Ingin Membidik Target Pasar Anak-Anak? Perhatikan Hal Ini
Menentukan target pasar yang akan dituju adalah salah satu langkah penting yang harus dipersiapkan dalam membangun bisnis. Target pasar dapat ditentukan berdasarkan usia, gender, pekerjaan, jenis kelamin dan sebaginya. Setiap target market tersebut sudah tentu membutuhkan teknik pemasaran yang berbeda-beda pula.
Begitu juga dengan bisnis yang menyasar pada pangsa pasar anak-anak. Konsumen anak-anak adalah pasar yang potensial dan terus berkembang. Yang harus diingat dalam membidik pasar anak-anak ini adalah kejelian dan kreatifitas mengelola ide, mengingat pemain di bidang ini sangat padat.
Mengelola bisnis dengan pangsa pasar anak-anak bisa dikatakan tidak sulit. Asalkan mengetahui tren yang sedang disukai anak-anak, membuat produk yang eye catching dan karakter lucu adalah trik ampuh untuk menyajikan produk Anda. Tantangan dalam bisnis ini bukan terletak pada target pasar tersebut, melainkan pada orang tua anak.
Setiap orang tua pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka tentnunya tidak ingin jika barang atau layanan yang didapatkan anaknya tidak memuaskan atau malah membahayakan. Disinilah kreatufitas Anda diuji, selain memikirkan produk apa yang bisa menarik minat anak, Anda juga harus bisa meyakinkan orang tua bahwa produk Anda aman dan bermanfaat.
Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Pangsa Pasar Anak-Anak
Bagi Anda yang berencana membuka usaha dengan konsumen anak-anak, berikut 3 hal penting yang harus diperhatikan:
1.Tampilan yang unik
Produk dengan karakter yang lucu, warna yang mencolok, dan fungsi yang unik tentunya akan menarik minat anak untuk memiliki benda tersebut. Karena itu dibutuhkan penyusunan konsep yang matang terkait dengan jenis dan desain produk, serta warna . Misalnya, produk kukis anak. Anda bisa melakukan inovasi dalam hal bentuk kukis Bukan hal baru lagi jika anak-anak sangat menyukai produk yang berbentuk unik, terkadang orang dewasa pun juga demikian. Anda bisa membuat kukis berbentuk karakter anak yang sedang tren namun dalam ukuran agak besar. Kukis berukuran semi jumbo dengan icing warna yang menarik sudah barang tentu menarik perhatian si kecil.
2. Produk dengan kualitas wahid
Jika pada #1 tugas Anda adalah menarik perhatian si kecil, maka pada poin ini Anda harus dapat menaklukkan hati orang tua. Anak-anak tentunya belum mengerti dengan mutu bahan yang digunakan dalam produk. Tapi bukan berarti Anda bisa menggunakan bahan baku seenaknya. Justru orang tua si anak yang akan sangat memperhatikan hal tersebut.
Maraknya makanan anak dengan kandungan bahan yang berbahaya membuat orang tua menjadi semakin protektif terhadap apa yang dikonsumsi anaknya. Karena itu Anda tidak boleh sembarangan menggunakan bahan baku untuk produk yang digunakan oleh anak.
Menggunakan bahan yang berkualitas rendah atau tidak layak, memang memberikan keuntungan yang berlipat. Namun akan lebih bijak jika menghindari hal tersebut. Membuat produk dengan kualitas rendah selain merugikan konsumen, juga akan beresiko bagi kelangsungan usaha Anda.
Membuat produk dengan bahan yang berkualitas akan menghasilkan produk yang tidak hanya bermutu tinggi, namun juga aman bagi anak. Rasa aman ini yang akan mendorong kepercayaan orang tua pada Anda. Jika orang tua sudah yakin dan percaya dengan produk yang Anda hasilkan, maka mereka akan terus menggunakannya.
Coba Anda renungkan, jika Anda menghasilkan produk dengan kualitas buruk, sementara Anda juga memiliki anak yang mungkin juga mengkonsumsi berbagai produk di luar sana yang juga tidak aman, Anda tentu tidak mau kan jika anak Anda mengkonsumsi makanan yang membahayakan dirinya? .
3. Memberikan unsur edukasi
Menyediakan produk dengan sentuhan unsur edukasi masih jarang dijumpai. Anda bisa melakukannya dengan cara yang sederhana, misalkan jika Anda membuat kukis alphabet, maka Anda bisa mencantumkan sedikit info di kemasan, seperti A = Apple. Informasi sederhana ini akan membuat anak-anak tertarik, tidak hanya sebatas mengkonsumsinya namun ada hal lain yang bisa mereka ketahui, dan orang tuapun akan senang jika anak mereka mendapat pengetahuan tambahan.
Membidik konsumen anak-anak membutuhkan strategi pemasaran yang tepat, mengingat ada keterlibatan orang tua didalamnya. Orang tua memiliki andil yang besar dalam pemenuhan kebutuhan serta pengambilan keputusan anak.