Cost of Goods Sold (COGS) Adalah: Pengertian, Formula, dan Contoh Perhitungan

Bagi banyak pemilik bisnis, Cost of Goods Sold (COGS) adalah salah satu indikator keuangan yang sangat penting, tetapi seringkali kurang dipahami dengan mendalam. Sebuah studi dari Investopedia menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki COGS yang tidak terkelola dengan baik bisa kehilangan hingga 30% dari margin keuntungan mereka. Mengingat pentingnya angka ini dalam laporan laba rugi, pemahaman yang baik tentang COGS sangat diperlukan untuk memastikan strategi bisnis yang efektif.

COGS atau Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau layanan yang dijual dalam periode akuntansi tertentu. Setiap pengusaha perlu memahami bagaimana cara menghitungnya dan bagaimana angka ini berpengaruh terhadap keuntungan dan pengambilan keputusan keuangan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian COGS, komponen yang terlibat, serta cara menghitung dan menganalisis COGS untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan Anda.

Apa Itu Cost of Goods Sold (COGS)?

Cost of Goods Sold (COGS) adalah total biaya langsung yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan barang atau layanan yang dijual dalam suatu periode tertentu. Biaya-biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lainnya yang langsung terlibat dalam produksi barang atau layanan.

Mengapa COGS Penting untuk Bisnis?

COGS atau Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan) sangat penting karena secara langsung mempengaruhi laba kotor (gross profit), yang merupakan selisih antara pendapatan yang diterima dari penjualan produk dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Oleh karena itu, memahami dan menghitung COGS dengan tepat sangat penting untuk mengoptimalkan profitabilitas dan pengambilan keputusan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa COGS sangat relevan bagi pemilik bisnis:

1. Menilai Profitabilitas

COGS yang tinggi akan mengurangi laba kotor perusahaan. Ini karena semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual, semakin sedikit laba yang bisa didapatkan dari penjualan tersebut. Jika COGS lebih tinggi dari yang seharusnya, bisnis perlu mengevaluasi kembali strategi produksi atau pembelian bahan baku mereka, karena hal ini akan berdampak pada margin keuntungan. Sebaliknya, dengan mengelola COGS dengan baik, bisnis dapat meningkatkan laba kotor.

2. Mengelola Harga Jual

Mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang sangat membantu dalam menentukan harga jual yang tepat. Jika bisnis mengetahui COGS untuk setiap unit produk, mereka dapat menghitung harga jual yang tidak hanya menutupi biaya tersebut, tetapi juga memberikan keuntungan yang wajar. Tanpa pemahaman yang baik tentang COGS, bisnis berisiko menetapkan harga jual yang terlalu rendah, yang akhirnya dapat merugikan mereka.

3. Melakukan Analisis Efisiensi

Melalui analisis COGS, bisnis dapat mengidentifikasi area yang memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, dengan meninjau cara perusahaan mengelola persediaan, produksi, atau pembelian bahan baku, mereka dapat menemukan cara untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan rotasi stok, dan mengurangi biaya overhead. Ini tidak hanya meningkatkan keuntungan, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif di pasar.

Elemen-Elemen yang Termasuk dalam COGS

Untuk memahami lebih dalam, kita perlu memecah elemen-elemen yang termasuk dalam COGS. Ini adalah beberapa elemen yang umumnya dihitung dalam COGS:

  1. Bahan Baku
    Semua bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi barang atau produk jadi. Misalnya, dalam pabrik manufaktur, ini termasuk baja, kayu, atau bahan kimia.
  2. Tenaga Kerja Langsung
    Gaji pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Ini termasuk operator mesin, tukang kayu, atau pekerja lain yang bekerja langsung pada produk.
  3. Overhead Langsung
    Biaya yang terkait dengan proses produksi tetapi tidak langsung dapat dialokasikan ke produk tertentu, seperti listrik untuk pabrik atau biaya pemeliharaan mesin.

Formula Cost of Goods Sold (COGS)

Untuk menghitung COGS, digunakan rumus dasar berikut:

Komponen dalam Formula:

  • Persediaan Awal: Nilai barang yang tersedia di awal periode akuntansi, baik berupa bahan baku atau barang jadi.
  • Pembelian: Biaya barang yang dibeli untuk dijual kembali atau digunakan dalam produksi barang.
  • Persediaan Akhir: Nilai barang yang tersisa di akhir periode akuntansi. Ini bisa mencakup bahan baku yang belum digunakan atau produk yang belum terjual.

Dengan rumus ini, Anda dapat menghitung COGS dan melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang berhasil terjual dalam suatu periode.

Perbedaan COGS dan Biaya Operasional

Walaupun sering dibahas bersama, COGS (Cost of Goods Sold) dan biaya operasional adalah dua kategori biaya yang berbeda dan memiliki peran yang sangat penting dalam laporan keuangan perusahaan. Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaannya:

1. COGS (Cost of Goods Sold)

COGS adalah biaya yang langsung terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual. Ini mencakup semua biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang yang akhirnya dijual kepada pelanggan. Beberapa komponen dari COGS meliputi:

  • Bahan baku: Biaya untuk membeli bahan yang digunakan dalam produksi barang.
  • Biaya tenaga kerja langsung: Upah yang dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi barang.
  • Biaya manufaktur lainnya: Seperti biaya pabrik, pemeliharaan mesin, dan energi yang digunakan dalam proses produksi.

COGS berfungsi untuk menghitung laba kotor (gross profit), yang didapatkan dari selisih antara pendapatan dari penjualan barang dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.

2. Biaya Operasional

Di sisi lain, biaya operasional adalah biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis secara keseluruhan, tetapi tidak langsung terlibat dalam produksi barang yang dijual. Biaya operasional mencakup:

  • Biaya administrasi: Seperti gaji karyawan yang bekerja di bagian kantor, pengeluaran untuk perlengkapan kantor, dan biaya administrasi lainnya.
  • Biaya pemasaran dan penjualan: Termasuk biaya iklan, promosi, dan gaji tenaga penjual.
  • Sewa kantor, utilities, dan biaya lainnya: Biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional bisnis sehari-hari, seperti sewa tempat usaha dan pembayaran listrik.

Secara sederhana, COGS terkait langsung dengan barang yang dijual, sedangkan biaya operasional berkaitan dengan menjalankan seluruh aktivitas perusahaan untuk mendukung penjualan dan kegiatan bisnis secara umum.

Perbedaan Utama:

  • COGS memengaruhi laba kotor karena mencakup biaya produksi barang yang dijual.
  • Biaya operasional memengaruhi laba bersih karena mencakup biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional bisnis sehari-hari.

Contoh Perhitungan COGS

Mari kita lihat contoh perhitungan COGS untuk dua jenis bisnis yang berbeda: manufaktur dan ritel.

Contoh Kasus 1: Perhitungan COGS untuk Bisnis Manufaktur

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur memiliki persediaan awal senilai Rp 50.000.000, melakukan pembelian bahan baku seharga Rp 75.000.000, dan memiliki persediaan akhir barang jadi senilai Rp 30.000.000.

Rumus:

Dengan demikian, COGS perusahaan manufaktur tersebut adalah Rp 95.000.000.

Contoh Kasus 2: Perhitungan COGS untuk Bisnis Ritel

Untuk bisnis ritel, COGS umumnya mencakup biaya untuk membeli barang yang dijual kepada pelanggan. Misalnya, sebuah toko pakaian memiliki persediaan awal sebesar Rp 10.000.000, melakukan pembelian barang sebesar Rp 40.000.000, dan persediaan akhir senilai Rp 5.000.000.

Rumus:

COGS untuk bisnis ritel ini adalah Rp 45.000.000.

Cara Mengoptimalkan COGS untuk Meningkatkan Profitabilitas

Mengoptimalkan COGS adalah langkah penting untuk meningkatkan profitabilitas. Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan:

  1. Negosiasi dengan Pemasok
    Negosiasikan harga yang lebih baik atau diskon dengan pemasok untuk mengurangi biaya bahan baku.
  2. Manajemen Inventaris yang Efisien
    Gunakan teknologi untuk mengelola inventaris secara otomatis dan menghindari pemborosan atau kekurangan stok.
  3. Automasi Proses Produksi
    Investasi dalam teknologi produksi yang lebih efisien dapat mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan meningkatkan produktivitas.

COGS dalam Analisis Laporan Keuangan

Gross Margin atau margin kotor adalah salah satu indikator kunci dalam analisis laporan keuangan yang menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya produksi barang atau jasa yang dijual. Rasio ini dihitung dengan mengurangkan COGS (Cost of Goods Sold) dari pendapatan penjualan dan membaginya dengan total pendapatan, kemudian mengalikannya dengan 100 untuk mendapatkan persentase.

Rasio Gross Margin:

Rumus untuk menghitung rasio gross margin adalah:

Penjelasan:

  • Pendapatan: Total uang yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.
  • COGS: Biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual.

Mengapa Rasio Gross Margin Penting?

Rasio ini menunjukkan seberapa besar selisih antara pendapatan yang diterima dan biaya produksi, yang menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya. Rasio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan memiliki kontrol yang baik terhadap biaya produksinya dan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari setiap unit yang dijual.

Sebaliknya, rasio gross margin yang rendah bisa menjadi tanda bahwa perusahaan mungkin menghadapi masalah dalam mengelola biaya produksi, seperti biaya bahan baku yang tinggi, tenaga kerja yang mahal, atau masalah efisiensi dalam proses produksi.

Contoh:

Misalnya, perusahaan A memiliki pendapatan sebesar Rp 1.000.000.000 dan COGS sebesar Rp 600.000.000.

Dengan rasio 40%, perusahaan A mendapatkan keuntungan kotor 40% dari pendapatan penjualannya setelah dikurangi biaya produksi.

Apa yang Dapat Dilihat dari Rasio Gross Margin?

  • Tinggi: Semakin tinggi rasio ini, semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan lebih besar potensi untuk menghasilkan keuntungan.
  • Rendah: Rasio yang lebih rendah mungkin menunjukkan adanya masalah dalam struktur biaya produksi atau harga jual yang terlalu rendah, yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Kesalahan Umum dalam Menghitung COGS

Beberapa kesalahan umum dalam perhitungan COGS dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam laporan keuangan dan berdampak negatif pada pengambilan keputusan bisnis. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

1. Tidak Memperhitungkan Semua Elemen Biaya Langsung

Sering kali, biaya langsung yang seharusnya termasuk dalam COGS tidak dihitung dengan benar. Ini termasuk biaya seperti:

  • Biaya tenaga kerja langsung (gaji karyawan yang langsung terlibat dalam produksi).
  • Biaya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk.
  • Biaya manufaktur langsung yang terkait dengan proses produksi.

Jika elemen-elemen ini diabaikan atau tidak dimasukkan, maka COGS yang dihitung akan lebih rendah, memberikan gambaran yang lebih optimis tentang profitabilitas perusahaan, padahal sebenarnya margin kotor bisa lebih rendah dari yang diperkirakan.

2. Mengabaikan Biaya yang Tidak Langsung

Walaupun biaya yang tidak langsung seperti biaya administrasi, pemasaran, dan biaya operasional lainnya tidak dimasukkan dalam COGS, penting untuk tetap memantau dan mengelolanya agar bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang efisiensi dan kesehatan keuangan perusahaan. Mengabaikan biaya-biaya ini dalam perencanaan anggaran atau dalam pengelolaan sumber daya secara keseluruhan dapat menyebabkan kekurangan dalam pendanaan atau masalah arus kas di masa depan.

3. Kesalahan dalam Menghitung Persediaan Akhir

Kesalahan dalam menghitung persediaan akhir dapat menyebabkan perhitungan COGS yang tidak akurat. Persediaan akhir yang terlalu tinggi atau rendah akan langsung mempengaruhi biaya barang yang terjual dan, pada gilirannya, mempengaruhi laba kotor. Perhitungan yang akurat dari persediaan sangat penting, terutama jika perusahaan menggunakan sistem periodik dalam pencatatan persediaan.

Sebagai contoh, jika persediaan akhir yang tercatat lebih tinggi dari yang sebenarnya, COGS yang dihitung akan lebih rendah, memberikan gambaran yang lebih baik tentang keuntungan, namun berisiko pada kesalahan analisis yang akhirnya mengarah pada keputusan yang kurang tepat.

COGS di Berbagai Jenis Bisnis

Setiap jenis bisnis memiliki cara yang sedikit berbeda dalam menghitung COGS (Cost of Goods Sold), sesuai dengan karakteristik industri dan jenis operasional yang dilakukan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci untuk masing-masing jenis bisnis:

1. Manufaktur

Pada bisnis manufaktur, COGS mencakup berbagai biaya yang terkait langsung dengan proses produksi barang. Ini meliputi:

  • Biaya Bahan Baku: Semua bahan mentah yang digunakan dalam produksi barang.
  • Tenaga Kerja Langsung: Gaji dan upah pekerja yang secara langsung terlibat dalam produksi barang, seperti operator mesin atau pekerja pabrik.
  • Overhead Pabrik: Biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi namun diperlukan untuk menjalankan pabrik, seperti listrik pabrik, perawatan mesin, dan biaya penyusutan.

Contoh: Sebuah perusahaan yang memproduksi pakaian akan menghitung COGS dengan memasukkan biaya kain, benang, dan biaya gaji pekerja yang memproduksi pakaian tersebut.

2. Ritel

Untuk bisnis ritel, COGS lebih fokus pada biaya pembelian barang dagangan yang akan dijual kembali tanpa melalui proses produksi. Ini termasuk:

  • Harga Pokok Pembelian Barang: Biaya barang yang dibeli dari pemasok untuk dijual kembali.
  • Biaya Pengiriman dan Penyimpanan: Pengeluaran yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang ke lokasi ritel, termasuk biaya pengiriman dan penyimpanan barang.

Contoh: Sebuah toko elektronik akan memasukkan biaya pembelian televisi, laptop, dan peralatan lainnya dari pemasok ke dalam COGS, tanpa memasukkan biaya produksi barang tersebut.

3. Jasa

Pada bisnis jasa, COGS mencakup biaya langsung yang terkait dengan pelayanan yang diberikan, yaitu:

  • Gaji Tenaga Kerja Langsung: Biaya gaji untuk karyawan yang terlibat langsung dalam penyediaan jasa, seperti konsultan, teknisi, atau dokter.
  • Biaya Bahan dan Perlengkapan: Misalnya, dalam bisnis kesehatan, biaya obat-obatan atau alat medis yang digunakan dalam proses pelayanan juga dimasukkan dalam COGS.

Contoh: Sebuah perusahaan konsultasi akan menghitung gaji konsultan yang langsung terlibat dalam proyek sebagai bagian dari COGS, tetapi biaya administrasi kantor dan pemasaran tidak dihitung sebagai COGS karena mereka merupakan biaya operasional.

Mengelola COGS untuk Sukses Bisnis

Memahami dan mengelola Cost of Goods Sold (COGS) adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan dan keberhasilan bisnis. COGS yang dikelola dengan baik dapat membantu bisnis untuk meningkatkan profitabilitas, meminimalkan pemborosan, dan mengoptimalkan harga jual produk.

Dengan perhitungan yang tepat dan strategi untuk mengelola biaya, bisnis dapat lebih efisien dalam menghasilkan keuntungan. Sebagai langkah awal, penting untuk memanfaatkan software akuntansi dan sistem ERP yang dapat membantu Anda mengelola COGS dengan lebih efektif dan efisien.

Mulai Mengelola COGS Anda dengan Lebih Efektif

Memahami dan mengelola COGS (Cost of Goods Sold) adalah kunci untuk menjaga profitabilitas bisnis Anda. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, proses perhitungan COGS bisa menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menggunakan software akuntansi yang dirancang untuk membantu bisnis Anda mengelola keuangan dan biaya produksi secara otomatis.

Zahir Accounting adalah solusi yang tepat untuk membantu Anda mengelola COGS secara efisien. Dengan fitur-fitur canggih yang memungkinkan Anda untuk:

  • Menghitung COGS secara otomatis berdasarkan data persediaan dan pembelian.
  • Memperoleh laporan keuangan real-time yang memberikan gambaran jelas tentang laba kotor dan margin keuntungan.
  • Menyederhanakan pengelolaan stok dan persediaan, yang berhubungan langsung dengan perhitungan COGS.

Zahir Accounting tidak hanya membantu Anda menghitung COGS dengan lebih cepat, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih baik untuk mengoptimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.

Klik di sini untuk mencoba Zahir Accounting secara gratis dan mulai mengelola keuangan dan COGS bisnis Anda dengan lebih efektif!