Laporan laba rugi adalah jenis laporan yang sering digunakan dalam perusahaan, apakah Anda telah memahami secara utuh mengenai laporan ini? Yuk simak lebih lanjut mengenai pengertian, tujuan dan contoh laporan laba rugi perusahaan.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Daftar Isi
Laporan laba rugi adalah satu dari tiga bagian laporan terpenting yang digunakan untuk melaporkan performa keuangan perusahaan melalui satu periode akuntansi.
Laporan ini berfokus pada pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian perusahaan selama periode tertentu.
Laporan tersebut tidak membedakan antara penerimaan tunai dan non tunai (penjualan dalam bentuk tunai atau dalam bentuk kredit) atau pembayaran tunai dan non tunai.
laporan ini dimulai dengan rincian penjualan, dan kemudian bekerja untuk menghitung pendapatan bersih dan akhirnya pendapatan per saham (EPS).
Tujuan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memiliki tujuan bagi perusahaan, yaitu:
- Mengetahui seberapa baik kinerja perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis.
- Melakukan evaluasi atas penyebab meningkatnya biaya dan jika penjualan yang mengalami penurunan
- Mengambil langkah preventif efisiensi biaya dan mempersiapkan strategi untuk meningkatkan penjualan
Maka dari itu, pentingnya sebuah laporan disajikan dengan TEPAT dan CEPAT (sesuai target waktu yang telah diberikan).
Umumnya laporan keuangan diserahkan setiap 3 hari kerja pada bulan berikutnya. Jadi, jika suatu laporan selesai dibuat dengan TEPAT tetapi tidak CEPAT, maka laporan tersebut tidak bisa digunakan untuk analisa.
Begitupun sebaliknya jika laporan disajikan secara CEPAT tetapi tidak TEPAT maka akan membuat perusahaan salah mengambil keputusan dan strategi dalam menjalankan kegiatan operasional.
Contoh Laporan Laba Rugi
Agar Anda mendapat gambaran secara detail, berikut contoh laporan laba rugi perusahaan.
Contoh di atas merupakan contoh laporan laba rugi perusahaan bengkel mobil. Mari kita bedah satu per satu agar kita dapat mengetahui cara membacanya dengan tepat.
1. Revenue
Revenue atau pendapatan pada perusahan tersebut adalah sebesar Rp1.000.000, tercermin pada kalimat pendapatan jasa servis.
2. Operational Cost
Operational cost atau biaya operasional tercermin sebesar Rp370.000 yang terdiri dari beban gaji, penyusutan, asuransi, dan perlengkapan.
3. Gross Profit
Gross profit atau biaya operasional lainnya dari perusahaan tersebut adalah sebesar Rp630.000 (Laba Usaha)
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gross profit adalah Total Revenue – Total Cost (dalam contoh laporan ini hanya ada biaya operasional saja, tidak ada biaya administrasi dan umum)
4. Other Income dan Other Cost
Tercermin dari pendapatan bunga sebesar Rp120.000 dan Beban bunga Rp80.000
Pendapatan bunga umumnya diperoleh dari investasi sisa kas yang tersedia dan beban bunga muncul berasal dari bunga pinjaman.
5. Net Income
Net income atau laba bersih dari laporan tersebut tercermin dari kata laba bersih sebesar Rp710.000
Kesimpulan
Jadi, setelah membaca pengertian, tujuan, dan contohnya, apakah Anda dapat mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam laporan laba rugi?
Dengan memahami contoh di atas tentunya akan membantu Anda dalam mengenali setiap informasi yang ada di dalam laporan laba rugi perusahaan.