
Daftar Isi
Cara Mudah Pembukuan Usaha Salon
Meningkatnya kesadaran orang terhadap penampilan dan kesehatan badan mendorong mereka semakin rajin melakukan perawatan baik di rumah atau pergi ke salon. Kebiasaan tersebut terkadang lama-kelamaan mendorong seseorang untuk mengawali usaha di bidang kecantikan, berbekal pengalamannya sebagai pelanggan.
Padatnya bisnis ini membuat persaingan semakin ketat. Pelaku usaha ini tidak hanya fokus pada menentukan strategi pemasaran yang jitu untuk menjaring konsumen, namun juga harus memperhatikan manajemen keuangannya. Pada umumnya pemilik usaha hanya menitikberatkan pada pemasaran, sedangkan pembukuan diserahkan kepada staf accounting. Pembukuan yang dilakukan masih sebatas pada penjualan dan pembelian saja. Pembukuan manual meskipun dibuat dengan rapi, tapi belumlah cukup untuk mengetahui berapa keuntungan tiap bulan atau stok yang sudah terpakai.
Usaha salon merupakan usaha di bidang jasa dimana pencatatan keuangannya berbeda dengan produk barang. Demikian juga jika Anda menggunakan software akuntansi pada usaha salon Anda, maka diperlukan trik khusus dalam meng-input data. Misalnya untuk transaksi potong rambut dapat diinput ke dalam menu kas bank. Untuk transaksi yang menggunakan produk seperti pewarnaan rambut, maka jasa pewarnaan diinput ke dalam kas bank sedangkan untuk penggunaan produknya diinput pada menu penjualan. Meskipun pada kenyataannya produk pewarna yang dipakai masih terdapat sisa, tapi diakui sebagai penjualan (sisa pewarna tidak bisa dipakai customer lain).
Seringkali pengusaha salon membeli produk perawatan dalam ukuran yang besar karena harga yang diberikan lebih murah. Tentu saja produk tersebut dapat digunakan berulang kali pada banyak konsumen (misalnya shampoo atau conditioner). Proses tersebut tidak bisa dibiayakan jika pembukuan dilakukan secara manual. Pembukuan usaha salon secara manual hanya mencatat pembelian shampoo/conditioner dan kemudian hanya bisa melakukan perkiraan untuk satu botol shampoo dapat digunakan untuk berapa kali pemakaian. Berbeda halnya jika Anda menggunakan sistem komputerisasi, dimana penggunaan shampoo dicatat sebagai process costing yaitu membiayakan barang yang dikeluarkan dari gudang. Dengan demikian didapatkan data aliran persediaan barang yang lebih tepat.
Karena itu sangat disarankan usaha ini menerapkan sistem yang terkomputerisasi. Melalui sistem akuntansi yang terkomputerisasi, maka pemilik usaha akan dapat memantau aliran kas, mengetahui laba dengan cepat dan akurat.