cara menjadi agile dalam bisnis

Agar bisnis bisa bertahan dari persaingan, disrupsi, dan tetap relevan dengan customernya seiring dengan perubahan, maka bisnis harus agile.

Lantas bagaimana mengubah bisnis agar agile? Langkah awal apa yang perlu dipersiapkan dan bagaimana penerapannya pada bisnis.

Temukan jawabannya di artikel ini.

Mengenal Apa Itu Agile dalam Bisnis

Agile sendiri memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk berpikir dan memahami keadaan secara cepat. Mengapa perusahaan menggunakan agile?

Perusahaan menggunakan agile dikarenakan mereka ingin lebih produktif dan kolaboratif dalam menjalankan bisnis.

Tidak hanya itu, mereka juga mendorong pertumbuhan dan mengembangkan potensi karyawan secara menyeluruh.

Langkah-langkah yang Perlu Dipersiapkan Agar Bisnis Anda Agile

Dunia bisnis saat ini bergerak sangat cepat. Inovasi dan disrupsi setiap harinya bermunculan dari berbagai macam sumber.

Jika perusahaan tidak menerapkan konsep agile, maka bisnis Anda bisa kehilangan peluang dan kesempatan dalam memenangkan market.

Sudah lebih dari 71% perusahaan dan organisasi di dunia ini sudah menerapkan konsep agile. Dan 98% di antaranya berhasil dalam pelaksanaannya.

Dalam menerapkan konsep agile, stakeholder dalam perusahaan harus mendukung secara penuh karena bisa saja terjadi perombakan total dalam operasional bisnis.

Nah, bagaimana tahapan agar bisnis Anda agile?

Berikut langkah yang harus dilakukan sebelum menerapkan agile pada bisnis Anda.

  1. Pastikan sudah terjadi transparansi pada semua level di perusahaan untuk memastikan tim bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan sistem ke depannya.
  2. Setiap stakeholder wajib membuka sarana komunikasi dua arah di mana manajemen bisa membicarakan “mengapa” dan “bagaimana” jika proyek dijalankan dalam waktu yang bersamaan dan manajemen akan mendapatkan feedback dari karyawan atau tim. Pada langkah ini dapat membantu organisasi atau perusahaan untuk menghindari dari selentingan yang dapat berdampak negatif bagi proses agile.
  3. Tahap ketiga ini adalah tahap yang paling kritis di mana memastikan bahwa proses ini bergerak ke arah pengembangan dan sejalan. Karena agile adalah proses yang continue sehingga semakin rendah hierarki maka proses fluiditas semakin meningkat.

Bagaimana Cara Menerapkan Agile pada Bisnis Anda?

Setelah Anda memiliki persiapan yang sempurna, maka langkah selanjutnya adalah membuat bagaimana bisnis Anda bisa agile.

Untuk itu, untuk mulai menerapkan agile dalam bisnis Anda, Anda bisa menjalankan cara berikut ini.

1. Mulai dari lingkungan atau scoop kecil

Sebaiknya, untuk mencoba agile mulailah dari scoop yang kecil terlebih dahulu.

Libatkan diri Anda dengan satu tim untuk mengetahui dampak yang terjadi setelah Anda berada di tim tersebut.

Cara ini akan membuat Anda belajar dan mengerti tentang berbagai cara yang dapat Anda lakukan jika pada implementasinya nanti terjadi kesalahan.

Menurut survei, lebih dari 45% organisasi memiliki hambatan dalam penerapan agile dikarenakan rendahnya dukungan dari internal.

Jika perusahaan Anda mengalami kasus yang serupa dengan kondisi ini, lalu apa solusinya?

Langkah terbaik untuk mengatasi hal itu adalah organisasi atau bisnis tersebut harus berhasil dalam menjual ide untuk perkembangan bisnis selanjutnya.

Tentunya hal ini didukung dengan data yang akurat dan sudah terbukti keberhasilannya.

2. Konsisten

Agile sendiri memiliki peran untuk mendorong kemampuan dalam beradaptasi dan menjadi lebih fleksibel.

Dalam penerapan agile pada bisnis, Anda tidak bisa mengembangkannya hanya satu departemen saja karena jika hal ini terjadi, maka departemen yang lain terabaikan dan mengalami perlambatan.

Penerapan agile haruslah menyeluruh dan menyentuh setiap sektor pada bisnis Anda.

Tidak menyeluruhnya penerapan agile sangat berpengaruh dan akan menghambat proses berjalannya agile pada bisnis itu sendiri.

Sebagai seorang pemimpin yang agile, Anda harus memiliki strategi perencanaan dalam implementasi agile di seluruh bisnis Anda.

Sehingga jika hal ini berjalan dengan benar, Anda akan mendapatkan feedback yang diharapkan dari orang-orang yang telah mengimplementasikan agile di departemen mereka.

Sebagai pengingat pula bahwa ketika menerapkan metode agile, Anda tidak boleh mengabaikan elemen bisnis yang lainnya. Karena hal ini dapat mengganggu tujuan organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Selain itu, Anda harus memastikan bahwa proyek itu scalable dan terus berkelanjutan sehingga proses agile dapat berjalan baik pada bisnis Anda.

3. Memanfaatkan Tools

Dalam implementasi agile di bisnis, Anda membutuhkan tools untuk mengukur sejauh mana proses agile berjalan di bisnis Anda.

Dalam hal ini, tools yang terbaik adalah apa yang bisa memberikan feedback secara real time dan continue selama proses bisnis berjalan.

Dengan tools ini akan membantu karyawan untuk memahami seberapa baik kinerja mereka.

Selain itu, dengan menggunakan tools dapat menyelaraskan tujuan masing-masing tim dengan bisnis secara menyeluruh. Dan otomatis manajer dapat terbantu dalam penyesuaian proses bisnis.

Kesimpulan

Bisnis hari ini memiliki kemungkinan kecil untuk berkembang dan bertahan apabila tidak menerapkan metode agile.

Agility tidak bisa muncul begitu saja jika tidak dilakukan oleh perusahaan saat ini.

Oleh sebab itu penting sekali untuk mengembangkan agile dalam dunia bisnis. Tujuannya agar bisnis selalu siap dan adaptif menghadapi perubahan dan persaingan yang sangat ketat.

Sudah siapkah bisnis Anda bertransformasi menjadi agile dan survive di tengah cepatnya perubahan bisnis saat ini?

Jangan sampai terlambat, segera agile-kan bisnis Anda.