mengenal bisnis startup di Indonesia

Pertumbuhan bisnis startup dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Banyak faktor yang mendukung kenapa ekosistem bisnis start-up ini terus menghadirkan produk-produk baru yang makin inovatif.

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan start-up.

Selain itu, mulai banyak investor yang turut menggelontorkan dana besar demi hadirnya produk atau layanan yang memberikan solusi penting untuk banyak orang.

Untuk mengetahui bagaimana perkembangan startup dan cara mendirikannya, tulisan ini akan membahasnya untuk Anda.

Apa Itu Bisnis Startup?

Startup merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang berarti usaha bisnis atau juga bisa diartikan sebagai ‘memulai sesuatu’.

Menurut Google, startup adalah sebuah usaha kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk perusahaan. Istilah ini mulai dikenal populer setelah ada era internet.

Ciri perusahaan seperti ini menurut Wikipedia biasanya belum lama beroperasi tidak lupa mengedepankan idealisme dan memaksimalkan penggunaan teknologi.

Bisa disimpulkan bahwa startup diartikan sebagai bisnis model baru dalam mendirikan usaha dengan ciri memaksimalkan fasilitas teknologi, didukung perencanaan matang, idealisme individu, dan juga tema usaha yang unik.

Jenis-jenis Bisnis Startup

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, startup sendiri adalah istilah populer yang menggambarkan sebuah bisnis yang baru saja dirintis atau sedang dirintis.

Indonesia memiliki jenis-jenis start-up yang sudah dikelompokan dan memiliki perkembangan yang cepat dan konsisten.

Berikut jenis-jenis startup yang dikenal memiliki perkembangan pesat khususnya di Indonesia, antara lain:

1. Buyable Startup

Startup jenis ini harus melibatkan banyak orang, sangat cocok untuk Anda yang memiliki skill dalam mempengaruhi orang untuk bergabung dan melakukan investasi.

Ciri khas dari buyable startup adalah modal diperoleh dari investasi yang diberikan investor kepada Anda, hal ini juga berlaku untuk keuntungan yang bisa diperoleh.

2. Startup Bisnis Kecil

Sesuai dengan namanya startup jenis ini bukanlah sebuah bisnis yang ingin dikembangkan sangat besar oleh pemiliknya.

Tentunya karena skala sasarannya kecil maka keuntungan yang diperoleh pastinya minim dan hanya bersifat cukup saja.

Bagi Anda yang ingin mencoba jenis bisnis start-up ini bisa menggunakan tabungan pribadi sebagai sumber pendanaan awal.

3. Social Startup

Jenis bisnis ini bergerak pada kegiatan-kegiatan sosial yang memiliki dampak dalam memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat.

Cocok untuk Anda yang memiliki jiwa sosial tinggi.

Namun, biasanya jenis bisnis ini tidak berfokus dalam mencari keuntungan karena fokus utama jenis bisnis ini adalah kebermanfaatannya untuk masyarakat.

Contoh startup dengan jenis bisnis ini adalah Kitabisa.com

4. Startup Lifestyle

Sesuai dengan namanya, jenis bisnis ini berkaitan dengan gaya hidup. Bagi Anda yang akan mencoba jenis bisnis ini disarankan terlebih dahulu untuk tahu passion dan hobi yang sesuai dengan diri Anda.

Tanyakan pada diri Anda sendiri apa hal yang Anda sukai, jika sudah tahu maka Anda bisa langsung eksekusi untuk mencobanya.

Misalnya Anda suka menjahit dan membuat desain baju, dari hal tersebut Anda bisa membuat perusahaan sendiri dengan menjual desain baju yang telah dibuat lalu melakukan promosi dan memasarkannya.

Contoh nyata jenis bisnis startup ini, yaitu Hijup dan Ruang Guru.

5. Scalable Startup

Bisnis startup ini sedang berkembang cukup pesat di Indonesia. Contoh dari bisnis start-up dengan jenis ini adalah E-Commerce.

Jenis startup ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Untuk yang tertarik mendirikan startup jenis ini, Anda dituntut memiliki kreatifitas yang tinggi dan jiwa pebisnis yang besar.

Dan tentunya modal yang cukup untuk melakukan pinjaman untuk menarik investor yang akan berinvestasi pada bisnis startup jenis ini.

Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Menurut dailysocial.net, terdapat setidaknya lebih dari 1500 startup lokal yang ada di Indonesia.

Potensi pengguna internet yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadi lahan basah untuk mendirikan startup.

Selain itu, daya beli masyarakat yang kian meningkat seiring dengan naiknya pendapatan per kapita masyarakat negeri ini juga berperan dalam mempengaruhi perkembangan industri digital.

Pendanaan Bisnis Startup

Elemen yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis adalah modal atau pendanaan. Pada umumnya pendanaan dalam membangun sebuah startup itu ada dua sumber, yaitu:

1. Bootstrapping atau Tabungan Sendiri

Pendanaan ini dianggap yang paling ideal sebagai batu loncatan awal untuk Anda yang baru memulai sebelum bersiap untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi.

2. Pendanaan Eksternal

Yang dimaksud dengan pendanaan eksternal merupakan mencari pendanaan ke luar dengan cara presentasi dan pitching ke investor.

Pendanaan seperti ini baiknya dilakukan jika perusahaan yang Anda bangun sudah mulai teguh berdiri sendiri dan sudah dalam skala ingin memperluas target pasar.

Selain investor, kita juga dapat melakukan loan atau pinjaman.

Dengan cara ini Anda dapat melakukan pinjaman uang kepada kreditur berupa sejumlah uang yang harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.

Pinjaman ini bisa Anda peroleh dari institusi finansial seperti bank atau non-finansial seperti kreditor individual.

Struktur Organisasi Perusahaan Startup

Menurut Michael O’Donnell struktur organisasi perusahaan startup memiliki berbagai macam pola, yaitu:

  • Lingkaran, yaitu startup yang dikelola oleh satu founder saja
  • Setengah lingkaran, maksudnya adalah startup yang dikelola oleh dua founder
  • Segitiga, yaitu startup yang dikelola oleh tiga orang founder
  • Segi empat atau persegi panjang, maksudnya startup yang memilki tim inti empat orang
  • Hexagonal atau segi enam, artinya sebuah startup dikelola oleh tim inti yang berjumlah enam orang dengan fungsi dan divisi yang berbeda-beda

Idealnya, semua startup memiliki enam anggota inti, antara lain:

  • CEO (Chief Executive Officer)
  • CTO (Chief Technical Officer)
  • CFO (Chief Finance Officer)
  • COO (Chief Operations Officer)
  • CSO (Chief Sales Officer)
  • CMO (Chief Marketing Officer)

Struktur ini tidaklah mutlak karena kembali lagi bergantung dari tipe dan tahapan perusahaan yang akan Anda bangun.

Jika perusahaan Anda masih dalam tahap awal maka CEO lah yang akan melaksanakan semua tanggung jawab.

Namun, jika sudah dalam tahap menengah misal setelah mendapat investasi maka biasnaya perusahaan Anda harus merekrut banyak pegawai untuk mengembangkan dan memasarkan produk yang Anda tawarkan.

Contoh Perusahaan Startup yang Ada di Indonesia

Dalam gelaran Ooredoo Digital Economic Briefing 2017, diumumkan ada 44 startup lokal Indonesia yang terpilih menjadi startup yang berpotensi besar menjadi Unicorn.

Mereka yang terpilih antara lain:

  1. Tanihub
  2. Cermati
  3. Ralali
  4. Orami-Bilna
  5. Fabelio
  6. Iruna eLogistics
  7. Adskom
  8. Picmix
  9. Graved
  10. Koinworks
  11. TADA Network
  12. Cashiez
  13. Tess.co.id
  14. Tukangsayur.co
  15. Buahhatiku.com
  16. PayAcces
  17. Lemonilo
  18. Telunjuk.com
  19. Floweradvisor
  20. Plazakamera.com
  21. Zahra.org
  22. Prosehat
  23. Indoproc.com
  24. Porter
  25. Kofera Tech
  26. Ideoworks.id
  27. Ahlijasa
  28. FemaleDaily
  29. Velospace & Co.
  30. Excellence.asia
  31. Happy5
  32. Sociabuzz
  33. Adsvokat
  34. Ro-ckett Pizaa
  35. MBDC
  36. Berrykitchen
  37. Jojonomic
  38. Eva
  39. Bridestory
  40. Evhive
  41. Bareksa
  42. Snapcart.
  43. Agate
  44. Modalku

Tentunya hingga saat ini tiga startup tanah air yang berhasil menjadi Unicorn, adalah:

  • GOJEK
  • Tokopedia
  • Traveloka

Ketiga startup ini dikenal dengan istilah GTT, selanjutnya disusul oleh Bukalapak.

Daftar perusahaan di atas bisa Anda ulik bidang dan juga strategi bisnisnya yang nantinya bisa menjadi bahan Anda dalam proses mencari ide bisnis perusahaan startup yang akan dirintis.

Cara Memulai Bisnis Startup

Ada 5 hal yang dapat Anda lakukan untuk memulai bisnis startup agar bisa bertumbuh dan eksis dalam jangka panjang, antara lain:

1. Mantapkan Niat

Sangat umum terdengar tak hanya dalam memulai bisnis startup tapi hendaknya dalam melakukan sesuatu hal pertama yang harus Anda yakinkan adalah diri sendiri.

Dari niat inilah akan lahir keseriusan serta harapan di masa yang akan datang.

Bahkan jika nanti bisnis Anda diterpa masalah mengingat niat di awal bisa jadi solusi untuk Anda bisa bangkit kembali.

2. Buat Rencana Bisnis

Saat memulai sebenarnya Anda tidak perlu memikirkan hal yang terlalu berbelit-belit, cukup rencana yang simple atau sederhana yang terpenting adalah eksekusi maksimal yang bisa Anda berikan.

3. Pastikan Produk Dibutuhkan Banyak Orang

Jangan sampai setelah membuat perencanaan matang tentang marketing dan lain-lain, membuat Anda lupa ternyata produk yang Anda tawarkan tidak diminati pasar.

4. Cari Partner yang Dapat Saling Diandalkan

Tim yang solid dan mengerti dengan baik perasaan dan pikiran Anda bisa sangat membantu dalam menjalankan bisnis apa pun. Carilah partner atau tim kerja yang bisa menghasilkan ide-ide segar, berbeda dan beragam.

5. Jangan Mudah Merasa Puas

Apakah Anda tahu bahwa saat kita merasa puas, maka dalam diri Anda ingin mempertahankan rasa tersebut. Akhirnya bisa membuat Anda berhenti berinovasi karena sudah merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki.

Mencari Ide Bisnis Startup dengan Design Thinking

Design Thinking dipopulerkan oleh David M. kelley dan Tim Brown tahun 2008 dari IDEO dan Roger Martin.

Mereka menjelaskan bahwa Design Thinking adalah suatu proses dalam pembuatan strategi bisnis dan perancangan produk yang dapat membantu Anda menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Design Thinking menurut Hendry E. Ramdhan dalam buku karyanya berjudul “StartuPreneuer: Menjadi Entrepreuneur,” startup adalah sebuah proses untuk menghasilkan inovasi yang berpusat pada orang sebagai fokus inovasi dan didukung dengan pembuatan prototipe.

Inovasinya bisa berupa produk jasa, atau ide.

Metode ini dapat Anda gunakan dalam proses menemukan ide bisnis startup yang nantinya benar-benar tepat diinginkan oleh orang atau pelanggan yang akan dituju. salah satunya bisa menggunakan metode design thinking.

Tahapan dalam Proses Design Thinking

Ada lima tahapan dalam melakukan design thinking, yaitu tahapan empathize, define, ideate, prototype, and test.

Sebagai catatan tahapan ini tidak harus Anda lakukan secara berurutan, dapat dilakukan secara simultan dan diulang.

1. Empathize (Berempati)

Empati bisa jadi tahapan sangat penting untuk proses menenutukan ide bisnis startup yang akan dirintis.

Empati memungkinkan pengambilan keputusan untuk dapat mengesampingkan asumsi Anda sendiri dan membuka peluang untuk mendapatkan sudut pandang yang tepat tentang pelanggan dan kebutuhan mereka.

Hal ini melibatkan proses konsultasi dan observasi untuk memahami pengalaman, preferensi dan selera konsumen.

2. Define (Mendefiniskan masalah)

Anda harus berusaha untuk mendefinisikan masalah dari sudut pAndang konsumen dibandingkan mendefinisikannya dalam sudut pandang Anda atau kebutuhan perusahaan.

Tahap ini dapat membantu manajemen perusahaan untuk mengumpulkan ide-ide hebat dalam membangun fitur, fungsi, dan elemen lain yang memungkinkan Anda gunakan untuk memecahkan masalah.

3. Ideate

Dengan informasi yang solid yang sudah Anda dapatkan di tahap ini Anda mulai berpikir “out of the box.”

Ada beberapa teknik ideation yang bisa digunakan, seperti teknik Brainstorm dan Worst Possible Idea (Kemungkinan Ide Terburuk) yang bisa Anda gunakan untuk memperluas pandangan terhadap suatu masalah.

Dalam tahap ini penting sekali bagi Anda untuk menghasilkan banyak ide dan solusi sebanyak mungkin.

4. Prototipe atau Purwarupa

Ini adalah fase percobaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi solusi terbaik bagi setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama.

Satu per satu, hasil percobaan pada tahap ini akan dievaluasi, ditingkatkan kualitasnya atau ditolak berdasarkan respon konsumen.

Dalam tahap ini Anda bisa mencoba membuat beberapa sampel untuk dibagikan ke tim Anda atau sekelompok kecil orang yang merupakan calon konsumen sasaran bisnis startup.

5. Tes

Pengujian atau tes digunakan untuk mendefinisikan kembali satu desain produk.

Selama fase ini, perubahan dan penyempurnaan dilakukan untuk memperolah pemahaman yang mendalam tentang produk yang diinginkan konsumen.

Penyebab Bisnis Startup Cepat Berkembang di Indonesia

Dilansir dari artikel Bisnis.com, Perusahaan startup di Indonesia bisa berkembang dengan pesat karena didukung pasar yang luas dan pengguna internet yang terus meningkat secara signifikan.

Selain itu, sinergi yang saling mendukung dari investor dan pemerintah juga memiliki andil yang signifikan.

Pada pertengahan Agustus 2012, Kementrian Komunikasi dan Informatika meluncurkan program Ignite the Nation Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sebagai bukti bahwa pemerintah secara serius mendukung penuh kehadiran bisnis startup di Indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Bisnis Startup

Pertumbuhan perusahaan start-up memang sangat pesat namun banyak juga startup yang tidak berhasil bertahan lama karena dipengaruhi faktor-faktor berikut:

1. Tidak menyiapkan dana darurat

Dalam bisnis menyiapkan dana darurat bersifat wajib. Jangan sampai karena ingin cepat mewujudkan rencana dan impian membuat Anda tidak memperhatikan cashflow.

Risikonya, keuangan tidak terkelola secara efektif dan efisien.

2. Rencana tidak strategis

Anda harus membuat riset lebih dalam berbasis data sebelum mulai melangkah.

Target harus dibuat jelas dan detail dan tidak boleh tertinggal Anda kalkulasikan apa saja risiko kegagalan sehingga bisa diantisipasi sejak awal.

3. Jangan sampai gagal memahami audiens

Jika Anda bertanya apakah produk yang Anda buat memiliki potensi?

Maka, jawabannya akan berbanding lurus dengan seberapa besar manfaat produk tersebut untuk audiens. Kegagalan dalam memvalidasi produk kepada audiens sering kali berujung pada kegagalan bisnis itu sendiri.

4. Gagal mengatasi urusan legalitas

Dalam bisnis, legalitas itu sangat krusial perannya. Banyak di luaran sana perusahaan yang sudah berkembang karena terbentur urusan legalitas akhirnya harus tutup juga.

Termasuk urusan pajak dan ketenagakerjaan juga harus diperhatikan. Jika Anda abaikan maka hanya akan berujung pada kesulitan-kesulitan.

Kesimpulan

Perusahaan startup saat ini sudah sangat banyak beriringan dengan perkembangan teknologi dan internet.

Bagi Anda yang akan mulai membangun perusahaan startup bisa mencoba 5 tahapan menggunakan design thinking yang terdiri dari:

  • Emphatize
  • Define
  • Ideate
  • Prototipe
  • Tes

Dengan metode design thinking, Anda dapat menciptakan serangkaian produk premium baru yang dapat didistribusikan secara luas dan diterima baik oleh konsumen.

Metode yang menggunakan pemecahan masalah bersifat imajinatif dan berpusat pada manusia, design thinking dapat membantu Anda memulai bisnis dan mengidentifikasi startegi bisnis startup yang akan Anda bangun.

Hal yang harus diperhatikan untuk mendirikan startup adalah tim yang solid, karena dengan tim yang solid Anda bisa memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif.

Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya Anda tidak akan kesulitan untuk menarik minat masyarakat maupun mencari investor.

Bagi Anda yang ingin memulai bisnis di bidang apa pun hendaknya menyiapkan mental dan diri Anda.

Kuncinya tidak boleh cepat menyerah dan tidak gampang mengeluh pada suatu masalah walaupun itu besar sekalipun.

Belajar dari kesalahan-kesalahan terkadang mampu membuat kita dapat menyusun peta jalan yang lebih baik.

Pelajari kegagalan yang Anda alami, sebab dengan begitu Anda bisa memahami area mana saja yang harus dihindari sehingga bisa lebih berani melangkah.