ciri perusahaan dagang

Mengenali ciri perusahaan dagang dapat membantu untuk mengidentifikasi jenis perusahaan tersebut.

Namun, ciri-ciri perusahaan ternyata cukup kompleks, sehingga terkadang menyulitkan ketika Anda tidak memahami cirinya secara menyeluruh.

Untuk membantu Anda mengenali seluk beluk perusahaan dagang, tulisan ini akan membantu Anda.

Dalam artikel ini akan mengulas secara rinci mulai dari apa itu perusahaan dagang, cirinya, hingga contoh riilnya.

Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang didefinisikan sebagai perusahaan yang aktivitasnya membeli barang dagangan dan menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan bentuk untuk memperoleh laba.

Sedangkan barang dagangan dimaknai sebagai barang yang dibeli oleh perusahaan untuk kemudian dijual kembali.

Dari definisi tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan jika kegiatan inti perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang tanpa mengubah barang.

Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Ciri-ciri perusahaan dagang memiliki 2 (dua) ciri utama, yakni yang dapat dilihat dari:

  1. Usaha yang dilakukan
  2. Kegiatan akuntansinya

Yang dimaksud dengan usaha yang dilakukan adalah perusahaan dagang melakukan pembelian barang dagang dan menjualnya kembali tanpa terlebih dahulu mengolah barang tersebut.

Sedangkan dari kegiatan akuntansinya, perusahaan dagang menggunakan akun persediaan barang dagang, di mana terdapat penghitungan harga pokok penjualan, dan laporan laba-rugi dapat menggunakan bentuk single step dan multiple step.

Selain dua ciri utama tersebut di atas, ciri lain dari perusahaan dagang ialah dilihat dari aktivitas transaksi yang terjadi.

Transaksi yang umum digunakan pada perusahaan dagang meliputi:

  • Pembelian barang secara kredit
  • Pembelian barang secara tunai
  • Retur barang dagangan
  • Menerima potongan pembelian
  • Membayar atau menerima penghitungan biaya angkut pembelian
  • Menjual barang secara kredit
  • Menjual barang secara tunai
  • Menerima kembali barang dagang yang sudah dijual
  • Memberi potongan penjualan

Karakter Perusahaan Dagang

Dalam buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi (2007:2) yang ditulis oleh Bambang Widjajanta dkk, disebutkan terdapat empat karakteristik perusahaan dagang, di antaranya:

1. Pembelian

Perusahaan dagang sangat teliti dalam pencatatan barang yang dibeli dari konsumen. Sebelum membeli barang dari produsen, mereka akan melihat barang apa saja yang dibutuhkan.

2. Pengeluaran Kas

Perusahaan dagang akan menghitung berapa banyak uang yang dikeluarkan sebelum menjajakan barang. Pengeluaran kas bukan hanya mencakup modal untuk membeli produk tetapi juga mencakup kebutuhan operasional lainnya seperti listrik, air, gaji karyawan, dan sebagainya.

3. Penjualan

Perusahaan bisa menentukan harga jual setelah menghitung berapa modal yang dibutuhkan. Perhitungan ini wajib dilakukan agar perusahaan bisa mematok berapa keuntungan yang diinginkan.

4. Penerimaan Kas

Perusahaan dagang melakukan evaluasi kas hasil penjualan. Hal ini agar kegiatan dagang di periode berikutnya bisa dievaluasi dan diperbaiki agar lebih maksimal.

Kegiatan Utama Perusahaan Dagang

Tiga kegiatan utama dalam perusahaan dagang, ialah membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang dengan menambah nilai jualnya.

1. Membeli

Pembelian adalah proses penukar barang dengan uang. Pembelian dalam perusahaan dagang mengacu pada pembelian produk oleh perusahaan dagang dari supplier untuk kemudian dijual kembali.

2. Menyimpan

Menyimpan barang yang telah dibeli dari supplier kemudian dijajakan di toko, bisa toko offline maupun online. Jika perusahaan dagang memiliki brand, produk dari supplier bisa ditambahkan merek.

3. Menjual

Menjual barang yang dijajakan di toko pada konsumen, dengan nilai jual yang lebih tinggi dari harga supplier agar perusahaan dagang mendapatkan keuntungan.

Contoh Perusahaan Dagang

Agar Anda lebih mengenali dan memahami seperti apa perusahaan dagang itu, maka Anda memerlukan beberapa contoh perusahaan dagang yang dapat Anda gunakan sebagai informasi pembanding ketika melakukan indentifikasi jenis perusahaan.

Berikut beberapa contoh perusahaan dagang yang cukup populer di dunia bisnis Indonesia, yakni:

  1. PT Akur Pratama Yogya Center, perusahaan retail, menyediakan kebutuhan konsumen dari makanan, pakaian, hingga peralatan dapur.
  2. PT Togamas Semesta Abadi, perusahan retailer, menyediakan buku, alat tulis, dan perlengkapan ATK lainnya.
  3. PT Miniso Lifestyle Trading Indonesia, perusahaan retailer, menyediakan peralatan rumah tangga, kosmetik, dan aksesoris lain seperti tas, topi, kacamata, dan lain sebagainya.

Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Pada umumnya jenis perusahaan dibagi menjadi dua kelompok, yakni perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

Untuk perusahaan dagang, tentunya dengan informasi yang ditulis di atas, mulai dari pengertian dan cirinya, sudah pasti Anda memiliki gambaran mengenai apa itu perusahaan dagang.

Jika ada perusahaan yang ciri utamanya jauh berbeda dengan dengan apa yang ada pada perusahaan dagang, besar kemungkinan perusahaan tersebut merupakan perusahaan jasa.

Namun, untuk memastikan perbedaan kedua jenis perusahaan ini, berikut rangkuman yang menjelaskan perbedaannya.

1. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa merupakan bisnis yang khusus memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Hal yang dijual dari bisnis jasa adalah pelayanan dan fasilitas tertentu seperti laundry, hotel, firma hukum, jasa cuci mobil dan motor, dan lain sebagainya.

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan ini fokus menjual barang atau produk, contoh perusahaan dagang adalah toko sembako, retail pakaian, retail aksesoris, perabotan rumah, dan sebagainya.

Perbedaan perusahaan jasa dan dagang yang sangat kentara adalah persediaan stok barang.

Perusahaan dagang membutuhkan modal yang lebih besar lantaran harus menyediakan stok barang untuk konsumen.

Di sisi lain risiko dari menyediakan stok barang adalah tidak terjualnya produk sehingga perusahaan mengalami kerugian.

Sementara perusahaan jasa, modal di awal bagi bisnis jenis ini cukup besar lantaran banyak pendukung yang harus dimiliki, seperti untuk salon harus memiliki peralatan memotong rambut, meluruskan rambut, dan sebagainya.

Jenis-jenis Akun pada Perusahaan Dagang

Seperti yang sudah disebutkan di atas, untuk mengetahui ciri perusahaan dagang, maka Anda bisa melihat jenis kegiatan akuntansinya.

Terkait dengan aktivitas akuntansi di perusahaan dagang, jelas dari segi laporan keuangannya juga akan berbeda.

Pada laporan keuangan, perusahaan dagang akan menginputkan beberapa akun-akun yang umumnya digunakan oleh perusahaan dagang.

Jenis-jenis akun yang digunakan oleh perusahaan dagang cukup kompleks. Dan untuk detail akunnya, berikut penjelasannya, yaitu:

1. Akun pembelian

Digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai atau kredit.

2. Akun penjualan

Akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan secara tunai atau kredit.

3. Akun retur pembelian dan pengurangan harga

Untuk mengembalikan sebagian barang yang sudah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai pesanan.

4. Akun retur penjualan dan pengurangan harga

Untuk menerima kembali sebagian barang yang sudah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai pesanan.

5. Akun utang dagang

Digunakan untuk mencatat adanya utang dagang dan pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit.

6. Akun piutang

Akun untuk mencatat adanya piutang dagang dan penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.

7. Akun potongan pembelian

Mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.

8. Akun potongan penjualan

Akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diberikan penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.

9. Akun beban angkut pembelian:

Untuk mencatat timbulnya beban angkut yang ditanggung pembeli.

10. Akun beban angkut penjualan

Akun yang digunakan untuk mencatat bebang angkut saat mengirim barang yang dibayar oleh penjual.

Contoh Transaksi Perusahaan Dagang

Ada banyak jenis transaksi yang bisa terjadi di perusahaan dagang, yakni transaksi pembelian barang, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian atau diskon, beban angkut pembelian, dan penjualan.

Berikut contoh transaksi perusahaan dagang dalam Excel

Pembelian barang:

  1. Membeli produk A pada 11 November 2021 seharga Rp2.000.000 secara tunai
  2. Membeli produk B pada 12 November 2021 seharga Rp3.000.000 secara kredit dari Toko XYZ

contoh transaksi pada perusahaan dagang

Kesimpulan

Perusahaan dagang adalah jenis perusahaan yang menjual produk pada konsumen berupa kebutuhan sekunder, tersier, dan primer.

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang membutuhkan stok barang selama menjalankan bisnis agar permintaan konsumen dapat terpenuhi.

Ada tiga kegiatan dalam perusahaan dagang yakni membeli barang dari supplier, menyetok barang, kemudian menjual barang dengan nilai lebih tinggi demi mendapatkan keuntungan.

Pebisnis bisa mendapatkan barang dari supplier berupa produk jadi atau setengah jadi.

Perhitungan yang ada dalam perusahaan dagang mencakup transaksi pembelian, penjualan, retur, dan diskon.