Apa Itu Inventory? Contoh, Fungsi, dan Perannya dalam Operasional

Mengapa Inventory Itu Penting?

Inventory merupakan salah satu aspek krusial dalam operasional bisnis, baik itu di sektor manufaktur, distribusi, atau retail. Secara sederhana, inventory merujuk pada stok barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan untuk mendukung kelancaran proses produksi atau untuk dijual kembali.

Faktanya, menurut data dari 2019, lebih dari 75% bisnis mengalami kerugian atau gangguan operasional yang disebabkan oleh pengelolaan inventory yang buruk. Terlalu banyak stok dapat mengikat modal yang seharusnya bisa digunakan untuk tujuan lain, sementara kekurangan stok dapat berisiko kehilangan pelanggan dan penurunan pendapatan. Oleh karena itu, manajemen inventory yang tepat sangat penting untuk menjaga kelancaran bisnis.

Apa Itu Inventory?

Inventory adalah semua barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau digunakan dalam produksi barang atau jasa. Secara lebih rinci, inventory mencakup berbagai komponen yang berbeda tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Di industri manufaktur, inventory bisa mencakup bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Di sektor retail, inventory mencakup barang jadi yang siap dijual kepada konsumen.

Pengertian menurut para ahli

Menurut Warren Buffet, seorang ahli investasi terkenal, manajemen inventory yang efektif adalah dasar dari keberlanjutan suatu perusahaan, karena itu memungkinkan perusahaan untuk merencanakan arus kas dengan lebih baik. Inventory yang dikelola dengan baik dapat mendukung kepuasan pelanggan dan kelancaran operasional.

Inventory dalam Berbagai Industri

  • Manufaktur: Barang yang digunakan dalam proses produksi (bahan baku, barang setengah jadi).
  • Retail: Barang jadi yang dijual ke konsumen akhir (produk di rak toko).
  • Distribusi: Barang yang disalurkan ke berbagai tempat atau pengecer.

Jenis-Jenis Inventory dalam Bisnis

Inventory dalam bisnis terdiri dari beberapa jenis yang berbeda berdasarkan fungsinya dalam proses produksi atau distribusi. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis inventory:

1. Raw Materials (Bahan Baku)

Bahan baku adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk membuat produk jadi. Di industri manufaktur, bahan baku adalah komponen utama yang diperlukan untuk memulai proses pembuatan barang.

Contoh:

  • Bahan baku tekstil dalam pembuatan pakaian
  • Bahan baku kayu dalam pembuatan furnitur

2. Work-in-Progress (WIP)

Work-in-Progress adalah barang yang sedang dalam tahap produksi namun belum selesai. Dalam konteks ini, perusahaan telah mengeluarkan sebagian biaya untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, tetapi barang tersebut belum siap dijual.

Contoh:

  • Mobil yang masih dalam proses perakitan
  • Mesin yang sedang diproduksi namun belum sepenuhnya berfungsi

3. Finished Goods (Barang Jadi)

Barang jadi adalah produk yang sudah selesai diproduksi dan siap untuk dijual. Barang ini sudah melewati seluruh proses produksi dan siap memenuhi permintaan pasar.

Contoh:

  • Pakaian yang sudah jadi di toko ritel
  • Elektronik yang siap dijual di showroom

4. MRO (Maintenance, Repair, and Operations)

MRO mencakup barang-barang yang digunakan untuk mendukung operasional, namun tidak langsung berhubungan dengan produk yang dijual. Barang-barang ini penting untuk kelancaran operasional perusahaan.

Contoh:

  • Alat bantu produksi seperti mesin bor
  • Peralatan kantor dan perangkat teknologi

Fungsi Utama Inventory dalam Bisnis

Inventory memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam kelancaran operasional bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

1. Menjaga Kelancaran Produksi

Tanpa persediaan yang cukup, proses produksi dapat terhenti. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa bahan baku yang cukup tersedia untuk mendukung keberlanjutan proses produksi.

Contoh: Jika sebuah pabrik mobil kehabisan komponen seperti ban atau mesin, maka seluruh lini produksi akan terhenti.

2. Memenuhi Permintaan Pelanggan

Salah satu tujuan utama memiliki inventory adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tanpa barang jadi yang tersedia, perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar dan berisiko kehilangan pelanggan.

Contoh: Toko ritel yang kehabisan stok ponsel terbaru akan kehilangan kesempatan untuk menjualnya, yang pada akhirnya mengurangi pendapatan.

3. Mengurangi Biaya Produksi

Dengan memiliki persediaan bahan baku yang cukup, perusahaan dapat membeli dalam jumlah besar dengan harga lebih murah, yang dapat mengurangi biaya produksi jangka panjang.

Contoh: Pabrik yang memesan bahan baku dalam jumlah besar akan mendapatkan diskon dari pemasoknya.

4. Peningkatan Cash Flow

Mengelola inventory dengan bijak dapat meningkatkan cash flow. Stok yang terlalu banyak akan mengikat modal, sedangkan kekurangan stok dapat menghambat penjualan.

Contoh: Dengan sistem just-in-time (JIT), perusahaan hanya membeli bahan baku saat diperlukan, sehingga mengurangi stok yang tidak perlu.

Peran Inventory dalam Operasional Bisnis

Inventory memainkan peran yang sangat besar dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan, baik dalam sektor manufaktur, distribusi, maupun retail.

1. Efisiensi Operasional

Keberadaan inventory yang terkelola dengan baik memastikan bahwa produk atau bahan tersedia tepat waktu saat diperlukan, yang membuat proses produksi dan distribusi lebih efisien.

Contoh: Di industri manufaktur, bahan baku yang tidak tersedia pada waktu yang tepat dapat menyebabkan keterlambatan dalam produksi, yang berisiko pada jadwal pengiriman.

2. Memfasilitasi Pengambilan Keputusan

Manajemen inventory yang baik memberikan data yang berguna untuk pengambilan keputusan strategis, seperti menentukan kapan harus memesan bahan baku, berapa banyak yang perlu dipesan, dan memproyeksikan kebutuhan masa depan.

Contoh: Dengan menggunakan sistem inventory yang canggih, manajer dapat dengan mudah memantau tingkat persediaan dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memesan ulang.

Dampak Inventory yang Buruk dalam Bisnis

Mengelola inventory dengan buruk bisa menyebabkan berbagai masalah yang merugikan perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari pengelolaan inventory yang buruk:

1. Overstocking (Stok Berlebihan)

Ketika perusahaan memiliki stok yang terlalu banyak, biaya penyimpanan meningkat, dan barang bisa rusak atau kedaluwarsa. Hal ini menyebabkan pemborosan dan terhambatnya arus kas.

Contoh: Sebuah perusahaan makanan yang menyimpan terlalu banyak bahan baku dengan umur simpan yang pendek dapat mengalami pemborosan akibat bahan yang kadaluwarsa.

2. Understocking (Kekurangan Stok)

Kekurangan stok dapat menyebabkan perusahaan kehilangan peluang penjualan dan menurunkan kepuasan pelanggan karena barang yang dicari tidak tersedia.

Contoh: Toko e-commerce yang kehabisan stok smartphone terbaru akan kehilangan pelanggan yang sudah menunggu.

3. Persediaan Kadaluarsa

Barang-barang dengan umur simpan terbatas, seperti produk makanan atau obat-obatan, harus dikelola dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerugian akibat kadaluarsa.

Contoh: Toko ritel yang menjual makanan cepat saji harus mengelola tanggal kedaluwarsa dengan cermat agar tidak ada produk yang terbuang.

Manajemen Inventory yang Efektif

Pengelolaan inventory yang efektif merupakan kunci untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu dalam manajemen inventory yang efektif:

1. Gunakan Software untuk Manajemen Inventory

Teknologi saat ini mempermudah pemantauan dan pengelolaan inventory secara otomatis. Dengan menggunakan sistem ERP atau perangkat lunak akuntansi, perusahaan dapat memantau persediaan secara real-time, mengurangi human error, dan menghasilkan laporan yang akurat.

2. Implementasi Sistem FIFO, LIFO, dan JIT

  • FIFO (First In, First Out): Mengelola stok dengan menggunakan barang yang pertama kali datang untuk dijual terlebih dahulu.
  • LIFO (Last In, First Out): Sebaliknya, barang yang datang terakhir dijual lebih dulu.
  • JIT (Just in Time): Sistem yang mengatur pengadaan bahan baku hanya ketika diperlukan untuk produksi, sehingga meminimalkan stok yang ada.

Pengelolaan Inventory yang Efisien untuk Kelancaran Bisnis

Pengelolaan inventory yang baik sangat berpengaruh pada kelancaran operasional dan kesuksesan bisnis secara keseluruhan. Dengan mengelola stok secara efektif, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu, mengurangi biaya, dan meningkatkan profitabilitas.

Jika Anda ingin mempermudah pengelolaan inventory dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan Anda, Zahir Accounting adalah solusi yang tepat. Zahir Accounting membantu Anda mengelola inventory dengan lebih efektif, serta memberikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Klik di sini untuk mulai menggunakan Zahir Accounting dan optimalkan pengelolaan keuangan serta inventory bisnis Anda!