Asia sebagai pusat bisnis

Benarkah Asia Sebagai Pusat Bisnis Terbesar Dunia?

asia sebagai pusat bisnisAsia adalah benua yang sangat unik dengan budaya, geografi, maupun dimanika perekonomiannya yang paling beragam dibandingkan benua lain. Asia juga merupakan benua terluas dan dengan negara terbanyak di dunia. Dari puluhan daftar negara di Asia, ada beberapa negara berkembang yang memiliki power dalam kancah bisnis dunia dan tidak kalah dengan negara-negara maju di barat. Negara-negara tersebut membuat Asia dapat dikatakan sebagai pusat bisnis. Keuntungan beberapa negara Asia yang memiliki sumber daya alam melimpah serta jumlah penduduk yang banyak sebagai SDM memperkuat posisi Asia sebagai pusat bisnis. Tetapi ada juga negara Asia yang terbatas dalam dua hal tersebut namun dapat maju berkembang pesat dengan perkembangan industri dan teknologinya.

Bagaimana Asia sebagai pusat bisnis terbesar dapat terjadi? Berikut akan diulas negara-negara Asia yang menjadi pusat bisnis sehingga memiliki pendapatan yang sangat tinggi. Dilansir dari Gazwtte Riview (28/3/2016) dan diurutkan oleh World Bank :

1. Arab Saudi
Arab Saudi bergabung dengan World Trade Organization pada tahun 2005 dan menjadi anggota pendiri OPEC. Negara ini membuat dirinya menjadi negara terkaya di Asia dalam hal Purchasing Power Parity dan PDB dengan pilar ekonomi dan produksi primer dari produk minyak bumi. Pusat bisnis minyak bumi ini memiliki penghasilan rata-rata US$ 53.149 per tahun atau setara dengan Rp 708 juta per tahun (estimasi kurs 13.333 per dolar AS). Arab Saudi merupakan negara terkaya di Asia.

2. Taiwan
Taiwan merupakan pusat bisnis IT dengan pendapatan rata-rata US$ 43.599 per tahun atau Rp 581 juta per tahun. Pada kisaran 1960, Taiwan memiliki ekonomi di bidang pertanian cukup sukses. Lalu selama beberapa dekade terakhir negeri ini lebih terbuka pada perbaikan teknologi dan pelatihan lembaga dari negara lain.

3. Jepang
Jepang tidak terlalu kaya dalam hal sumber daya alam. Namun berkat budaya yang berorientasi kerja keras dan inovasi dalam bidang teknologi, bangsa ini berhasil menempati kedudukan ketiga negara dengan penghasilan terbanyak. Jepang membangun bisnis raksasa di industri otomotif, elektronik dan pinjaman. Perekonomiannya sudah sangat kuat dengan rata-rata penghasilan US$ 38.216 per tahun atau Rp 509 juta per tahun. Jepang memiliki beberapa kota yang modern dan akomodatif dalam dunia industri pengembangan penelitian yang tiada duanya.

4. Korea Selatan
Belajarlah dari korea selatan saat berusaha bangkit dari keterpurukan. Korea Selatan mengalami masa sulit sejak Perang Korea sampai tahun 1970-an. Hal tersebut membuat negara ini cukup miskin. Berkat inovasinya dalam produksi otomotif, bangunan kapal, dan bidang elektronik, kini Korea Selatan memiliki perekonomian yang cepat berkembang di Asia dengan pwnghasilan rata-rata US$ 36.528 per tahun atau Rp 487 juta per tahun. Hal tersebut membawa kemajuan besar dalam kualitas hidup dan pendidikan bagi rakyat secara umum.

5. Uni Emirat Arab
90 persen hasil ekonomi Uni Emirat Arab berasal dari minyak bumi dan produk minyak bumi. Hal tersebut menjadikan Emirates pemain utama di Organisasi Perdagangan Dunia dan OPEC. Dengan penghasilan rata-rata US$ 35.400 per tahun atau Rp 471 juta.

6. Malaysia
Salah satu faktor utama keberhasilan Malaysia adalah bisnis dengan skala internasional. Selain hubungan bisnis internasional, Malaysia juga merupakan eksportir utama minyak, baik kelapa sawit dan minyak mentah. Selain itu, Malaysia juga membuat kolektor energi terbarukan, yaitu panel surya. Sektor yang unik untuk ekonomi Malaysia adalah industri pariwisata medis yang besar. Penghasilan rata-rata Malaysia adalah US$ 25.833 per tahun atau Rp 344 juta per tahun.

7. Turki
Turki adalah salah satu negara yang membuat keuntungan signifikan di sektor pertanian. Bangsa ini juga sebagai penyumbang terbesar kedua konstruksi di seluruh dunia dalam hal kontraktor dan bahan. Turki memiliki penghasilan rata-rata US$ 19.610 per tahun.

8. Thailand
Thailand masih mengandalkan perekonomiannya pada sektor pertanian dengan tidak terlalu tergantung pada teknologi. Namun disisi lainnya, Thailand juga memiliki ekonomi pasar gelap terbesar, yang diduga memiliki hampir 41 persen nilai PDB di belakangnya. Meski begitu, Thailand memiliki pendapatan rata-rata US$ 16.081 per tahun.

9. China
Hampir semua hal dibuat di China, termasuk sistem ekonomi yang luas. Dikenal sebagai eksportir terbesar konstruksi, elektronik, sebagian besar tekstil dan barang-barang plastik, China memiliki pendapatan rata-rata US$ 14.190 per tahun.

Selain yang telah masuk urutan atas tersebut, masih ada negara-negara Asia lainnya yang sedang berkembang dan sudah dapat dipertimbangkan kacahnya sebagai pusat bisnis, seperti Hongkong, Singapura, Indonesia, dan lainnya. Mengutip laman CNBC.com, Rabu (2/7/2014) laporan McKinsey Global Institute, sekitar 32 persen dana finansial global mengalir ke negara-negara berkembang pada 2012. McKinsey  juga memprediksi sekitar 1,8 miliar penduduk akan bergabung dengan Asia pada 2025. Oleh karena itu, bersiap-siaplah Asia akan benar-benar menjadi pusat bisnis terbesar di dunia.