buku besar pembantu

 

Kapan Buku Besar Pembantu Digunakan?

 

 Dalam akuntansi dikenal adanya buku besar pembantu yang digunakan dalam membuat laporan keuangan secara manual. Namun pada laporan keuangan yang menggunakan program akuntansi, ada beberapa yang tidak menerapkan buku pembantu. Ini disebabkan karena semua transaksi pada suatu periode dapat dilihat secara langsung di buku besar. Tampilan general ledger dengan menggunakan Zahir Accounting sebagai berikut:

General Ledger - Running Balance - Real Currency.1

Buku besar sendiri didefinisikan sebagai buku yang berisi perkiraan yang saling terkait dan merangkum pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Setiap perusahaan memiliki perkiraan buku besar yang berbeda-beda, tergantung pada keuangan perusahaan, volume transaksi, dan informasi yang dibutuhkan. Pada perusahaan berskala besar dengan transaksi yang banyak perlu melakukan penggolongan secara terinci sehingga membutuhkan jumlah rekening yang cukup besar. Karena itu rekening tersebut dirinci dalam buku pembantu.

Sesuai dengan prosedurnya, buku pembantu dibuat setelah tersedianya buku besar. Sedangkan buku besar pembantu merupakan cabang dari buku besar yang berisi rincian rekening tertentu dan informasi lain yang diperlukan selain informasi yang terdapat pada buku besar utama.

Jenis – jenis Buku Besar Pembantu

Pada dasarnya buku besar pembantu yang digunakan oleh perusahaan dibagi menjadi:

1. Buku besar pembantu piutang usaha yang digunakan untuk merinci langganan kredit, transaksi penjualan kredit dilakukan ke siapa saja, alamat dan jumlah nominalnya. Perubahan piutang dagang dicatat pada perkiraan piutang dagang di buku besar umum sebagai perkiraan induk. Perubahan pada setiap pelanggan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.

2. Buku besar pembantu utang, digunakan untuk mencatat pemasok yang banyaknya ditentukan oleh pinjaman kredit yang diberikan pemasok. Perubahan utang dicatat pada perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sedangkan perubahan pada setiap pemasok dicatat pada perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu.

3. Buku besar pembantu persediaan barang dagang, digunakan untuk mencatat persediaan barang, seperti jenis, jumlah, harga, atau harga pokok secara keseluruhan.

Manfaat Buku Besar Pembantu

Penggunaan buku besar pembantu akan memberikan berbagai manfaat, seperti:

1. Mempermudah pembuatan laporan keuangan.
2. Meningkatkan ketelitian dengan membandingkan saldo dalam buku besar umum dengan saldo dalam buku pembantu
3. Dilakukannya pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi
4. Jenis dan jumlah elemen transaksi dapat diketahui dengan segera