pengendalian biaya

Mengenal Pengendalian Biaya Dalam Bisnis

Pada saat pertama kali menjalankan usaha, seringkali para pelaku usaha hanya fokus pada bagaimana mendongkrak penjualan. Memang tidak salah dengan hal tersebut, mengingat tanpa adanya penjualan maka bisnis tidak akan berkembang. Namun apa yang harus dilakukan oleh si pengusaha saat penjualan sudah dapat berjalan stabil?. Jika penjualan sudah dapat berjalan stabil, maka langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah melakukan pengendalian biaya atau cost control.

Apa yang dimaksud dengan pengendalian biaya?

Menurut Sondang. S.Giagian (1999 : 16) menyebutkan  bahwa pengendalian biaya merupakan suatu proses atau usaha yang sistematis dalam menetapkan standar pelaksanaan yang bertujuan untuk perencanaan, sistem informasi  umpan  balik,  membandingkan  pelaksanaan  nyata dengan perencanaan, menentukan dan mengatur penyimpangan-penyimpangan serta melakukan koreksi perbaikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien dalam penggunaan biaya.

Aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pengendalian biaya?

Dalam proses pengendalian biaya mencakup pengukuran, pelaksanaan menurut rencana yang dibuat dan laporan hasil pengukuran. Pengukuran pengendalian biaya dapat dilakukan dengan cara analisa varian untuk menentukan sebab-akibatnya, sehingga dapat memilih alternatif terbaik yang dapat digunakan di masa datang.

Apa yang harus dilakukan pengusaha dalam penerapan pengendalian biaya?

1. Membuat anggaran untuk pengeluaran

Membuat anggaran sederhana terkait dengan estimasi pengeluaran usaha, misalnya anggaran kebutuhan produksi seperti listrik, air, telepon, pengiriman dan sebagainya. Kemudian akumulasikan setiap bulannya sehingga ditemukan total anggaran selama 1 tahun. Akan lebih baik jika Anda juga dapat membuat asumsi penjualan setiap bulannya sehingga dari dua estimasi tersebut Anda akan mendapat gambaran apakah arus kas Anda surplus atau minus.

2. Evaluasi antara anggaran dan realisasi secara periodik

Dari catatan pengeluaran yang ada, buatlah perbandingan antara estimasi anggaran yang dibuat dengan biaya yang riil dikeluarkan. Dari sini Anda akan mengetahui variannya, positif yang berarti realisasi lebih besar daripada budget, dimana budget yang Anda buat terlalu rendah daripada realisasinya. Jika negatif maka realisasi lebih rendah daripada budget. Berdasarkan hal tersebut, maka Anda dapat memperbaiki anggaran untuk periode-periode selanjutnya. Dengan demikan maka operasional usaha dapat berjalan dengan efisien jika antara anggaran dan realisasi sama atau realisasi lebih rendah daripada anggaran.

3. Mencari alternatif sumber lain dengan harga yang lebih kompetitif

Dari evaluasi yang dilakukan akan diketahui apakah Anda dapat menggunakan sumber lain dengan harga yang lebih bersaing namun memiliki mutu yang sama baik. Jika Anda dapat menemukan supplier yang bisa memberikan diskon yang lebih besar, maka Anda dapat melakukan penghematan biaya yang dapat meningkatkan profit.

4. Cermat dalam berinvestasi

Keputusan untuk membeli mesin atau membeli bangunan untuk pabrik atau keperluan lainnya yang bersifat investasi hendaklah dilakukan dengan cermat. Keputusan yang tergesa-gesa dalam melakukan investasi dapat menganggu kondisi keuangan usaha. Contohnya: investasi kendaraan. Bila tidak dikalkulasi secara cermat, maka akan ada tambahan biaya, seperti biaya angsuran, asuransi, perawatan, dan biaya lainnya. Jika kebutuhan kendaraan belum terlalu tinggi maka bisa disiasati dengan menyewa.