Mengatasi Stagnasi Dalam Bisnis
Seorang pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya harus selalu siap menghadapi ritme bisnis yang ‘unik’, dimana ada saat bisnis berada pada posisi puncak, dilain waktu justru berada di posisi terbawah, dan tidak menutup kemungkinan bisnis tersebut jalan di tempat alias tidak mengalami kemajuan sama sekali. Untuk kondisi terakhir, dimana bisnis mengalami stagnasi, maka bisnis tersebut akan rentan terhadap serangan kompetitor yang kian gencar. Kemandekan usaha seringkali terjadi dalam hal keuntungan, dan yang sangat berbahaya adalah stagnasi dalam inovasi. Jika suatu bisnis tidak menunjukkan pengembangan atau inovasi yang signifikan, bisa dikatakan bisnis tersebut tengah mengalami kemacetan dalam perkembangannya.
Masalah stagnasi dalam bisnis adalah salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh pengusaha. Kondisi seperti ini jika tidak segera diperbaiki, maka lama-kelamaan akan menganggu kesehatan bisnis anda. Bisnis anda akan tertinggal jauh, kompetitor yang kian melesat, dan konsumen yang beralih pada kompetitor.
Yang Harus Dilakukan Untuk Mengatasi Stagnasi Dalam Bisnis
Beberapa hal dibawah ini bisa anda lakukan untuk menyelamatkan usaha anda untuk mengatasi stagnasi dalam bisnis:
1. Evaluasi
Mereview atau mengevaluasi semua kegiatan usaha dalam satu bulan terakhir. Apakah dalam periode tersebut ada kesalahan kebijakan yang anda ambil, apakah ada bagian dalam bisnis yang tidak sehat, dan apakah semua proses sudah dijalankan sesuai SOP?.
Evaluasi ini wajib dilakukan secara berkala dan kontinyu dimana hasil evaluasi digunakan sebagai kunci untuk mengatasi stagnasi bisnis.
2. Identifikasi masalah
Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan, maka anda dapat menemukan akar masalah yang terjadi pada bisnis anda. Identifikasikan critical point yang menjadi penyebab kemandekan, apakah dari faktor internal atau eksternal. Dengan mengidentifikasi masalah ini maka anda dapat menentukan langkah yang harus diambil untuk mengatasinya.
3. Review strategi pemasaran
Mengkaji kembali strategi pemasaran anda, apakah masih relevan dengan kondisi saat ini atau harus dirombak. Perkembangan bisnis, terlebih pemasaran produk juga dipengaruhi oleh ketepatan strategi pemasaran yang anda buat. Jika diperlukan anda bisa membuat survey mengenai perubahan perilaku konsumen agar anda bisa membuat strategi yang lebih jitu. Pelajari lagi apakah riset yang dilakukan sudah tepat, dan yang tidak boleh diabaikan adalah mempelajari langkah pesaing bisnis anda sehingga anda dapat bersaing dengan sehat.
4. Kaji ulang sistem
Anda harus mengkaji semua sistem yang diterapkan dalam bisnis anda. Apakah sistem yang diterapkan masih applicable untuk bisnis anda?. Apakah sistem tersebut mendukung adanya inovasi?. Bagaimana efektivitas dan efisiensi sistem tersebut?. Dengan terus menggali pertanyaan-pertenyaan demikian maka anda dapat menemukan jawaban-jawaban yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kemandekan.
5. Merekrut orang yang tepat
Jika kondisi bisnis anda sudah parah atau akut dimana tidak ada perkembangan sama sekali dan justru mengalami kemunduran, maka jika tidak segera mendapatkan solusi akan mengancam kelangsungan bisnis anda. Merekrut orang yang tepat dalam artian memiliki pengalaman dalam meng-handle bisnis yang stagnan dan memiliki visi serta ide yang baru dan inovatif akan sangat membantu meningkatkan kinerja bisnis anda.
6.Tindakan pencegahan
Melakukan tindakan pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Berdasarkan hasil evaluasi yang anda lakukan dan critical point yang ditemukan, maka anda dapat menentukan tindakan pencegahan untuk masing-masing poin memiliki potensi terjadi masalah. Tindakan pencegahan ini akan membantu anda untuk meminimalkan kesalahan yang beresiko pada kemandekan bisnis. Lakukan review tindakan pencegahan ini secara berkala untuk selalu update apakah langkah-langkah yang diambil sudah efektif dalam mengatasi masalah. Dengan selalu aware pada setiap celah yang ada, maka anda dapat dengan cepat mengambil langkah untuk mengatasinya.
Menghadapi masalah kemandekan bisnis ini dibutuhkan ketenangan dalam berpikir dan bijak dalam bertindak. Jangan mengedepankan emosi atau panik karena energi anda akan terbuang sia-sia. Memaksakan diri mengambil keputusan dalam kondisi panik justru akan memperburuk bisnis anda. Yakin pada diri anda sendiri bahwa anda bisa menghadapi masalah bisnis ini dengan baik.