branding

Apa Sih Branding Itu?

Seringkali kita mendengar nama branding dalam aktivitas marketing. Yang terlintas dalam benak kita pastilah sebuah nama produk atau jasa yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Agar kita lebih paham mengenai branding, kita simak ulasan berikut ini:

Arti Branding

Branding adalah penamaan bisnis, produk, atau jasa. Sebuah merek biasanya juga memiliki logo atau desain yang terkait dengan produk atau jasa tersebut. Misalnya:

  • Google. Google adalah sebuah brand. Webpagenya selalu menampilkan desain logo yang berganti-ganti sesuai dengan tema berdasarkan kejadian tertentu.
  • Zahir juga merupakan sebuah brand software akuntansi. Dimana di setiap jenis paketnya disematkan nama Zahir, seperti Zahir Small Business, Zahir Flexy Trade dll.

Branding bisa menjadi hal yang rumit jika sudah terkait dengan hak cipta dan hak intelektual, merek dagang dsb. Tidak jarang masalah tersebut bisa merembet ke ranah hukum. Misalnya, ditemukan nama merek atau logo yang mirip sehingga masing-masing perusahaan mengklaim dirinyalah yang pertama kali menggunakannya.

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Branding

Terlepas dari masalah legal tersebut ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan branding:

  1. Nama hendaknya memiliki arti dan mudah diingat dalam bentuk yang positif. Idealnya, konsumen bisa mengaitkan merek dengan bisnis, kualitas, dan aspek-aspek lain yang berkenaan dengan filosofi bisnis anda
  2. Berhati-hati dalam memilih nama. Nama produk dan bisnis hendaknya memiliki makna. Dan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dalam memaknai sebuah nama. Jika memungkinkan anda bisa melakukan survey kecil-kecilan untuk mengetahui respon pasar terhadap nama produk yang anda ajukan.
  3. Jika bisnis anda berskala besar hingga level internasional- anda juga harus mencari masukan terkait dengan arti nama yang digunakan sebagai merek secara internasional serta implikasi hak dan perlindungan penggunaan nama tersebut
  4. Website. Yang bisa diakses secara global juga menuntut anda untuk melindungi merek yang anda gunakan dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran merek dagang. Domain negara seperti .id, .uk lebih tepat digunakan untuk usaha kecil skala lokal
  5. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membangun kepercayaan dan reputasi sebuah nama (bisnis, jasa, dan produk). Jadi seringkali mengganti nama bisnis atau merek bukanlah gagasan yang baik, dan dalam beberapa kasus perubahan kecil dapat mengakibatkan masalah yang serius.
  6. Jika anda harus mengganti merek, maka anda juga harus merencanakan masa transisi dimana konsumen dan pasar dapat menerima hal tersebut. Salah satu cara yang biasa digunakan pada tahap pergantian ini adalah dengan menggabungkan nama lama dan baru. Penggantian nama ini tidak mudah dilakukan bagi produk dengan reputasi yang kuat dipasar. Hal tersebut akan mempengaruhi sensitivitas konsumen yang mengenal dan percaya dengan merek yang lama. Ini akan beresiko terhadap loyalitas konsumen dan keberlangsungan bisnis
  7. Aspek kreatif dari sebuah merek (terkait desain dan logo) haruslah memiliki kualitas yang baik. Desain yang sederhana adalah yang terbaik karena mudah dipahami oleh konsumen. Sebelum merilis logo atau nama sebuah merek, tanyakan hal ini pada diri anda “Apakah pasar akan mengenal (merek atau logo merek) ini? apakah nama tersebut memiliki arti bagi target pasar dan benar-benar sesuai dengan apa yang dilakukan bisnis saya?”