Anda pasti tidak asing lagi mendengar IKEA. Selain karena produknya, IKEA juga terkenal karena sistem penjualan produk di tokonya berbeda dari yang lain.
Ketika Anda mengunjungi tokonya, mulai dari pertama masuk, Anda akan disambut oleh berbagai rekomendasi tata letak furniture hingga desain cafeteria atau kantin ala mereka.
IKEA juga menawarkan produk yang murah dan juga simple.
Lalu apa sih rahasia IKEA bisa menjual produk berkualitas, tetapi dengan harga yang murah?
Sejarah IKEA
Daftar Isi
IKEA merupakan sebuah perusahaan furniture yang mempunyai visi untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik untuk semua orang.
IKEA menawarkan produk mulai dari perabotan rumah tangga, desain rumah yang baik serta furniture lainnya dengan harga yang terjangkau.
IKEA sendiri di dirikan pada tahun 1943 oleh Ingvar Kamprad di Smaland, Swedia bagian selatan. Pada saat itu Ingvar masih berusia 17 tahun.
Nama perusahaan IKEA itu sendiri di ambil dari inisial nama pendirinya, yakni IK yang merupakan inisial namanya, E inisial dari Elmtaryd yang merupakan nama perternakan di mana ia tinggal dan A inisial dari Agunnaryd yang merupakan lokasi peternakan itu.
Pada tahun 2018 tercatat bahwa IKEA sudah mengoperasikan lebih dari 400 toko dengan lebih dari 194.000 co-worker di 52 negara.
Adapun bisnis IKEA di Indonesia dikelola di bawah persetujuan lisensi PT Hero Supermarket Tbk. Toko IKEA pertama kali di Indonesia terletak di Alam Sutera pada tanggal 15 Oktober 2014.
Peminat dari IKEA sangat banyak bahkan sejak tahun 2010, per tahunnya tidak pernah kurang dari 600 juta pengunjung.
Revenue tahunan milik IKEA selalu berkembang setiap tahunnya.
Lalu bagaimana bisa IKEA bisa mempertahankan harga produknya yang murah?
Strategi IKEA Menjual Produk dengan Harga Murah dan Tetap Menguntungkan
IKEA memiliki strategi yang menarik dalam menjual produk-produk mereka. Strategi yang mereka gunakan dalam menarik minat pembeli, jelas berbeda dengan kebanyakan brand lainnya.
Dan hebatnya lagi, meski mereka bisa menjual produk dengan harga murah, nyatanya IKEA masih mengantongi keuntungan yang cukup besar pada bisnis furniturnya ini.
Seperti apa strategi penjualan yang diterapkan oleh IKEA? Berikut strategi penjualan ala IKEA yang bisa Anda terapkan ke bisnis Anda.
1. DIY Concept and Flat Packaging
IKEA mendesain produk mereka dengan sangat simple untuk memudahkan customer dalam merakit produk mereka.
Kemasannya juga sangat sederhana dan compact. Dengan pengemasan itulah yang memberikan efesiensi bagi IKEA dalam hal storage dan juga biaya logistik.
Dan karena desain produk yang simple juga memudahkan customer untuk merakit produk IKEA itu sendiri.
Maka dari itu produk IKEA sangat banyak diminati dan juga dari sisi perusahaan dapat mengefisiensi storage dan biaya.
2. Designing Process
Selain desain produk IKEA yang simple, mereka juga sangat teliti untuk menentukan produk yang mereka jual.
Bahkan mereka sampai berkolaborasi dengan designer dan supplier untuk memastikan produk yang mereka buat mempunyai nilai harga yang sesuai.
3. Bulk Production
Dalam memproduksi produknya, IKEA selalu memproduksi dalam kuantitas yang besar agar bisa mendapat harga produksi yang jauh lebih murah.
Karena biasanya supplier akan memberikan harga bahan baku lebih murah jika membeli bahan yang banyak.
Konsep ini dinamakan Economies of Scale yang membuat IKEA dapat mengatur harga jual yang juga lebih murah.
4. Hiring Fewer People
Selain itu, salah satu IKEA berani menawarkan harga murah karena mereka mempekerjakan lebih sedikit karyawan.
Hal ini membuat IKEA lebih menghemat uang untuk menjaga agar harga produknya tetap rendah.
Seperti halnya di IKEA Alam Sutera, di sana customer dipersilakan untuk melihat produk yang sudah didesain sedemikian rupa dan dicocokkan sesuai ruangan, misalkan ruangan dapur, kamar mandi dan lainnya.
Lalu setelah melewati itu mereka dapat memilih produk yang ingin mereka beli di bagian khusus per produknya.
Lalu customer tinggal pergi ke kasir untuk membayar produk yang mereka beli.
Prosesnya pun dari awal sampai akhir lebih mendominasi oleh customer sedangkan karyawan hanya di beberapa titik dan itu pun tidak banyak.
Kesimpulan
Dari strategi IKEA ini dapat kita ambil pelajaran bagaimana cara mereka dalam membangun model bisnis yang sustainable.
Mereka juga sangat mengefisiensi dalam pengeluaran biaya operasional agar dapat menarik pelanggan dengan harga produk yang murah.
Walaupun harga produk mereka murah, tetapi kualitas produknya tetap baik dan bahkan diminati oleh banyak orang.