Sebelumnya apakah Anda mendengar istilah konsinyasi? Jika Anda adalah seorang pebisnis ritel tentu tidak asing dengan istilah ini.
Lantas apa yang dimaksud dengan konsinyasi, bagaimana cara kerjanya dan seperti apa potensinya? Tulisan ini akan menjawab tuntas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Apa itu Konsinyasi?
Daftar Isi
Ketika pebisnis bekerja dengan pengecer atau sebuah toko, biasanya pembayaran dilakukan di muka atau tepat setelah si pemilik toko menerima produknya.
Namun kerjasama konsinyasi berbeda dari itu.
Dengan konsinyasi, pengirim atau pemasok memberikan stok atau inventaris mereka kepada pemilik toko, tetapi tidak langsung dibayar. Pembayaran akan dilakukan setelah si pemilik toko menjualnya ke pelanggan mereka.
Setelah menyelesaikan penjualan, pemasok akan mendapat keuntungan dan membayar komisi kepada pengecer (Biasanya 20-60% dari akhir penjualan).
Jika pengecer tidak dapat menjual semua stok, mereka dapat mengembalikan barang yang tersisa dari pemasok tanpa resiko.
Solusi kerjasama untuk menghemat biaya bagi pengecer dalam mengisi toko mereka.
Contoh Konsinyasi Bisnis
Misalkan Yanto, seorang pemahat, ingin menjual produknya di toko favoritnya di pusat kota. Toko tersebut menjual karya dari pemahat lokal, serta beberapa barang yang mereka hasilkan sendiri.
Yanto ingin memulai dengan menguji dua produk, yaitu pahatan A dan pahatan B. Dia membuat kesepakatan dengan pihak toko untuk menyerahkan 50 buah pahatan A dan 100 buah pahatan B.
Pahatan A terjual habis dalam 2 bulan. Namun, pahatan B-nya sudah 80 hari (yang ini merupakan batas jangka waktu yang disepakati), hanya terjual 70 dari 100 set. Pemilik toko mengembalikan 30 sisa yang tidak terjual.
Secara total, kesepakatan konsinyasi antara Yanto dan pemilik toko sukses dan menghasilkan uang.
Kekurangan dan Kelebihan Bisnis Konsinyasi
Kerjasama konsinyasi mendapat manfaat tersendiri bagi pengirim dan penerima barang karena beberapa sebab. Tetapi tak kalah penting juga untuk menyadari kemungkinan kerugian dengan cara penjualan ini.
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dan kelebihannya untuk membantu Anda mempertimbangkan apakah Anda ingin mencoba konsinyasi atau tetap menggunakan metode lainnya.
Keuntungan Bagi Pengirim (Pemasok atau Pemilik Produk)
- Anda tidak perlu lagi repot membeli atau menyewa toko ritel serta mempekerjakan karyawan untuk kepentingan penjualan Anda.
- Anda bisa menambah kognisi atas produk yang Anda tawarkan di hadapan pelanggan baru.
- Pelanggan bisa melihat dan mencoba produk yang Anda miliki sebelum membeli.
- Anda memiliki sebuah peluang yang sangat besar untuk masuk ke pasar yang lebih besar dan lebih kompetitif sebagai bisnis kecil atau yang baru didirikan.
- Anda tidak lagi membayar dengan jumlah banyak untuk kepentingan penyimpanan inventaris.
- Mudah sekali untuk memeriksa produk baru agar mengetahui kemungkinan mana yang laku dan tidak.
Kerugian Bagi Pemilik Produk
- Anda tidak akan meraih pembayaran hingga toko menjual produk Anda ke pelanggan mereka.
- Jika suatu saat produk Anda tidak laku di toko, Anda harus menariknya kembali dan mencari tahu bagaimana cara menjualnya di tempat lain (atau tidak sama sekali).
- Tidak semua produk cocok dengan konsinyasi penjualan.
- Anda percaya dan mempercayai orang lain untuk menjual inventaris Anda.
- Anda bisa kehilangan uang, Jika produk rusak atau tidak laku.
- Anda bisa jadi tidak berusaha aktif untuk menjual atau mempromosikan produk Anda
Keuntungan Bagi Penerima Barang (Pedagang atau Pengecer)
- Anda tidak harus membayar barang hingga Anda menjualnya.
- Jika Anda tidak bisa menjual barang, Anda dapat mengembalikannya ke pemilik produk.
- Ini adalah investasi dengan risiko rendah dan mengeluarkan biaya rendah karena Anda tidak perlu membayar inventaris di muka.
- Anda bisa mengantisipasi kehabisan stok.
- Produk baru bisa menarik minat pelanggan baru.
Kerugian Bagi Penerima Barang
- Anda mungkin harus melakukan biaya penyimpanan (penyimpanan, keamanan).
- Anda harus memberi ruang untuk inventaris baru.
- Anda bisa dimintai pertanggungjawaban bila produk yang dijual di toko Anda rusak atau dicuri.
- Anda harus mengurusi inventaris konsinyasi tersendiri dari inventaris reguler Anda.
Kesimpulan
Itulah penjelasan tentang kerjasama konsinyasi. Biasanya, dalam kerjasama ini akan lebih berisiko bagi pengirim daripada penerima barang.
Jika Anda memiliki produk yang ingin Anda jual, lakukanlah konsinyasi sebagai cara untuk membuat pelanggan menemukan dan membeli produk yang Anda tawarkan.
Menjual barang-barang konsinyasi dapat menjadi cara cemerlang untuk meningkatkan pendapatan ekstra dan memperkenalkan brand Anda ke lebih banyak konsumen.
Baik Anda sebagai pemilik produk atau penerima barang, dalam kerjasama konsinyasi penting untuk dicatat bahwa stok harus selalu dipantau bersama dengan manajemen keuangan yang baik.