Seperti yang kita ketahui, bahwa banyak bisnis yang gagal karena tidak melakukan perencanaan keuangan bisnisnya dengan baik. Dalam menjalankan sebuah bisnis, Anda harus bisa melakukan perencanaan keuangan yang tepat agar dapat mencapai kesuksesan bersama dan bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Banyak juga pengusaha yang mengeluh bahwa membuat perencanaan keuangan dengan akurat dan tepat itu membutuhkan waktu yang lama, di mana waktu itu bisa digunakan untuk menjual daripada merencanakan.

Tapi, apakah Anda tahu bahwa hanya sedikit investor yang akan menaruh uang dalam bisnis Anda jika Anda tidak dapat memberikan perkiraan atau perencanaan yang matang. 

Berikut adalah beberapa cara membuat perencanaan keuangan yang tepat saat Anda baru saja memulai bisnis dan tidak memiliki banyak pengalaman.

 

  1. Mulailah dengan pengeluaran, bukan pendapatan


    Sebagai pengusaha, pasti Anda akan memikirkan berapa banyak pendapatan yang akan diterima ketika baru membuka bisnis. Tapi akan lebih baik jika Anda memperkirakan pengeluaran yang akan terjadi.
    Jadi, cobalah untuk melakukan perkiraan biaya pengeluaran yang paling umum seperti :
    – Biaya sewa
    – Biaya gaji
    – Biaya tagihan telepon/listrik
    – Biaya iklan/pemasaran
    – Dan lain sebagainya

    Dalam merencanakan biaya pengeluaran, Anda bisa melebihkan sedikit biaya untuk periode selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika terjadi lonjakan biaya atau bahkan memang sudah diketahui bahwa ada biaya-biaya yang selalu mengalami kenaikan setiap periodenya.

  2. Perkirakan pendapatan menggunakan pemikiran konservatif dan pemikiran agresif

    Setelah membuat perkiraan pengeluaran yang akan terjadi, selanjutnya Anda bisa membuat perkiraan pendapatan. Jangan hanya “memikirkan” pendapatan yang akan diperoleh tanpa ada action yang berani.

    Jika Anda mempunyai pemikiran yang konservatif, itu akan membuat diri Anda tidak dapat menemukan solusi yang tepat jika terjadi masalah. Karena seperti kita ketahui bahwa manusia itu adalah makhluk sosial dan setiap orang berhak mengeluarkan pendapat.

    Daripada hanya membuat perkiraan berdasarkan pemikiran konservatif, lebih baik Anda membangun dan merangkul impian Anda dengan asumsi agresif atau berani. Karena, Anda tidak akan menjadi besar kecuali Anda memiliki pemikiran besar yang out of the box.


    Tapi, bisa menjadi sesuatu yang lebih baik ketika menggabungkan pemikiran konservatif dan agresif. Di mana Anda akan memaksa diri Anda untuk membuat asumsi konservatif lalu melonggarkan beberapa asumsi ini untuk kasus agresif Anda.

    Contoh pemikiran yang konservatif seperti perkiraan titik harga rendah. Tapi, untuk pemikiran berani seperti titik harga rendah untuk produk dasar, harga lebih tinggi untuk produk premium

    Dengan pemikiran yang besar dan ada rasa ambisius, kemungkinan besar Anda dapat menghasilkan ide-ide yang dapat mengembangkan bisnis Anda yang mungkin tidak disangka-sangka orang banyak.

    Tapi, Anda harus tetap mengontrol pemikiran besar ini jangan sampai ambisius Anda mengalahkan pendapat orang lain yang tidak ingin Anda dengar.

  3. Jangan lupakan rasio keuangan

    Ada banyak rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa baik kinerja perusahaan juga sebagai evaluasi perusahaan.

    Setelah melakukan perencanaan pendapatan dan pengeluaran, Anda bisa memeriksa dengan rasio keuangan apakah perencanaan yang dilakukan sudah efektif bagi perusahaan.

    Karena tidak sedikit dari pengusaha yang ada, mudah melupakan pengeluaran ketika sudah membuat perencanaan pendapatan dengan asumsi agresifnya. Mereka terlalu fokus untuk mencapai tujuan pendapatan dan menganggap bahwa biaya pengeluaran dapat disesuaikan dengan mudah.

    Rasio keuangan seperti margin kotor dan margin keuntungan operasional bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda. Biasanya pemikiran agresif tidak terlalu terealisasi dalam margin kotor. Jika biaya layanan pelanggan dan penjualan langsung tinggi sekarang, kemungkinan besar mereka akan tinggi di masa depan.

    Dari margin keuntungan operasional, Anda akan mengetahui berapa rasio dari total biaya operasional, pendapatan total selama kuartal atau tahun tertentu. Anda harus mengharapkan pergerakan positif dengan rasio ini.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, biaya overhead harus bisa mewakili sebagian kecil dari total biaya dan margin laba operasi Anda. Kesalahan yang dilakukan banyak pengusaha adalah mereka memperkirakan titik impas ini terlalu cepat dan berasumsi bahwa mereka tidak memerlukan banyak pembiayaan untuk mencapai titik ini.

Membuat serangkaian perencanaan keuangan yang tepat, memanglah membutuhkan waktu tapi ini akan membuahkan hasil bagi bisnis Anda dibandingkan tanpa adanya perencanaan keuangan.

Perencanaan keuangan yang tepat, dapat menghindarkan Anda dari beberapa pengeluaran selama Anda membangun bisnis. Anda jadi bisa lebih berhati-hati dalam bertindak dan sudah memikirkan untuk kondisi perusahaan dalam beberapa periode ke depan.

Bisnis Anda akan lebih terarah dan memiliki tujuan yang jelas dari adanya perencanaan keuangan yang baik ini. Jika Anda belum melakukannya, maka segera ubah mindset Anda dan lakukan perencanaan keuangan bisnis Anda sebelum terlambat jauh.