Tidak sedikit orang yang terjun ke dunia bisnis karena hanya mengikuti trend yang sedang berlangsung, tanpa tahu secara detail ilmu dalam berbisnis. Yang dipikir hanya bahwa dia akan dapat untung jika menjual ini, tapi dia tidak siap jika kenyataannya keuntungan itu hanya dirasakan beberapa saat saja.

Bisnis bukanlah main-main, Anda harus benar-benar memiliki tekad untuk menjalankannya, siap dengan segala kondisi apapun mulai dari yang baik hingga buruk sekalipun. Pentingnya pengetahuan seputar bisnis dan bidang bisnis yang Anda geluti adalah agar bisa menjalankan bisnis dengan baik dan tepat.

Jangan terlalu bergantung pada investor atau sumber luar lainnya, Anda harus bisa membuat strategi bagaimana caranya agar perusahaan Anda tetap bisa bertahan dan berkembang. Sebagai pengusaha itu tidak boleh cepat menyerah, rugi itu hal yang pasti akan dialami setiap pengusaha. Lalu, gimana sih cara mengatur mindset pengusaha agar tidak cepat down ?

  1. Implementasi kecil untuk visi yang besar

    Setiap perusahaan pastilah memiliki visi yang besar untuk usahanya. Untuk mewujudkannya, Anda tidak melulu harus melakukan sebuah gerakan yang besar. Bisa dicoba dengan hal-hal kecil, bermain secara halus namun pasti biasanya juga akan memiliki pengaruh untuk mencapai visi perusahaan. Tapi bukan berarti tindakan yang besar itu tidak bagus, Anda pun juga harus mencobanya.

  2. Tidak harus selalu Anda yang bekerja

    Dalam hal ini mengarah kepada perekrutan tenaga kerja,karyawan di perusahaan Anda. Di awal, mungkin Anda melakukan sendiri tapi percayalah Anda tetap membutuhkan orang lain dalam usaha Anda cepat atau lambat. Bermula dari satu karyawan sampai nantinya mungkin tidak terhingga, Anda bisa lebih menghemat waktu dan tidak melulu Anda yang mengerjakannya.

  3. Tunjukan kelebihan yang dimiliki

    Ketika perusahaan Anda bisa melakukan melebihi dari para pesaing, hal ini bisa membuat pesaing kehabisan akal, tidak bisa memikirkan persaingan dengan perusahaan Anda.

    Ditambah ketika banyak konsumen yang lari ke produk atau layanan dari perusahaan Anda, membuat para pesaing bertanya-tanya bagaimana bisa Anda melakukannya sedemikian rupa ? Contoh, “kami bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari dua minggu” bukan hanya janji, tapi Anda harus mengabulkan dari janji-janji, kelebihan yang Anda berikan.

  4. Perluasan usaha atau diversifikasi

    Membangun usaha tidak dipungkiri ada hal pribadi yang ikut andil di dalamnya, seperti menggunakan uang pribadi atau menggunakan uang perusahaan untuk kebutuhan pribadi. Dua hal ini harus dipisahkan, antara uang pribadi dan uang perusahaan, Anda sebagai pemilik memang memiliki hak di dalam uang perusahaan tapi ingat tidak semua.

    Ketika Anda bisa memisahkan, mengurangi kebutuhan pribadi maka Anda akan lebih fokus pada apa yang penting dalam perusahaan Anda. Melakukan perluasan usaha ini dilakukan agar dapat mengurangi segala resiko kerugian yang akan terjadi pada usaha Anda.

    Selain itu, ketika Anda memiliki lebih banyak bisnis, otomatis Anda akan melakukan diversifikasi dengan mengumpulkan uang dan membuat produk yang dapat diskalakan dan go public seperti banyak pesaing. Pemikiran seperti ini yang harus dimiliki setiap pengusaha, agar usaha yang dijalankannya bisa bertahan dan sustainable (berkelanjutan).

  5. Strategi penjualan yang unik


    Memiliki pengetahuan penjualan, jadikan ini sebagai modal dasar Anda. Cintai produk atau layanan Anda, maka Anda bisa mentransfer hal baik ketika menyampaikan kepada calon konsumen.

    Tidak semua konsumen menyukai cara hard selling, soft selling pun terkadang dibutuhkan. Buatlah strategi penjualan yang dapat menyelesaikan masalah yang dirasakan konsumen, dengan kehadiran produk atau layanan Anda mereka merasa terbantu.

    Jangan lupa untuk menganalisis pesaing Anda, dengan begini Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan dalam penjualan Anda. Sehingga bisa menghasilkan penjualan yang efektif.

  6. Cintai bisnis yang Anda jalani

    Bagaimana bisnis Anda ingin berkembang jika menjalaninya setengah hati. Ketika Anda mencintai bisnis yang Anda jalani dengan sepenuh hati, maka Anda akan memiliki pola pikir pemecahan masalah dan pola pikir mendapatkan klien baru setiap harinya.

    Jadi cintai bisnis Anda setiap hari, tapi pastikan bahwa Anda membangun nilai (yaitu bisnis dapat bertahan tanpa adanya kehadiran Anda) dan selalu memiliki daftar “untuk dijual” atau memiliki potensi perusahaan Anda dapat dijual ketika dibutuhkan.

  7. Kontrol emosi

    Masalah dalam bisnis itu pasti ada, kita tidak tahu kapan datangnya, kita hanya harus mempersiapkan diri dan memikirkan strategi untuk mengatasinya. Mengatasi dengan cara yang benar, bukan dengan emosi, emosi hanya akan semakin memperkeruh suasana.

    Cobalah untuk berdiskusi dengan orang yang dipercaya, orang terdekat terkait masalah yang sedang Anda atau perusahaan alami. Jika belum bisa mencapai target yang diinginkan, bukan serta merta kesalahan karyawan, Anda harus menganalisis akar masalahnya baru bisa memutuskan dimana letak salahnya.

  8. Ada kalanya mengatakan Ya dan Tidak

    Hal ini berkaitan ketika Anda dihadapkan dengan konsumen, di mana tidak selalu bahwa pembeli itu adalah raja di mana setiap kemauan atau perkataannya harus dituruti.

    Anda harus bisa memilah perilaku konsumen dengan bijak, bukan membuat bisnis Anda berkembang malah menjatuhkan secara perlahan bisnis Anda karena terlalu menuruti kemauan konsumen. Karena pembeli atau konsumen pun bisa salah, itulah saatnya Anda menolak dengan bijak atau melakukan negosiasi.

  9. Kelola keuangan dengan baik

    Ini yang terkadang masih dianggap remeh pengusaha, kurangnya pengetahuan seputar akuntansi, pengelolaan akuntansi dan keuangan yang buruk. Tidak tercatat arus biaya yang terjadi atau yang akan direncanakan, terlalu banyak pengeluaran untuk hal-hal yang tidak perlu.

    Sebagai pengusaha setidaknya mengetahui dasar-dasar akuntansi dan perusahaan memiliki jadwal rutin untuk melakukan pengecekan laporan keuangan. Coba kelola keuangan bisnis Anda dengan software akuntansi ini, di dalamnya tersedia fitur yang dapat membantu menyelesaikan masalah keuangan dalam bisnis Anda.

  10. Ciptakan suasana yang menyenangkan

    Memikirkan bagaimana membuat strategi bisnis, mencari target pasar dan kegiatan lainnya pastilah membuat pengusaha lelah secara fisik dan pikiran. Itu mengapa, Anda harus memiliki waktu untuk menciptakan suasana yang menyenangkan baik secara pribadi atau bahkan suasana bekerja yang menyenangkan dan nyaman dalam bekerja.

Jadi pengusaha itu tidak boleh cepat putus asa, mindset seperti ini yang harus dibuang jauh-jauh. Teruslah belajar dan miliki rasa ingin tahu yang ada disekitar Anda agar tidak cepat merasa puas dan bisa menciptakan inovasi baru yang dapat mengubah bisnis Anda dan bisa bertahan serta terus berkembang.