Konsisten dalam berbisnis menjadi salah satu sikap yang dapat menjadikan pelaku bisnis yang biasa saja menjadi luar biasa termasuk juga dengan bisnis yang dijalankannya.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa seorang pelaku bisnis memiliki banyak sekali tuntutan yang harus memperhatikan segala aspek, mulai dari harus cermat dalam mengatur waktu, cermat melihat peluang dan cermat juga dalam mengambil sebuah keputusan.
Untuk itu, konsisten dalam berbisnis menjadi penyokong agar kecermatan tersebut dapat terus berbuah baik.
Mengapa Harus Konsisten dalam Bisnis?
Daftar Isi
Bisnis skala kecil sekalipun atau bahkan apa pun bidang bisnis yang dijalankan, jelas akan berjalan lebih baik dan menghasilkan banyak manfaat besar jika konsisten ini dapat dipegang oleh pelaku bisnis.
Walaupun banyak kasus ditemukan bahwa kegagalan mengakibatkan ketidakkonsistenan terjadi dalam menjalankan tugas, nyatanya banyak pelaku bisnis memilih berhenti atau berputus asa sebelum meraih target yang diinginkan.
Padahal ketika berbagai permasalahan muncul dan tidak mampu diatasi dengan konsistensi yang baik, maka bisnis akan mengalami keterpurukan.
Tentu hal tersebut perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis, mengingat persoalan atau kegagalan menjadi risiko yang harus dihadapi dalam berbisnis jika ingin sukses.
Apa Itu Konsisten?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konsisten diartikan sebagai tetap, tidak berubah, dan ajek. Dalam artian lain konsisten juga bisa dikatakan sebagai sesuai.
Sementara konsisten dalam Cambridge Dictionary diartikan sebagai perilaku atau suatu kejadian yang dilakukan dengan cara serupa.
Lexico mengartikan konsisten sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan cara sama dari waktu ke waktu.
Dari definisi di atas, dapat diartikan bahwa konsisten merupakan sifat atau kebiasaan yang dilakukan berulang kali seiring berjalannya waktu agar tercipta skill dan tujuan lainnya.
Pentingnya Konsistensi dalam Bisnis
Salah satu faktor kegagalan dalam berbisnis adalah tidak konsisten.
Padahal ketika seseorang konsisten dalam membangun bisnis, mereka sudah berada satu langkah lebih maju untuk mencapai kesuksesan.
Konsisten mengajarkan banyak hal pada pelaku bisnis.
Mereka belajar dari kesalahan, walau gagal tetap mencoba membuat dan menjual produk.
Konsisten di tengah ketidakstabilan kondisi perusahaan memang sulit, apalagi jika kondisi ekonomi juga memprihatinkan.
Tapi perlu diingat, konsisten dalam melakukan sesuatu akan membuat Anda andal dalam hal itu.
Konsisten dalam berbisnis maka Anda akan hebat berbisnis karena banyak pelajaran yang diterima.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pebisnis agar menganggap serius sikap konsisten:
- Pebisnis harus memiliki tujuan yang matang, spesifik, terukur, tapi juga realistis. Hal ini menjadi salah satu pendorong agar Anda bisa konsisten bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapai.
- Berkomitmen tinggi, memiliki visi dan misi.
- Konsisten tidak hanya berlaku pada diri sendiri tapi juga pada pengembangan produk perusahaan.
- Sikap konsisten akan membuat pebisnis kuat meski harus gagal berkali-kali sebelum meraih kesuksesan.
Cara Agar Tetap Konsisten dalam Bisnis
Agar tetap konsisten dalam berbisnis, maka Anda dapat memperhatikan cara-cara di bawah ini:
Menunda merupakan hal yang sering membuat para pelaku bisnis sering kewalahan.
Mengetahui tentang seluruh hal yang terkait dengan bisnis harus dilakukan lebih dahulu, jelas merupakan hal yang sangat penting untuk tetap konsisten dalam berbisnis.
Pelaku bisnis harus memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terutama pada hal yang sering dianggap sepele karena bisa saja justru dari hal sepele itulah yang memberikan pengaruh besar.
Selain itu, menghindari menunda pekerjaan dapat membantu bisnis tetap stabil karena proses atau aktivitas di dalamnya terselesaikan sesuai dengan target sekaligus harapan.
2. Berpikir positif
Cara yang satu ini juga ampuh untuk tetap menjaga konsisten dalam berbisnis. Pelaku bisnis yang memiliki pikiran positif ini mampu memberikan sugesti yang baik untuk bisnisnya.
Sehingga hal itu otomatis akan memberikan motivasi untuk terus memperbaiki dan memperbaiki bisnis ke arah yang lebih baik.
Selain itu, berpikir positif yang diiringi dengan improvisasi atau berinovasi terkait apa yang belum tercapai dan kurang dari bisnis yang sedang dijalani perlu dilakukan oleh pelaku bisnis sehingga manfaatnya sangat baik bagi perkembangan bisnis.
3. Mencoba hal baru yang berpotensi
Saat menjalankan bisnis, mencoba hal baru tidak ada salahnya selama hal itu memiliki potensi yang besar untuk perkembangan bisnis.
Terutama jika hal tersebut belum diketahui oleh pelaku bisnis sehingga perlu dipelajari, karena pada dasarnya terus belajar dan belajar itu juga penting.
Seperti misalnya ketika bisnis hanya mengandalkan cara pemasaran konvensional, maka dapat mencoba juga menggunakan media sosial untuk pemasaran.
Anda bisa memulainya dengan mempelajari cara membuat konten-konten yang menarik bagi pengguna media sosial sehingga itu akan menaikkan level bisnis.
4. Meningkatkan target kinerja
Berada di puncak kesuksesan sering kali membuat pelaku bisnis sering merasa puas karena telah merasa mendapatkan hasil.
Akan tetapi, hal tersebut akan membuat bisnis yang dijalankan dapat tergeser dengan mudah di tengah persaingan yang ketat.
Untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya pelaku bisnis meningkatkan target kinerja.
Misalnya seperti menambah target penjualan dengan memproduksi produk yang kualitasnya meningkat atau melakukan pengembangan diri sendiri seperti membantu rekan kerja yang mengalami kesusahan mengerjakan pekerjaannya.
Selain itu, berpikir positif juga mendorong dalam meningkatnya kinerja seseorang.
Seperti ketika berpikir betapa senangnya dapat bermanfaat bagi orang lain karena hal itu mulia, bukan berpikir jika sedang dimanfaatkan.
5. Melibatkan orang di sekitar dan bertukar informasi
Untuk membuat tetap konsisten dalam berbisnis yang sedang dijalani, maka pelaku bisnis harus peduli dengan lingkungan sekitar.
Mengikut sertakan orang di sekitar untuk bekerja sama dalam berbisnis itu sangat ampuh untuk membuat pelaku bisnis lebih berkualitas dan bisnis tersebut otomatis akan berkembang.
Selain itu, akan memperluas relasi dan itu akan dibutuhkan untuk mempertahankan dan mengatur strategi bisnis.
Kemudian terkait bertukar informasi ini, yang dimaksud adalah berbagi informasi seputar bisnis, strategi atau bahkan saling menilai antara bisnis yang sedang dijalani.
Dengan saling sharing informasi bisnis yang dijalani oleh rekan lain, maka akan menambah wawasan dan membantu menemukan ide yang lebih baik.
Contoh Konsistensi dalam Bisnis
Konsisten dalam berbinsis telah dicontohkan oleh Steve Jobs.
Saat mendirikan perusahaannya pada 1977, Steve Job bangkrut karena produk yang ia ciptakan gagal diminati pasar.
Saat itu konsumen lebih memilih menggunakan Windows sebagai sistem teknologi canggih mereka.
Tidak lantas menyerah, dengan menawarkan produk yang sama, Steve Job mendirikan perusahaannya sendiri bernama Next Inc.
Apakah produk mereka langsung diterima oleh pasar?
Tidak, Steve kembali mengalami kebangkrutan setelah iPhone generasi pertama ditolak pasar karena kalah oleh pamor Blackberry.
Lagi-lagi Steve Job masih konsisten memperbaiki kualitas produknya hingga Next Inc bergabung dengan Apple dan ditunjuk sebagai CEO.
Kini produk Apple telah menguasai pasar teknologi bukan hanya di Barat tapi juga di Asia.
Hal ini berkat konsistensi Steve Jobs dan Apple dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh pelanggan mereka.
Manfaat Utama Konsisten dalam Bisnis
Ada lima manfaat yang bisa dirasakan ketika Anda konsisten dalam berbisnis, di antaranya:
- Memungkinkan Anda membuat rencana lebih baik
- Menumbuhkan akuntabilitas
- Menumbuhkan disiplin diri
- Membantu meningkatkan pola pikir
- Membuat Anda lebih menonjol dibanding orang lain
Tujuan Bersikap Konsisten dalam Bisnis
Sukses perlu waktu dan tentu kinerja baik yang berulang. Berikut beberapa tujuan dari sikap konsisten dalam bisnis:
- Membangun kebiasaan baik dan produktif
- Melatih kedisiplinan diri
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Tips Jitu Agar Konsisten dalam Bisnis
Ada lima tips yang bisa diterapkan agar Anda mulai konsisten dalam berbisnis, berikut ulasannya:
1. Jauhi Pikiran Negatif
Wajar memang saat manusia memiliki pikiran negatif, apalagi ketika merintis bisnis yang memakan banyak modal, tenaga, dan pikiran.
Tapi perlu diingat bahwa menanam pikiran negatif di dalam kepala tidak akan membuat bisnis Anda berkembang.
Pikiran negatif juga jadi penghambat diri untuk mulai konsisten dalam berbisnis.
Untuk itu agar terhindar dari pikiran negatif, mulailah bergaul dengan orang yang menyebarkan aura positif, dengarkan kisah-kisah positif, dan buatlah diri Anda sendiri bahagia agar fokus dan konsisten ketika bekerja.
Malas jadi musuh terbesar dalam diri Anda ketika mencoba konsisten dalam bekerja. Selalu ingat bahwa ketika menunda pekerjaan, maka mimpi perusahaan juga tertunda.
3. Haus Belajar
Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Banyak hal yang sebenarnya belum Anda ketahui di dunia ini. Belajar jadi salah satu upaya yang bisa dilakukan agar Anda konsisten berbisnis.
Mengapa?
Karena setelah mempelajari ilmu, biasanya ada hasrat dalam diri untuk mempraktikannya di dunia nyata.
4. Diskusi dengan Sesama Pebisnis
Diskusi bersama orang-orang yang berada di jalan yang sama dengan Anda bisa jadi pembuka mata dan hati.
Ketika mendengar prospek orang lain sudah sejauh itu, Anda akan menggebu-gebu memperbaiki bisnis dan mulai konsisten bekerja.
Diskusi ini juga bisa jadi ajang saling memberi masukan dan kritik demi kemajuan perusahaan.
5. Buat Target Bisnis
Ketika target tercapai, Anda akan merasa bangga pada diri sendiri. Itulah mengapa target penting ditentukan agar Anda juga bisa mengukur sejauh mana perusahaan telah berkembang.
Target akan membuat Anda termotivasi dan konsisten dalam berbisnis.
Kesimpulan
Konsisten merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh seorang pebisnis. Sikap konsisten dalam bisnis menandakan Anda berada satu langkah lebih maju menuju kesuksesan.
Ada lima cara yang bisa dilakukan untuk mendorong tumbuhnya sikap konsisten dalam berbisnis, yaitu berusaha secara maksimal dan hindari menunda pekerjaan, berpikir positif, mencoba hal baru yang berpotensi, meningkatkan target kinerja, dan melibatkan orang di sekitar untuk bertukar informasi.