Tips mengetahui life cycle pemasaran suatu produk

Tips Mengetahui Life Cycle Pemasaran Suatu Produk

 

 

Seringkali ditemui seseorang memilki banyak ide untuk memulai usaha. Mereka memiliki semangat yang meledak-ledak dalam mengeksekusi ide-idenya dan larut pada eforia menjalankan usahanya tersebut. Namun dalam perjalanan usahanya, baru dirasakan atau ditemui banyak hal yang diluar perencanaanya. Salah satu masalah yang banyak dihadapi adalah menentukan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran sendiri memiliki daur hidup yang harus diketahui oleh pelaku usaha.

Life cycle pemasaran atau siklus hidup pemasaran merupakan kampanye pemasaran dan penjualan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada prinsipnya siklus hidup pemasaran ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:

1. Attract
Menentukan target pasar Anda dan fokus pada pasar yang dituju adalah hal yang sangat krusial. Karena dengan mengetahui segmen yang dituju, Anda dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat sehingga efisien dalam penggunaan anggaran promosi. Target market yang spesifik akan membantu Anda dalam mengevaluasi alasan mereka membeli sebuah produk dan mengelompokkannya berdasarkan minat yang sama.

Setelah menentukan siapa yang menjadi target konsumen, selanjutnya Anda mencari tahu dimana mereka sering datang untuk mendapatkan produk Anda. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan mengenai kemudahan akses tersebut adalah lokasi, cara pembelian (online/offline, melalui aplikasi), event promo, dan sebagainya. Setelah mengetahui bagaimana mereka dapat mengakses produk Anda, maka Anda dapat menentukan upaya pemasaran di lokasi yang sesuai dengat target Anda.

Pada saat Anda sukses menarik minat customer, tentunya Anda ingin memastikan konsumen akan terus mengingat Anda. Ini dapat Anda lakukan dengan memberi nilai tambah pada produk atau jasa Anda sepeti full support, memberikan gift atau complementary. Konsumen tidak hanya akan mengingat produk Anda tapi juga sebagai bentuk membangun kepercayaan konsumen pada Anda.

2. Sell
Pada fase ini konsumen memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang detil mengenai produk atau jasa Anda. Mereka akan melakukan survey terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli produk Anda, dimana masalah harga dan nilai yang menjadi perhatian utama mereka. Strategi promosi yang dinilai paling efektif adalah dengan menempatkan produk atau jasa Anda sebagai pilihan yang diinginkan saat konsumen siap melakukan pembelian. Anda bisa melakukan hal tersebut dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka dan kemudian melakukan edukasi terhadap konsumen. Melalui proses edukasi ini konsumen akan memperhatikan brand Anda dan termotivasi untuk membelinya.

Setelah konsumen mulai jatuh hati dengan brand Anda, selajutnya Anda dapat mengestimasi saat terbaik untuk memberikan penawaran khusus. Penawaran khusus disini dimaksudkan untuk mempermudah proses penjualan Anda dengan proses pembelian konsumen. Ketika konsumen melakukan closing pada penjualan, maka proses tersebut tidak hanya sebatas pada penerimaan uang atau barang saja. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa kesepakatan atau hal yang harus dinegosiasikan.

3. Produk dan layanan istimewa
Persaingan usaha yang sangat ketat saat ini menuntut pelaku usaha untuk berusaha keras mempertahankan bisnisnya dengan membuat inovasi yang menjadikan produknya unik dan berbeda dari kompetitor. Menyajikan produk yang unik, layanan yang istimewa, dan memberikan nilai tambah yang melampaui harapan mereka, akan membuat konsumen enggan berpindah ke brand lain dan mereka tidak segan akan mereferensikan Anda ke rekan-rekannya.

Dengan mengetahui lifecycle marketing, maka Anda dapat mempersiapkan rencana pemasaran dengan lebih detil, fokus, dan efisien. Tentunya Anda juga harus melakukan evaluasi secara berkala untuk mereview efektivitas strategi yang Anda jalankan.