menolak tawaran kerja

Ketika Harus Menolak Tawaran Kerja Dari Perusahaan

Berbisnis ataupun bekerja di sebuah perusahaan adalah pilihan masing-masing individu. Pilihan tersebut pastinya dilandasi oleh berbagai alasan. Namun biasanya keduanya memiliki tujuan general yang sama pada setiap orang yaitu mencari nafkah dan eksistensi diri. Ketika Anda berbisnis maka aturan main berada ditangan Anda sendiri, bebas membuatnya sesuai dengan yang Anda mau. Sedangkan bila bekerja di sebuah perusahaan maka artinya Anda harus siap dengan aturan main yang dibuat oleh perusahaan tersebut.

Euforia mencari dan ingin mendapatkan pekerjaan dengan segera ketika Anda baru lulus pastilah sangat terasa. Atau ketika Anda ingin berpindah kerja ke perusahaan lain juga merasakan hal yang sama. Semua berkas lamaran dengan semangat Anda masukkan ke setiap peluang yang terbuka. Saat panggilan tes datang terasa bahagianya dengan tekad yang penting diterima dan memiliki pekerjaan. Dan ketika dihadapkan pada beberapa pilihan, Anda kebingungan mau pilih yang mana dan bagaimana menolaknya. Atau jangan-jangan sudah tak ada pilihan jadi apapun pekerjaannya diterima? Ketika Anda harus menerima atau menolak tawaran kerja dari suatu perusahaan, apa yang ada dibenak Anda? Bila Anda sedang merasakan hal tersebut, ada baiknya Anda berhenti dan duduk sejenak, sejenak saja, untuk memikirkan kembali berbagai pertimbangan dibawah ini :

1. TUJUAN.
Bulatkan kembali tujuan utama Anda bekerja. Tujuan utama inilah yang menjadi guideline Anda untuk menerima atau menolak tawaran kerja. Gaji kah? Pengalaman kah? Pengabdian kah? Idealisme kah? Kenyamanan dan eksistensi diri kah? Jenjang karier kah? dll. Telusuri kembali apakah tujuan Anda akan tercapai bila Anda bekerja di perusahaan tersebut.

2. KENALI PERUSAHAAN TERSEBUT.
Ada baiknya ketika Anda dipanggil untuk tes, Anda sudah mencari banyak informasi tentang perusahaan tersebut. Anda juga dapat melakukan survey sederhana, misalnya dengan berkunjung ke perusahaan tersebut untuk melihat-lihat, atau ketika agenda tes berlangsung Anda tanyakan banyak hal yang ingin Anda ketahui, perhatikan suasana kantor dan orang-orang di dalamnya apakah terasa nyaman, atau Anda juga bisa mengobrol dengan teman/kenalan yang bekerja di perusahaan tersebut. Dengan begitu Anda tidak akan galau terlalu lama jika tidak sesuai dengan tujuan utama Anda dan dapat menolak tawaran pekerjaan tersebut.

3. PERTIMBANGKAN.
Setelah poin 1 dan 2 Anda lakukan, kini saatnya Anda melakukan banding resiko. Mengapa banding resiko? Karena setiap pilihan pasti ada resikonya. Misalkan gaji kecil tapi suasana nyaman, gaji besar tapi tuntutan pekerjaan tinggi, pekerjaan menantang tapi gaji kecil, karir menjanjikan namun idealisme harus dipupuskan, atasan suka marah-marah tapi pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan, reputasi perusahaan kurang baik, gaji ok pekerjaan ok tapi lokasi sangat jauh, dan lain-lain. Apapun pilihannya, Anda harus sudah memahami bahwa pilihan A berarti Anda siap menerima resiko B, pilihan C berarti siap menerima resiko D, dan seterusnya. Siap menerima resiko adalah wujud kedewasaan Anda dalam menjalankan tanggungjawab. Jadi ketika Anda menemukan hambatan, Anda tidak akan cepat menyerah karena sejak awal Anda sudah memprediksi resiko tersebut.

4. CARA MENOLAK TAWARAN KERJA.
Bersyukurlah ketika tawaran kerja yang datang cocok dengan segala pertimbangan Anda. Namun ketika tidak cocok dan Anda tidak mau mengambil resiko dengan menerima tawaran kerja tersebut maka mau tidak mau Anda harus menolaknya. Ada etika yang harus Anda miliki ketika menolak tawaran kerja, yaitu a.) Sampaikan dengan sopan bahwa Anda belum bisa bergabung dengan perusahaan tersebut, b.) Ucapkan terimakasih atas kesempatan dan waktu yang telah diberikan, c) Sampaikan alasan Anda menolak tawaran kerja di perusahaan tersebut dengan bahasan yang sopan dan tidak menjatuhkan, d.) Ada baiknya Anda menyampaikannya segera ketika sudah bulat mau menolak tawaran kerja tersebut, karena perusahaan pastinya juga membutuhkan waktu untuk proses rekrutmen kembali mencari pengganti Anda