Terkait dengan pencatatan jurnal modal usaha, terdapat dua opsi yang umumnya digunakan, yaitu pencatatan secara manual dan secara otomatisasi (dengan bantuan software).
Namun, sebelum membahas bagaimana mekanisme dan prosedur pencatatan jurnal modal usaha, tulisan ini terlebih dahulu akan mengulas konsep dasar mengenai apa itu modal usaha.
Pengertian Modal Usaha
Daftar Isi
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya. Selain itu, modal juga merupakan harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan.
Dalam jurnal akuntansi, tidak dikenal adanya “modal yang berasal dari utang”. Ini dikarenakan, hutang merupakan kewajiban, sedangkan modal adalah ekuitas.
Bagaimana Cara Mendapatkan Modal Usaha?
Modal usaha dapat diperoleh dengan banyak opsi. Anda bisa memilih salah satu dari sekian opsi yang ada, tentunya juga perlu memperhatikan berapa kebutuhan modal yang dibutuhkan.
Nah, berikut cara yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan modal usaha, yaitu:
1. Tabungan pribadi
Cara yang paling umum untuk mendapatkan modal usaha yaitu dengan menggunakan tabungan pribadi. Namun, cara ini tidak bisa digunakan sebagian orang karena jumlah dana di tabungannya kurang memadai.
Ada pula orang yang menabung untuk dana pensiun, dana pendidikan, hingga membeli kebutuhan mendesak lainnya, sehingga dananya tidak mencukupi untuk dijadikan modal usaha.
Anda tidak perlu khawatir jika mengalami hal tersebut karena ada cara lain yang bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan modal usaha.
2. Pinjaman dari keluarga atau teman
Modal usaha bisa Anda dapatkan dari pinjaman keluarga atau teman dekat. Jika ingin meminjam dengan cara ini, Anda harus memastikan perjanjian antara kedua belah pihak berjalan dengan hubungan yang baik.
Ini penting dilakukan agar terhindar dari kemungkinan buruk mengenai adanya tenggat waktu tagihan yang bisa saja tidak tentu.
Buatlah skema pinjaman dengan cara profesional yang mencakup informasi jumlah dana, batas tenggat waktu, keuntungan atau pengembalian yang didapatkan oleh pihak keluarga atau saudara.
3. Menjual aset
Jika dana di dalam tabungan kurang memadai dan tidak mendapat pinjaman dari kerabat, cara lain yang bisa Anda lakukan adalah menjual aset yang berdaya jual tinggi.
Cara ini bisa dilakukan jika Anda memiliki aset yang bisa dijual kembali, seperti properti, perhiasan, kendaraan bermotor, atau barang elektronik.
Namun, cara ini perlu pengorbanan yang cukup besar, apalagi jika Anda hanya memiliki satu aset.
Selain itu, pastikan juga untung dan rugi dalam penjualan aset tersebut agar hasilnya menjanjikan untuk dijadikan modal usaha.
4. Menggadaikan aset
Anda bisa menggadaikan aset di perusahaan gadai untuk mendapatkan modal usaha. Biasanya aset yang bisa digadaikan berupa emas, BPKB, barang elektronik, dan lainnya.
Saat Anda sudah sanggup melunasi, maka aset tersebut dapat ditebus kembali.
Pilihlah perusahaan gadai yang sudah legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perlu Anda ketahui, biasanya jangka waktu pinjaman yang diberikan oleh perusahaan gadai tidak sepanjang tenor yang diberikan oleh lembaga keuangan lainnya.
5. Mencari rekan bisnis
Perkuat ide dan perencanaan bisnis untuk mendapat rekan yang menjanjikan. Selain menambah modal usaha, rekan bisnis juga bisa bekerjasama untuk mencari ide-ide kreatif agar demi kemajuan bisnis yang dijalani.
Namun, cara ini juga memiliki kekurangan yang perlu Anda perhatikan lho.
Saat mencari rekan bisnis, sebaiknya Anda harus menemukan orang yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Bekerja dengan rekan bisnis memang tak mudah, akan ada perdebatan atau perbedaan pendapat yang akan terjadi di tengah-tengah perjalanan.
Oleh karena itu, pilih rekan yang tepat agar bisnis dapat berkembang lebih cepat.
6. Mendapatkan modal usaha dari konsumen
Pada model bisnis tertentu, Anda bisa mendapatkan modal usaha dari konsumen lho. Beberapa model bisnis yang menjalani sistem ini di antaranya reseller, dropshipper, jualan dengan sistem pre order, atau jasa titip.
Untuk sistem reseller dan dropshipper, biasanya bisnis dapat dilakukan dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal sedikit pun.
Sedangkan, sistem jualan pre order bisa mendapat modal dari uang muka yang dibayar oleh konsumen.
Setelah pesanan selesai, barulah konsumen melunasi produk pre order tersebut.
7. Ikut program pendukung UKM
Program pendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa menjadi salah satu cara mendapatkan modal usaha.
Banyak lembaga pemerintahan maupun swasta yang menawarkan fasilitas ini demi memajukan para pelaku UKM demi memajukan produk lokal.
Kebanyakan program ini tidak hanya menyalurkan modal usaha saja, tetapi juga melakukan pelatihan dan pendampingan untuk merintis usaha dari nol.
8. Pinjaman online
Saat ini banyak orang yang mulai melirik pinjaman online untuk melakukan transaksi, tak terkecuali saat mencari modal untuk usaha.
Meskipun terbilang cukup mudah dan praktis, Anda tetap harus hati-hati karena sudah banyak laporan yang masuk ke OJK mengenai lembaga pinjaman online yang ilegal dan merugikan banyak konsumen.
Pastikan memilih lembaga keuangan yang sudah legal dan kredibel agar keamanan data dan dana dapat terjaga.
9. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Kredit Tanpa Agunan (KTA) di lembaga perbankan bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan modal bisnis. Jika tertarik menggunakan layanan KTA, Anda harus cermat untuk mengetahui berapa besaran suku bunga yang diberikan.
Hindari memilih layanan KTA dengan suku bunga yang sangat tinggi, karena akan menyulitkan saat proses pembayaran.
Kekurangan layanan ini adalah pemberian pinjaman hanya berlaku untuk para nasabah yang sudah memiliki rekening di bank tersebut.
10. Kredit multiguna
Tahukah Anda salah satu cara mendapatkan modal usaha yang relatif mudah, aman, dan proses cepat adalah layanan kredit multiguna.
Dengan Kredit Multiguna, Anda bisa mendapatkan dana tunai secara cepat hanya dengan mengagunkan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil atau motor yang dimiliki.
Cara ini cukup mudah digunakan karena aset tersebut tetap bisa digunakan untuk mendukung mobilitas dan memperluas usaha yang dikembangkan.
Anda bisa menggunakan layanan ini dari Adira Finance karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Tentunya dengan suku bunga yang sangat kompetitif sehingga tidak memberatkan proses pembayaran cicilan setiap bulannya.
Cara Mencatat Jurnal Modal Usaha
Setelah memperoleh modal, pembukuan pertama yang harus dilakukan ketika mulai usaha adalah mencatat jurnal modal usaha.
Tentu pencatatan jurnal modal usaha buat untuk semua orang. Orang-orang yang paham akuntasilah yang seharusnya mengerjakan tugas ini.
Lantas bagaimana jika Anda sangat minim pengetahuan di bidang akuntansi?
Tenang, semua ada solusinya dan akan dibahas satu per satu di sini.
Dan berikut beberapa cara yang umumnya digunakan dalam pencatatan jurnal modal usaha dalam sebuah bisnis, yaitu:
Pencatatan Secara Manual
Untuk pencatatan manual, tentu harus memahami dasar akuntansi, double entry bookkeeping dalam akuntansi, termasuk saldo normal dari akun modal usaha.
Modal sendiri merupakan bagian dari akun Ekuitas. Sehingga saldo normal modal usaha berada di sisi kredit, dalam arti setiap penambahan modal usaha harus dicatat pada sisi kredit, dan sebaliknya.
Pembukuan tidak dapat dilakukan hanya berfokus pada satu sisi akun saja. Maka dari itu, juga harus memperhatikan akun lawan dari modal usaha ini.
Pada pencatatan secara manual, maka membuat jurnal modal usaha yang berasal dari hutang seperti berikut ini:
- Kas: Rpx.xxx.xxx
- Hutang: Rpx.xxx.xxx
Bagaimana untuk jurnal penambahan modal usaha yang berasal dari hutang?
Secara akuntansi, akun hutang berada dalam posisi Liabilitas, yang setara dengan Ekuitas.
Saldo normal hutang sama posisinya dengan modal usaha yang berada di kredit. Untuk mengakui modal yang berasal dari hutang bank, tidak perlu dimasukkan ke dalam akun modal usaha.
Anggaplah menerima uang tunai dari hasil hutang kepada bank sebagai tambahan modal.
Namun, jika modal berasal dari pemilik usaha (bukan dari utang) maka pencatatannya sebagai berikut:
- Kas: Rpx.xxx.xxx
- Modal: Rpx.xxx.xxx
Pencatatan Dengan Software Akuntansi
Misalnya Anda akan membuka usaha dengan modal sebesar Rp100.000.000, dimana modal tersebut merupakan pinjaman dari bank.
Untuk pencatatan dengan software akuntansi berikut tahapan input modal dari hutang dengan menggunakan Zahir Accounting versi 6.

2. Input jumlah nominal Hutang anda dengan dengan Jurnal sebagai berikut:

3. Cek kembali data yang Anda input
Untuk melakukan pengecekan, klik menu Kas & Bank > Kas Masuk > Pilih No.Ref yang Anda input > klik kanan > Journal Voucher.
Maka akan keluar Jurnal sebagai berikut:
Kesimpulan
Terkait dengan penyusunan jurnal modal usaha, hal pertama yang Anda lakukan adalah mengetahui dari mana sumber modal usaha yang Anda peroleh.
Setelah mendapatkan modal, langkah berikutnya adalah Anda mulai menyusun jurnal modal usaha berdasarkan sumber modal usaha Anda.
Apakah sumber modal Anda berasal dari utang atau berasal dari selain utang?
Kedua sumber modal usaha ini masing-masing memiliki model penyusunan jurnal yang berbeda. Oleh karena Anda harus bisa membedakan antara keduanya.
Dalam pencatatan jurnal modal usaha, Anda bisa menggunakan dua cara, yaitu cara manual dan otomatis.
Untuk Anda yang ahli di bidang akuntansi, Anda bisa memilih keduanya. Namun, jika Anda masih awam dengan akuntansi, sebaiknya Anda memilih pencatatan jurnal modal usaha dengan cara otomatis.
Cara otomatis di sini, dalam pengerjaannya menggunakan bantuan software akuntansi, Salah satu software akuntasi terbaik Indonesia yang memiliki fitur lengkap adalah Zahir Accounting.
Dengan menggunakan software akuntansi, Anda akan memperoleh banyak benefit.
Mau pilih cara manual atau otomatis? Semua kembali ke kemampuan akuntansi Anda.
Untuk Anda yang tidak ingin berisiko terjadinya human error, maka menggunakan software akuntansi adalah jalan yang paling tepat.