kesalahan telemarketing

5 Kesalahan Telemarketing Yang Harus Dihindari

Banyak para pelaku usaha yang memilih untuk masih menggunakan telepon sebagai media untuk mengenalkan atau mempromosikan produk atau jasanya. Dengan strategi yang disebut telemarketing ini, para pengusaha dapat menjangkau prospek atau calon konsumen dengan lebih luas. Jangkauan yang lebih luas tentunya memberikan peluang yang lebih besar untuk terjadinya transaksi penjualan. Selain itu, interaksi langsung dengan calon customer dengan berkomunikasi 2 arah dinilai lebih efektif dalam menawarkan suatu produk. Maka dari itu, hingga saat ini strategi telemarketing masih diterapkan oleh para pengusaha untuk memperluas area pemasaran dan mendongkrak penjualan.

Strategi pemasaran ini jika dijalankan dengan efektif akan cukup membantu pengusaha dalam mengenalkan produk atau jasanya pada calon konsumen yang dibidik. Namun, jika dalam pelaksanaannya tidak dilakukan dengan perencanaan yang matang, maka akan menurunkan kredibilitas serta image perusahaan di mata konsumen.

Meski demikian, tentu saja dalam pelaksanaan strategi telemarketing ini tidak terlepas dari ketidaksempurnaan. Tentu saja masih ada kesalahan telemarketing yang terjadi sehingga menyebabkan pelaksanaan strategi ini tidak berjalan efektif.

5 Kesalahan Telemarketing

Berikut ini adalah 5 kesalahan telemarketing yang harus dihindari ketika mempromosikan produk atau jasa Anda.

1.Menghubungi di waktu yang salah
Kesalahan telemarketing yang jamak dilakukan oleh para telemarketer adalah menghubungi prospek di waktu yang tidak tepat. Konsumen memiliki aktivitas dan kesibukan yang berbeda-beda, ada yang pengusaha, pegawai kantoran, guru, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Memahami latar belakang prospek perlu dilakukan agar Anda dapat menghubungi mereka di saat yang tepat. Menghubungi mereka di saat jam-jam sibuk membuat mereka enggan menerima telepon apalagi mendengarkan penjelasan Anda, sehingga pendekatan yang Anda lakukan tidak berjalan efektif

2.Database yang tidak up-to-date
Kesalahan telemarketing selanjutnya adalah dalam meng-update database yang seringkali luput dari perhatian si telemarketer. Setiap perusahaan biasanya memiliki data base prosek yang mereka bidik sebagai potential buyer. Namun seringkali database tersebut tidak di update secara periodik. Akibatnya pada saat telemarketer menjalankan tugasnya, mereka justru salah sasaran dan hanya menyebabkan pemborosan biaya telepon tanpa hasil yang optimal. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka up date database secara periodik agar validitasnya tetap terjaga.

3.Komunikasi satu arah
Bukan rahasia lagi jika sebagian besar konsumen menghindari penawaran via telepon atau telemarketing. Hal ini dikarenakan si telemarketer adalah orang yang menguasai percakapan dalam menyampaikan informasi produknya dan tidak memberikan kesempatan bertanya pada konsumen. Agar konsumen merasa dihargai, ciptakan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan pada prospek untuk merespon penjelasan Anda. Komunikasi dua arah ini bermanfaat untuk membangun kedekatan konsumen dengan produsen.

4.Mengabaikan privacy prospek
Seringkali saat melakukan penawaran, para telemarketer ini agak sedikit memaksa konsumen. Saat prospek yang mereka tuju sedang tidak ada ditempat, banyak telemarketer yang meminta nomor ponsel prospek agar bisa dihubungi secara langsung. Namun justru ini seringkali menimbulkan ketidaknyamanan pada konsumen. Jika prospek yang Anda tuju sedang tidak ada di tempat, sebaiknya Anda meninggalkan pesan pada si penerima telepon bahwa Anda akan menghubunginya kembali.

5.Target market yang tidak tepat
Kesalahan yang acapkali terjadi adalah membidik target market yang tidak sesuai. Sebelum Anda menghubungi prospek, tentunya Anda sudah harus memiliki data mengenai siapa yang menjadi target pasar Anda. Memiliki data konsumen yang lengkap dan valid akan sangat membantu Anda untuk tidak salah sasaran.