Pengertian pemasaran yang dipaparkan American Marketing Association (AMA) yaitu suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Bagaimana ingin memperoleh penjualan yang baik, jika Anda melakukan strategi marketing yang tidak tepat. Tidak sedikit pengusaha yang mengira cara marketingnya sudah benar, padahal mereka salah akan hal itu.

Era digitalisasi ini, memudahkan siapapun untuk membangun bisnis. Cara dan media dalam berbisnisnya pun cukup beragam. Ketika pengusaha merasa nyaman dengan strategi marketingnya mereka lupa bahwa masih banyak strategi marketing yang bisa dicoba.

Jangan puas dengan satu atau dua cara marketing yang Anda lakukan, tapi eksplore lebih banyak lagi. Sehingga Anda akan mengetahui strategi mana yang lebih cocok untuk usaha Anda.

Berikut ini adalah 3 cara marketing yang kebanyakan dilupakan pengusaha digital.

  1. Melupakan P2P

    Terlalu fokus dengan B2B sehingga melupakan adanya P2P. Karena sejatinya berhubungan langsung dengan konsumen itu bisa menjalin hubungan yang baik, tanpa adanya perantara. Apa yang ingin Anda sampaikan bisa langsung disampaikan dan mengurangi pengulangan serta kesalahan informasi yang disampaikan.

    Apabila Anda dapat menjalin hubungan dengan orang-orang pada tingkat emosional, manusiawi dan terdapat kecocokan dari komunikasi yang dibangun, Anda akan dapat melakukan bisnis.

    Membangun komunikasi yang baik, pelanggan merasa dihargai dan dimengerti itulah yang masih suka dilupakan oleh para pebisnis. Fokus ke demografi tapi mengenyampingkan psikografi.

    Coba diubah, fokus ke psikografi maka Anda dapat mencoba memahami apa yang dirasakan, dipikirkan, ditakuti, disukai, ingin dipelajari, atau dihindari oleh komunitas Anda. Hal-hal ini tidak dapat diukur, tetapi itulah yang paling penting saat konsumen atau pelanggan membuat keputusan untuk membeli.

  2. Anda perlu menjual apa yang mereka butuhkan tetapi memberikan apa yang mereka inginkan

    Tipikal konsumen itu berbeda-beda, seperti halnya ada yang membeli karena membutuhkan tapi ada juga yang membeli karena hanya sekedar menginginkan apa yang ada dipikiran mereka. Warren Buffett mengatakan “If you buy things you do not need, soon you will have to sell things you need.” tapi tetap, masih ada saja yang membeli sesuatu karena keinginan semata.

    Munculnya kewirausahaan pada dasarnya adalah untuk memecahkan masalah. Sebagai pengusaha, Anda harus bisa memecahkan masalah dan Anda hanya akan menghasilkan uang jika Anda menyelesaikan masalah orang lain.

    Disinilah tantangan usaha Anda akan muncul ketika apa yang sebenarnya mereka butuhkan berbeda dari apa yang mereka inginkan. Akibatnya, mereka berpikir bahwa produk atau layanan Anda tidak dapat menyelesaikan masalah mereka.

    Tapi tetap saja, menjual apa yang dibutuhkan lebih baik. Ketika Anda berhasil memberikan apa yang mereka butuhkan, terkadang mereka tidak sadar bahwa mereka benar-benar membutuhkannya.

  3. Melupakan lingkungan sekitar

    Cara marketing atau promosi tidak melulu harus menggunakan iklan, seperti yang kita ketahui ada metode “dari mulut ke mulut”. Artinya ketika ada ucapan tentang produk Anda dari satu orang ke orang yang lain, itu bisa menjadi media marketing Anda.

    Bahkan bisa jadi hal itu lebih efektif, karena adanya kepercayaan yang sudah dirasakan oleh orang pertama yang memberitahu terkait produk Anda ke orang yang lain. Lebih fokus untuk melakukan marketing melalui iklan, tidaklah salah tapi ada baiknya tetap melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar.

    Bangunlah bisnis Anda dengan melibatkan banyak pihak, buat orang terdekat tahu akan keberadaan usaha Anda, bangun kepercayaan bahwa produk Anda layak untuk dibeli atau digunakan. Sekarang, sisi negatifnya adalah menghabiskan waktu untuk orang-orang tidak dapat diukur.

    Jika Anda menjalankan iklan, Anda dapat menganalisis performanya, mengoptimalkan, dan menskalakannya. Namun, jika Anda berinvestasi dalam membangun komunitas asli, Anda tidak benar-benar dapat melacak angka dan menganalisis data.

    Anda tidak dapat mengukur seberapa besar komunitas Anda merasa terhubung dengan Anda atau dan seberapa kuat hubungan akan mempengaruhi penjualan dan pendapatan. Namun, jika dilakukan dengan benar, meluangkan waktu untuk memahami target audiens dan orang terdekat atau lingkungan Anda dapat menjadi keunggulan kompetitif Anda.

Konsumen akan tertarik dan membeli produk Anda ketika mereka merasa percaya akan produk Anda. Usaha dalam dunia online ini begitu banyak, maka pilihan dengan produk yang sama juga semakin banyak. Ketika konsumen belum percaya dengan produk Anda, biasanya mereka hanya ingin tahu penawaran atau tentang produk Anda dan pindah ke tempat yang lain.

Namun, jika Anda terhubung dengan orang-orang pada tingkat emosional dan manusiawi, mereka akan dengan senang hati membayar Anda karena mereka akan percaya pada Anda. menumbuhkan rasa percaya terhadap konsumen itu susah-susah gampang, tergantung bagaimana Anda menyikapi dan strategi apa yang digunakan.

Sumber :

http://repository.unisba.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/572/06bab2_sumirat_10090310219_skr_2015.pdf?sequence=6&isAllowed=y