(Harian Republika, Edisi: Jumat, 15 Agustus 2008, Hal: 31)
Peringatan Hari Kemerdekaan merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dari berbagai ketinggalan. Indonesia pasti bisa asalkan mau berusaha. “Sebab, pada dasarnya Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia itu mempunyai potensi yang baik. Yang penting dimenej, didorong dan diberi apresiasi,” tandas pemilik PT. Zahir Internasional, {Fadil Fuad Basymeleh}.
Berikut wawancara dengan lelaki kelahiran Surabaya, 6 November 1971, yang kini dikenal luas secara nasional sebagai salah seorang pelaku bisnis utama di bidang information technology (IT), khususnya software akuntansi.
Apa arti peringatan Kemerdekaan Indonesia menurut anda, baik sebagai warga negara maupun entrepreneur, khususnya dibidang IT?
Pertama, kita harus mensyukuri kemerdekaan tersebut, sebab kemerdekaan merupakan salah satu anugerah Allah yang terbesar. Kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah mengisi kemerdekaan itu dengan berkarya sebaik mungkin dalam berbagai bidang. Misalnya, bidang pertanian, kehutanan, IT, sampai bidang tulis – menulis.
Mengapa berkarya ini menjadi demikian penting ?
Sebab hanya dengan terus – menerus berkarya dan menciptakan produk – produk terbaik dalam berbagai bidang, maka bangsa Indonesia akan maju dan mandiri. Hanya dengan terus – menerus berkarya secara inovatif dan kreatif, maka bangsa kita akan mampu duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan bangsa – bangsa maju di dunia. Contohnya Jepang. Sumber daya alamnya relatif terbatas, namun berhasil menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, karena mampu menciptakan karya – karya terbaik dalam berbagai bidang, seperti otomotif, elektronika, IT dan sebagainya.
Ada yang mengatakan mutu SDM Indonesia umunya rendah. Apakah mungkin menciptakan karya – karya terbaik dan bersaing dengan karya bangsa – bangsa lain?
Siapa bilang SDM kita rendah mutunya? Saya yakin, kita punya banyak sekali SDM yang bagus dalam berbagai bidang. Hanya saja mereka belum dimenej dengan baik, belum diberi dorongan dan apresiasi yang pantas. Sekedar contoh, tiap tahun para remaja kita menjadi langganan juara Olimpiade Fisika dan Matematika.
Bola yang digunakan pada salah satu event piala Dunia merupakan buatan para pengrajin kita di Jawa Barat. Berbagai produk kerajinan Indonesia sangat diminati, bahkan diburu oleh importir dan konsumen dari manca negara, sampai – sampai banyak diantara mereka yang sengaja tinggal diJawa Tengah dan Bali, misalnya, mebel produksi Indonesia diekspor ke beragai negara, termasuk Eropa dan Amerika.
Di bidang IT pun, kita tidak ketinggalan. Putra Indonesia pun mampu membuat produk IT yang bermutu dan diakui, baik secara nasional maupun Internasional. Misalnya, software lokal Zahir Accounting yang diproduksi oleh PT. Zahir Internasional. Sejak diluncurkan tahun 1997, hingga saat ini Zahir Accounting sudah berkali – kali meraih penghargaan bergengsi seperti Asia Pasifik ICT Awards ( APICTA ), Indonesia ICT Awards 2003 dari Presiden RI Megawati Soekarnoputri, dan Teknopreneur Award 2008. Kini, Zahir Accounting dipakai sekitar 7.000 perusahaan diIndonesia, baik yang merupakan perusahaan murni Indonesia maupun afiliasi dengan perusahaan asing.
Semua itu membuktikan, bahwa software lokal, khususnya Zahir Accounting bisa diterima dan diaplikasikan oleh para pelaku bisnis. Apalagi, kami menciptakan Zahir Accounting bukan sekedar sebagai sebuah software akuntansi, melainkan decision support system yang membantu para pembisnis mengambil keputusan.
Dalam kaitan peringatan hari Kemerdekaan, apa momentum yang anda terapkan di PT. Zahir Internasional?
Mulai bulan Agustus 2008, setiap hari Jumat, seluruh manajemen dan karyawan mengenakan batik.
Mengapa Batik? Karna kami ingin menyadarkan kembali, bahwa Indonesia punya karya yang begitu melegenda dan melekat sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. Karya yang mahal ini, mungkin belum pernah kita sentuh sebelumnya, padahal batik sudah dipamerkan dibanyak negara didunia dan dipamerkan sebagai karya yang bernilai tinggi.
Batik selalu menjadi bentuk penghargaan tamu – tamu negara ketika hadir di Indonesia. Tidak sedikit orang – orang asing yang menggunakannya untuk menghadiri acara resmi di Indonesia. Begitu juga dengan Bill Gates, milioner pengusaha bisnis software dunia, secara mendadak di mengganti dress codenya dengan batik ketika tampil memberi kuliah terbuka di JCC Jakarta beberapa bulan lalu. Mereka menghargai Indonesia dengan menggunakan batik.
Dibalik itu semua terpendam angan – angan “ bagaimana kalau jutaan pengguna komputer diIndonesia menyadari pentingnya menggunakan software buatan anak negeri?” Bagaimana jika puluhan atau ratusan tahun ke depan Zahir sebagai karya anak bangsa menjadi budaya berteknologi jutaan orang di Indonesia, bahkan jutaan orang di belahan dunia yang lain? Zahir menjadi bagian dari perkembangan teknologi dan budaya manusia yang tidak hilang di telan zaman. Angan – angan itu juga mungkin sudah menjelma menjadi cita – cita.
Ya, Zahir ingin menjadi karya anak bangsa yang melegenda sepanjang masa. Tidak hanya itu, Zahir ingin menjadi karya yang mampu membawa citra baik Indonesia diseluruh dunia, dan kami yakin itu akan tercapai.
Pembuat batik yang pertama kali pun pasti tidak pernah terbayang bahwa karya batiknya akan menjadi legenda seperti sekarang. Yang mereka pikirkan hanya bagaimana terus membuat goresan batik yang bermakna dan berkualitas. Sama seperti pembuat batik itu, kita pun sekarang sedang membuat “goresan” dengan berinovasi di bidang teknologi.
Yang pasti, lakukan saja yang terbaik yang kita bisa. Niscaya cita – cita itu pasti tercapai, maka anak cucu kita pasti akan bangga kelak, ketika zahir sudah menjadi budaya berteknologi dan melegenda diseluruh dunia. Zahir akan membawa citra positif buat Indonesia dan itu sama artinya dengan kita menyiapkan masa depan yang cerah untuk kita sendiri, anak dan anak cucu kita. Insya Allah.