Harian Republika, Edisi: Senin, 28 Juli 2008, Hal: 15 JAKARTA—Usaha Kecil dan Menengah (UKM) membutuhkan peranti lunak (software) pembukuan yang mudah aplikasinya guna membantu mereka mengakses pembiayaan dan perbankan.“Selama ini banyak UKM tidak mampu mengakses pembiayaan dan perbankan karena mereka tidak mampu memenuhi persyaratan perbankan untuk mendapatkan pinjaman, kata Presdir PT Zahir Internasional Fadil Fuad Basymeleh dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (27/7).

Menurutnya; banyak UKM kita yang tidak bankable, karena umumnya UKM tidak mempunyai pembukuan yang baik. Padahal pembukuan yang baik merupakan salah satu syarat untuk memperoleh pembiayaan dan bank.

Dalam pengamatan pelaku bisnis piranti lunak lokal itu, banyak UKM yang mendapat pesanan besar, namun tidak bisa memenuhinya, karena kekurangan dana untuk memproduksi pesanan tersebut akibat keterbatasan dana. “Walaupun sebetulnya bisnisnya (UKM) bagus, pesanannya banyak, namun kalau tidak punya pembukuan yang baik, bank tidak bisa memberikan pinjaman.

Hal itu terkait dengan pertanggungjawaban petugas maupun pimpinan bank tersebut ujannya. Terkait dengan hal itu, pihaknya mengembangkan piranti lunak akutansi dengan nama “Zahir Accounting’ yang aplikasinya ditujukan untuk kalangan UKM agar bisa membuat pembukuan yang baik. ‘UKM bisa menggunakan Zahir Accounting dengan mudah untuk menginput data transaksi pembelian maupun penjualan. Selain itu juga bisa memasukkan data persediaan barang (inventory),” kata Fadil.

Piranti lunak bisa menyajikan berbagai data pembukuan dalam bentuk laporan, analisa, maupun grafik secara otomatis, yang memudahkan pengusaha UKM dalam mengambil keputusan. “Karena itu, pada dasarnya Zahir Accounting bukan sekadar piranti Lunak akuntansi, melainkan decision support system’ atau sistem pendukung keputusan. Piranti lunak Zahir mudah digunakan bahkan oleh mereka yang sama sekali tidak mengerti atau berlatar belakang ilmu akuntansi.

“Fadil mengatakan pasar piranti lunak untuk kalangan UKM memiliki prospek yang bagus mengingat jumlah UKM banyak di Indonesia. Di Jakarta saja, sedikitnya ada 700 ribu UKM yang menjalankan berbagai macam bisnis. “Bila 10 persen saja yang memakai Zahir, berarti 70 ribu UKM. Menurut kalkulasi kami, potensi pasamya tidak kurang dan Rp35miliar,”katanya. Namun, ia juga mengkritisi sikap masyarakat Indonesia yang masih menganggap piranti lunak buatan luar negeri lebih bagus dari buatan lokal.

Padahal pengembang piranti lunak lokal, dinilai lebih mampu membuat berbagai aphikasi yang sesuai dengan kondisi lokal. Zahir Accounting menupakan piranti lunak hasil karya sumber daya manusia negeri ini yang telah mendapatkan pengakuan tingkat nasional maupun internasional antara lain Zahir tercatat sebagai Pemenang Asia Pacific ICT Awards (APICTA) 2002, 2003 dan 2004.