Pertama, tentukan requirement-nya. Apa tujuan menggunakan software? Skup-nya ditentukan dulu.

Kedua, ketika memilih software akunting, pilih produk yang well-tasted, yang memang sudah jadi. Ketimbang membuat dari awal. Kalau yang sudah jadi, investasi kita menjadi ringan, dan waktu supaya software itu jalan lebih cepat. Ketimbang kita membuat dari awal. nanti requirement kita berubah, belum trial and error-nya, itu lama.

Pilih vendor yang memang sudah terpercaya. Vendor itu bisa perorangan atau perusahaan. Saran saya, pilih yang perusahaan. Karena ketika kita pakai sistem, kita akan bergantung jangka panjang kepada software ini. Kalau perorangan, kalau orangnya sakit, atau sedang pergi, sementara kita sedang periu, jadi kendala.

Terakhir, perhatikan after sales support. Jangan pemah ambil resiko beli software tanpa after sales support. Di perusahaan, bisa saja karyawan kita ganti. Siapa yang mau training. Bisa saja ada aplikasi khusus yang kita belum mengerti, kemana kita mau tanya?

Sumber. Muhammad Ismail
Majalah Franchise, Agustus 2010