Selain pihak kami sendiri gunakan SBA, kami juga telah menjual kepada beberapa pelanggan kami. Kemudian timbul pertanyaan oleh pihak pelanggan kami, tetapi belum dapat kami beri jawabannya.
Kondisinya:
1. Telah dipakai SBA dengan fasilitas unlock omzet dan transaksi pada PC si A, kemudian ditambahkan 2 unit PC si B dan si C lagi dengan SBA tanpa fasilitas tambahan/standar.
2. Pada PC si A yg hanya dilakukan adalah input penjualan, tentunya jumlah omzet dan frekuensi transaksinya cukup tinggi. Selebihnya di off kan otoritasi lainnya.
3. Pada PC si B yg dilakukan adalah input pembelian, disini tentunya omzet diatas limitasi SBA (kita unlock) tetapi frekuensi transaksi tidak. Asumsi pembelian yang dilakukan adalah bluk/partai untuk dijual eceran/jumlah kecil pada PC si A. Selebihnya hak otorisasi di off kan.
4. Pada PC si C, transaksi/aplikasi yang dilakukan; membuat jurnal kas masuk/keluar biaya yang tidak dapat melalui penjualan/pembelian, mengecek pembayaran/status piutang/hutang, menambah daftar alamat/barang, mencetak laporan-laporan, membetulkan jurnal yang salah.
Pertanyaannya;
1. Apakah kondisi tersebut dengan ke-3 PC dapat dihubungkan secara network (ke-3 PC masih dalam 1 gedung/kantor).
2. Diantara ke-3 PC, mana yang bisa dijadikan master databasenya? Apakah di PC si A/B/C? Mengingat unlock limitasi ada di PC si A.
3. Backup data dilakukan pada masing-masing PC atau disimpan pada PC yang dijadikan master databasenya?
4. Bagaimana kita dapat me-nonaktifkan fasilitas “buat data baru” nya? Hal ini kami tanyakan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di-inginkan dikemudian hari oleh pengguna/operatornya.
Demikian pertanyaan kami ajukan untuk kepastian kemampuan SBA. Terima kasih atas tanggapannya.
Salam,
Ilias
Dengan kondisi yang sudah diceritakan diatas, jawabannya adalah sebagai berikut : (Jawaban ini berlaku untuk Versi 5 keatas). 1. Jika [...]