(Majalah Teknopreneur, Edisi: 20 Juli 2008 – Hal : 56 ) Menilik ke belakang, lima tahun yang lalu misalnya, kita masih sangat asing dengan satu kata ini: Teknopreneur. Kala itu yang familiar adalah kata Entrepeneur atau bahasa lainnya dari usahawan.
Tapi setahun belakangan, kata teknopreneur (terlepas dari nama majalah ini.red) mulai dikenal sebagai penggambaran dari usahawan yang memanfaatkan teknologi penunjang keberhasilan bisnis dan inovasinya.
Dirasakan oleh para pebisnis tanah air, bahwa dalam menjalankan roda bisnis mereka, teknologi menjadi keharusan. Terlebih untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan skala nasional atau global.
Fakta membuktikan pebisnis yang sukses di dunia sebagian besar adalah teknoprneur. Sebut saja Yahoo!, Google, YouTube, Amazon, Cisco, IBM, dan sebagainya. Bagai-mana dengan di Indonesia? Banyak teknopreneur Indonesia yang tanpa kita ketahui ternyata telah sukses melebarkan sayap bisnisnya.
Mereka tidak hanya mengandalkan teknologi, tapi juga senantiasa berinovasi serta cermat melihat ceruk pasar. Dan sebagai bentuk apresiasi terhadap para teknopreneur yang telah ada, sekaligus untuk mendorong pertumbuhan teknopreneur lainnya, maka digelar lah ajang penghargaan Teknopreneur Award 2008 untuk pertama kalinya.
Ajang mi merupakan kerjasama antara Ikatan Alumni ITB, Panitia Peringatan 30th ITB78, dan Majalah melakukan pengembangan bisnis dengan kekuatan inovasi teknologi. Tujuannya, mendorong para UKM tersebut agar menjadi bisnis besar di masa depan.
Hal-hal yang menjadi fokus penilaian para tim juri meliputi inovasi, keuangan dan pertumbuhan bisnis, sistem manajemen, serta peran terhadap komunitas. Dan pada acara seminar sehari tentang Green Teknopreneur. diumumkanlah pemenang Teknopreneur Award 2008.
Berikut mi adalah pemenangnya: Perusahaan yang berdiri tahun 2002 ini bergerak dalam bidang software development khusus piranti lunak untuk Akuntansi, bernama Zahir Accounting. Software ini didesain agar mudah dipahami oleh pengusaha (non-finance person), sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dan keuntungan yang dihasilkan dengan penggunaan inovasi tersebut lebih dari 150% dari nilai investasi. Muhammad Ismail Thalib, Direktur PT Zahir Internasional, mengungkapkan kegembiraannya atas penghargaan tersebut. “Penghargaan ini mendorong spirit kita agar lebih cepat.
Kemenangan yang kita dapatkan, lebih kepada teknopreneur-teknopreneur lain. Bukan hanya Zahir yang akan berkembang, tapi juga menjadikan teknologi Indonesia dapat diperhitungkan di kancah dunia,”ujarnya. Pertumbuhan Zahir memang luar biasa. Walau Muhammad enggan menyebutkan angka pastinya, tapi ia mengungkapkan bahwa selama lima tahun terakhir pertumbuhannya rata-rata 50%.
Ada banyak faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut. Pertama, Zahir berani bermain di segmen perusahaan menengah. Mereka meyakini bahwa perusahaan skala ini lah yang Iebih ‘tahan banting’ menghadapi krisis ekonomi.
Selain itu, tingkat kebutuhan dan pengetahuan UKM terhadap teknologi semakin tinggi. Perkembangan internet untuk mendapatkan informasi telah menggiring mereka untuk peduli dengan piranti lunak. Muhammad juga menilai, kesadaran akan pajak juga semakin tinggi.
Inilah yang menyebabkan banyak perusahaan merapikan datanya agar lebih mudah mengurus pajak. Kesiapan Zahir dalam berinovasi ditunjukkan dengan akan diluncurkannya produk manajemen akuntansi yang lebih murah, mudah dicari, dan mudah digunakan.
Muhammad juga menyinggung rencana Zahir dalam mengembangkan piranti lunak untuk sistem penggajian dan customer relationship management (CRM), yang rencananya akan di launching pada tahun 2009. Perusahaan yang memiliki tiga kantor di Jakarta, Surabaya dan Malang ini, akan fokus pada bagaimana agar informasi memudahkan pebisnis dalam mengambil keputusan.