Dirancang sesuai kebutuhan perusahaan Indonesia, software bisnis Zahir Accounting juga menawarkan kemudahan dalam penerapannya.
Sekitar tahun 1994, Fadil Basymeleh. seorang mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknotogi Bandung (ITB) membuka usaha printing di Bandung. Bisnis yang digeluti Fadil terus barkembang hingga dia rnembuka usaha advertising. Urusan administrasi, khususnya masalah keuangan perusahaan, rnenjadi semakin kompleks. Masalah pun muncul, laporan usahanya seringkali terlambat diterima. Akhirnya, muncul Ide untuk membuat software bisnis yang bisa menyajikan laporan dengan cepat.
“Waktu itu, cari software accounting sangat susah. Yang ada pun, kebanyakan dari luar. Harganya sangat mahal. Untuk perusahaan kecil dan menengah, pasti tidak sanggup membeli, ” kata Direktur Zahir Internasional Muhammad Ismail. Selain harga, kendala lain adalah karakteristik software-nya memang di setting untuk perusahaan asing. Sehingga dari sisi interface-nya sulit dipahami. Begitu juga bahasa pengantarnya. Ditambah lagi, UKM pada masa itu jarang yang menggunakan komputer. “Karena Fadil ini juga hobi mengutak atik komputer dan bisa pemrograman, akhirnya dia bikin sendiri software untuk usaha printing dan advertising-nya,” tambah Ismail.
Usaha printing dan advertising yang dijalankan Fadil kemudian terkena imbas krisis 1997. Sektor usaha yang ditekuninya macet. “Begitu krisis, yang pertama mati kan promosi (iklan). Orang langsung stop promosi,” ujar Ismail. Ditengah kondisi krisis, Fadil terbelit hutang. Akhirnya, dia berfikir bagaimana keluar dari kemelut yang dihadapinya. “Dia kan punya Software Accounting. Kalau dia sebagai pengusaha kecil – menengah saja butuh, berarti pengusaha lain pasti banyak juga yang butuh,” Kata Ismail mengisahkan awal mula Zahir dipasarkan. Sementara di Indonesia sendiri, Usaha Kecil Menengah (UKM) cukup mayoritas.
Fadil pun mengembangkan software temuannya. Pertama kali dipasarkan di Bandung, software tersebut mendapat respon yang cukup bagus. Imbasnya, para gerilyawan Zahir semakin percaya diri. kemudian memutuskan pindah dari Bandung ke Jakarta sekitar tahun 1999. Dalam sebuah wawancara dengan media cetak nasional, Fadil mengatakan, Zahir dibentuk untuk membuktikan kepada dunia bahwa orang Indonesia pun mampu melahirkan produk yang berkuaiitas.
Kini, Zahir telah berhasil menjual sekitar 15.000 copy software-nya. Sebagian besar penggunanya datang dari sektor UKM. Perkembangan software nya sudah mencapai versi 5.1. Varian produknya, yang pada awalnya hanya satu, bertambah hingga 12 jenis. “Kita membagi produk sesuai dengan karakteristik bidang perusahaan,” kata Ismail. Misalnya perusahaan trading, fitur yang dibutuhkan pasti berbeda dengan perusahaan jasa, manufaktur, atau yang non-profit seperti lembaga pendidikan.
Ismail menjelaskan, selama ini Zahir Internasional hanya fokus menyediakan aplikasi bisnis bagi UKM. Zahir tidak memecah fokus usahanya pada sektor lain. Hal ini yang menyebabkan Zahir yang menjual produknya dengan sistem jual putus. berinovasi membuat sistem voucher seperti pulsa handphone. Pelanggan cukup mendatangi service center Zahir. kemudian membeli starter pack yang berisi perangkat lunak dan peturjuk penggunaan. Sedangkan untuk biaya berlangganan. bervariasi mulai dari Rp. 34 ribu. Selain itu mereka bisa meminta petunjuk penggunaan software secara berkala kepada customer service Zahir. Untuk sistem jual putus harganya pun relatif murah, mulai dari Rp. 999 ribu sampai Rp. 15 Juta.
Kalau dari franchise, saya tidak ingat persis. Cuma salah satu klien kita itu ada franchiseenya apotek K 24 ungkap ismail. Dia menambahkan bagi pelaku usaha franchising, khususnya yang paket franchisenya Rp. 10 sampai Rp 50 juta, dan berharap dapat mengelola bisnisnyas upaya lebih gampang, bisa menggunakan Zahir. “Kita konsen pada kemudahan. Kita juga selalu nemastikan bahwa software yang digunakan itu memang mudah dipakai dan memberi kemudahan kepada user,” tambahnya.
Ketangguhan Zahir Accounting juga dibuktikan dengan banyak perusahaan berskala besar yang menggunakannya. dengan nilai transaksi milyaran Rupiah. ratusan ribu transa*:-dan puiuhan ribu item barang Mereka pada mulanva berpikir hanya software berharga milyaran Rupiah yang dapat membantu mereka. ternyata Zahir Accounting juga bisa. Hal itu benar-benar diluar dugaan pengelola Zahir sendiri.
Produk Zahir antara lain, Zahir Merdeka. Produk ini merupakan inovasi baru dalam software akuntansi yang dijual secara sewa dengan sistem prabayar. Masa sewa tidak bergantung pada tanggal komputer pengguna, melainkan periode transaksi yang telah dipilih, dan akan aktif selamanya. Zahir Merdeka sebagai software akuntansi hadir dengan fasilitas lengkap untuk memudahkan Anda mengelola bisnis dan melakukan pembukuan mulai dari penjualan, pembelian, hutang-piutang, kontrol stok, laporan keuangan, grafik dan analisa bisnis serta puluhan laporan tersedia secara otomatis. Zahir Merdeka dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua bidang usaha. Dengan fasilitas yang lengkap dan handal, Zahir Merdeka akan memberikan solusi pembukuan mulai dari perusahaan jasa, trading, maupun manufaktur sederhana.
Ada juga produk Zahir Small Business Accounting yang dirancang untuk usaha kecil yang baru memulai usaha dalam berbagai bidang yang memerlukan pembukuan sederhana, praktis, dengan harga yang sangat terjangkau. Software ini juga dapat berguna untuk mengelola persediaan barang sederhana, mengelola piutang usaha, hutang, pembayaran pelanggan, tagihan dan pembuatan laporan keuangan praktis. “Kita juga punya Zahir FlexyMoney, Flexy Trade, Zahir Personal, Standard dan Enterprise . Ada juga Zahir POS (point of sales), pay roll untuk perhitungan penggajian, uang makan, absensi, serta pajaknya. Produk lainnya, Report Server, yang membuat kita bisa mengakses laporan keuangan dari mana saja via internet. Jadi kalau pengusahanya lagi di jalan, bisa cek dari handphone,” urai Ismail.
Keunggulan Produk Zahir tertetak pada kemudahannya untuk diterapkan dan digunakan. “Dengan menggunakan Zahir, Anda tidak perlu bersentuhan dengan yang namanya akunting, tapi sudah bisa tahu bisnis Anda untung atau rugi. User yang tidak mengerti akunting, bisa pakai dan bisa menghasilkan laporan keuangan. Jadi jurnal di akunting itu kita buat otomatis,’ kata Ismail. Kedua, real time, sehingga membantu pengusaha mengambil keputusan cepat. Zahir juga mensupport kliennya dengan layanan after sales service. “Itu sesuatu yang harus ada. Pada prinsipnya, Zahir terlihat menjual software, tapi sebenarnya kita jual service. Itu yang kita janjikan kepada customer, bahwa kalau terjadi apa-apa, kita ada. Kalau tidak ada after sales service, apa bedanya dengan beli bajakan?” tungkas Ismail.
Ade Ahyad Nadrie
Majalah Franchise, Agustus 2010