( Harian Investor Daily, Edisi:Senin, 28 Juli 2008, Hal: 14 ) JAKARTA — Salah satu persoalan klasik yang dihadapi oleh industri kecil dan menengah adalah keterbatasan modal. Industri kecil yang tergolong usaha kecil menengah (UKM) kesulitan memenuhi order besar karena kekurangan dana untuk memproduksi pesanan tersebut.
Hingga saat ini, sumber dana utama adalah perbankan. Namun, di sinilah persoalannya. “Banyak UKM kita yang tidak bankable, artinya memenuhi syarat untuk memperoleh pembiayaan atau pinjaman dari bank,” kata Chairman PT Zahir Internasional (Zahir) Fadil Fuad Basymeleh kemarin di Jakarta.
Penyebab utama tidak bankable tadi, karena umumnya UKM tidak mempunyai pembukuan yang baik. Padahal, pembukuan yang baik merupakan salah satu syarat untuk memperoleh pembiayaan. atau pinjaman modal dan bank. “Walaupun sebetulnya bisnisnya bagus, ordernya banyak, namun kalau tidak punya pembukuan yang balk, bank tidak bisa memberikan pinjaman.
Hal itu terkait dengan pertanggungjawaban officer maupun pimpinan banktersebut,”ujarnya. Terkait dengan itu, kata Fadil, pihaknya mengembangkan software Zahir Accounting yang bisa membantu para pengusaha UKM rnembuat pembukuan yang baik. “Dengan software Zahir, pengusaha UKM tersebut bisa dengan mudah meng-input data-data transaksi pembelian maupun penjualan. Selain itu juga bisa memasukkan data persediaan barang atau inventory,” tandas Fadil.
Kelebihan Zahir, Kata dia, bisa menyajikan berbagai data pembukuan dalam bentuk laporan, analisis, maupun gráfik secara otomatis. Hal itu akan sangat memudahkan para pengusaha UKM dalam mengambil keputusan. “Karena itu, pada dasarnya Zahir Accounting bukan sekadar software akuntansi, melainkan decision support system atau sistem pendukung keputusan,”paparnya.