Indopos, Jumat 12 Desember 2008 – Pengembangan software makin terbuka luas. Sayangnya, masyarakatIndonesia masih menganggap produk software buatan luar negri lebih bagus. Namun, kondisi itu tak menyurutkan rencana besar Fadil F. Basymeleh mengembangkan bisnis software akuntansi. Seperti apa?

INOVATIF dan pantang menyerah. Inilah dua kata kunci keberhasilan Fadil Fuad Basymeleh dalam mengembangkan bisnis di bidang teknologi informasi ( TI ). Inovasi ini di tujukkan dengan membuat piranti lunak yang memudahkan pebisnis mengambil keputusan.

Pada Rabu ( 10/12 ) lalu, PT . Zahir International meluncurkan produk baru bernama Zahir Merdeka. Ini merupakan inovasi baru software akuntansi yang dapat digunakan dengan sistem voucher prabayar ( sewa ). Kehadiran produk ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas pembayaran kepada para konsumen pengguna Zahir.

“Dengan sewa prabayar, konsumen cukup membayar untuk periode transaksi yang dibutuhkan. Aktifkan periode transaksi dengan voucher isi ulang Zahir Merdeka, maka konsumen dapat mencatat transaksi pada periode yang diaktifkan, “ terang Fadil saat peluncuran produk Zahir Merdeka di Hotel Nikko Jakarta.

Zahir Merdeka ditawarkan dengan paket harga sangat menarik. Dengan hanya Rp. 34 ribu, konsumen sudah bisa memperoleh aktivasi untuk 30 hari transaksi. Secara keseluruhan, jelas Fadil, produk ini hadir dengan empat pilihan edisi untuk memenuhi kebutuhan berbagai bidang usaha. Edisi Small Business Accounting di jual Rp. 34 ribu, Flexy Money Rp. 103 ribu, Flexy Trade Rp. 137 ribu. “ Harga ini untuk mengaktifkan 30 hari transaksi. Konsumen dapat menambahkan fasilitas pada setiap edisi yang dipilih dengan batasan harga maksimal Rp. 171.875, “ papar
Fadil.

Kehadiran software akuntansi hebat tapi harganya hemat ini dimaksudkan untuk menjembatani para Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) yang memerlukan software akuntansi namun masih ragu mengeluarkan investasi di bidang ( TI ). “Dengan paket isi ulang dan harganya murah ini, maka tak ada alasan lagi bagi UKM untuk tidak menggunakan software akuntansi, khususnya Zahir Merdeka. Kalau bisa sewa kenapa harus beli, tegas dia.

Sejak awal, pihaknya sengaja membidik pasar UKM. Sebab, mereka sangat membutuhkan software pengelolaan keuangan untuk memajukan bisnis mereka, termasuk berhubungan dengan bank. Selama ini, salah satu
kendala utama UKM adalah tidak ada pembukuan yang baik. “Ya, akibatnya, walaupun bisnisnya bagus dan punya prospek cerah, mereka seringkali kesulitan berhadapan dengan bank, “tutur dia.

Namun, lebih dari itu, Zahir Accounting, merek dagang software akuntansi, ditujukan untuk membantu pengusaha UKM mengambil keputusan. “Bukan sekadar bicara akuntansi atau pembukuan. Zahir Accounting akan sangat membantu pengusaha mengambil keputusan bisnis ,” kata Fadil.

Segmen UKM yang dibidik produk Zahir tampaknya memang tepat. Fadil menghitung , di Jakarta saja paling tidak ada sekitar 700 ribu UKM yang memakai produk zahir. Bila dikalkulasi, dia memperkirakan potensi pasarnya bisa mencapai Rp. 35 miliar. Terlebih lagi jika pengembangan softwarenya disesuaikan dengan selera lokal, maka produk tersebut bakal makin kompetitif. “Saya bermimpi akan mengikuti langkah Aplle Computer dalam mengembangkan bisnis software,” tandas dia.