Koran Indopos, Edisi: Kamis, 11 Desember 2008, Hal: 19 – Bermula dari keisengan, peranti lunak akuntansi yang dirancang Fadil Fuad Basymeleh dan teman – temannya kemudian dijual. Responsnya cukup bagus. Peranti lunak yang dilabeli Zahir itu laris manis. Kini, omzetnya melampaui Rp. 6 miliar per tahun dan menjadi market leader.
BISNIS sudah menjadi bagian hidup bagi Fadil muda sejak kuliah di Institut Teknologi Bandung ( ITB ) pada 1991. Pria kelahiran Surabaya, 6 November 1971, ini awalnya terjun di bisnis setting dan layout. Namun, setelah mendapat kucuranmodal senilai Rp. 600 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli mesin cetak. Tapi, krisis ekonomi pada 1997 telah menghempasakan bisnisnya. Dia kemudian berfikir bahwa untuk bisa mendapat kucuran kredit, biasanya bank atau kreditor mensyaratkan adanya laporan keuangan yang tersusun rapi. Dari situlah Fadil kemudian iseng membuat software akuntansi yang bisa membantunya mengambil keputusan bisnsi dalam waktu cepat. Peranti lunak itu dijual. Ternyata, produk itu mendapat tempat dihati konsumen. Fadil yang baru berusia 26 tahun beralih kebisnis software house.
Fadil mengawali bisnis berjualan software dari Bandung, Jawa Barat. Kota Kembang itu sengaja dipilih karena kebetulan dia mengenyam pendidikan di Teknik Fisika ITB. Sofware yang dipasarkan sebenernya bukan sebatas software akuntansi seperti yang sudah banyak beredar. Dia menyebut, Zahir merupakan software untuk decision support system. Tapi, kata dia, sistem ini tidak populer dan kurang menjual. Untuk lebih mudahnya, dia kemudian menyebut produknya dengan software akuntansi.
Sukses membangun merek Zahir hingga dipakai sekitar 5.000 perusahaan tentu butuh proses panjang. “Sukses itu bukan pada hasil, tapi pada prosesnya. “ ujar dia.
Untuk memenangkan persaingan pasar, Zahir terus berinovasi. Produknya terus dikembangkan dengan layanan yang juga ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2000, kantor Zahir pindah dari Bandung ke Jakarta. Perpindahan ini seiring meningkatnya bisnis penjualan software akuntansi ini. Maka, untuk lebih mendukung aktivasi bisnisnya, Fadil mendirikan PT. Zahir International pada tahun 2002.
Sebagai pembisnis, Fadil merasakan betul turun naiknya dunia usaha, termasuk ketika krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997. “Sukses itu kan seberapa kuat kita bangkit kembali setelah jatuh. Yang penting, sesudah jatuh kita harus bangkti lagi dan selalu minta bantuan kepada Tuhan, “tutur dia.
Inovasi dan pantang menyerah tampaknya telah menjadi kunci keberhasilan Fadil dalam mengembangkan bisnis bidang TI. Inovasi ini dibuktikan dengan membuat perangkat lunak yang memudahkan pebisnis mengambil keputusan.
Kemarin, PT. Zahir International meluncurkan produk baru bernama Zahir Merdeka. Perusahaan yang berpengalaman lebih dari 12 tahun dalam mengembangkan software akuntansi bermerek dagang Zahir Accounting ini melakukan terobosan dengan menyediakan sistem penjualan software yang berbeda. “Zahir Merdeka adalah inovasi baru software akuntansi yang dapat digunakan dengan sistem voucher prabayar ( sewa ). Cukup aktifkan periode transaksi yang diperlukan, anda siap membantu laporan keuangan dalam sekejap,”kata Fadil dalam sambutannya saat peluncuran produk Zahir Merdeka di Hotel Nikko Jakarta.