strategi mendirikan startup digital fenomenal

MENDIRIKAN STARTUP DIGITAL FENOMENAL

Apakah anda pernah mendengar ‘startup’ baru-baru ini? Definisi startup yang berasal dari bahas ainggris adalah usaha yang dirintis  dan baru berdiri. Startup company yaitu suatu perusahaan baru yang berdiri dan mengalami perkembangan dengan cepat. Lalu, adakah perbedaan yang ditemui dengan sebuah bisnis kecil-kecilan yang baru didirikan?

Co-founder dan co-CEO dari Warby Parker, Neil Blumenthal mengatakan “perusahaan startup bekerja dalam pemecahan suatu masalah.”

Startup memakai gagasan-gagasan yang kreatif dalam penyelesaian masalah kliennya secara konkrit dan masyarakat secara luas. Startup memberikan inovasi-inovasi  revolusioner yang memberikan dampak yang besar pada kelompok masyarakat.

Kemungkinan akan mudah dengan menggambarkannya berdasarkan contoh seperti ini: Facebook di tahun 2004 merupakan sebuah startup. Mark Zuckenberg, mahasiswa Harvard, mulai menciptakan facebook sebagai media sosial terkenal di wilayah universitasnya. Lambat laun, Facebook semakin populer di wilayah universitas lain di Amerika, yang akhirnya digunakan pula oleh umum. Startup sederhana itu pada akhirnya diberi dana oleh investor dan Facebook muncul sebagai  perusahaan teknologi yang sangat besar.

Sebuah start up yang didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger kita kenal sebagai Instagram yang merupakan media sosial yang fokusnya pada media foto. Whatsapp merupakan start up yang  dirintis bekas pegawai Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum sebagai aplikasi yang dapat mengirim pesan singkat dan menggantikan fungsi SMS. Ya, dua rintisan tersebut merupakan sebuah penemuan yang menyelesaikan masalah dan memenuhi keperluan masyarakat, yang sangat terkenal dan mendunia.

Mendirikan Startup Digital

Mendirikan Startup Digital

Source Gambar: techlofy

Apakah Indonesia mempunyai startup? Dapatkah orang Indonesia membuat startup? Pastinya  bisa. Menurut perkiraan dailysocial.net, ada 1500 startup di Indonesia. Terus meningkatnya pengguanan internet di Indonesia menjadi pemicunya, yang berdasarkan perkiraan dapat mencapai 100 juta pengguna di tahun 2016 .

Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net mengatakan bahwa startup di Indonesia dapat  dibagi  kedalam tiga kategori, yakni pembuat game, pembuat aplikasi edukasi, dan e-commerce serta informasi. Yang kita pahami start up karya Indonesia yang paling terkenal adalah Kaskus, forum netizen Indonesia yang  pertama ada daripada media sosial luar negeri buatan bule. Terdapat juga Gojek, sebagai bentuk pelayanan transportasi sepeda motor yang dipesan dengan aplikasi smartphone yang canggih.

Kita mengenal juga Tokopedia dan BukaLapak di bidang e-commerce, yang bersaing merebut hati pedagang dan pembeli online di Indonesia. Ada  portal cekaja.com, yang berfungsi sebagai sarana informasi asuransi, keuangan, KPR, investasi, kredit, dan lain sebagainya. Ada Agate studio yang mengembangkan game dan memproduksi bermacam-macam game yang dibuat sendiri oleh anak negeri.

Apakah anda memiliki gambaran tentang apa itu startup? Ya, yang pasti, tidak ada karakteristik yang khusus untuk mendeskripsikan apa itu startup, atau bagaimana dan mengapa sebuah start up itu dapat dikatakan bukan startup lagi (karena pasti aneh apabila perusahaan sebesar seperti Kaskus atau Faceook bisa dibilang startup, ketika mereka sudah menjadi komunitas teknologi raksasa). Lalu, jika anda akan membuat tempat nongkrong di halaman rumah anda, boleh saja anda sebut itu startup.

Saat anda melihat tren dalam lingkup dekade ini, start up selalu kuat jika dikaitkan dengan  model bisnis yang unik, gebrakan ide, pertumbuhan yang cepat dan cenderung fenomenal, bekerja dengan menyelesaikan suatu permasalahan, dan satu hal yang cukup khas (walaupun masih menjadi perdebatan) yaitu berorientasi pada teknologi dibidang informasi.

Tertarikkah anda membuat startup? Anda tidak harus memikirkan  sulit dan rumitnya membuat start up. Terkadang  Anda bisa  hanya berpikir ingin menciptakan tempat pengumpul donasi untuk mereka yang membutuhkan bantuan , dan dengan begitu KitaBisa.com lahir. Ketika  Anda memiliki kelompok yang memberdayakan masyarakat dan akan menjual produk pemberdayaan itu, begitula Aulia dan Fitriani mendirikan Dreamdelion.com.

Apabila Anda merupakan pengusaha muda yang berpikiran liar dan maju, yang masih baru melepaskan masa-masa kuliah  dan ingin menciptakan fenomena digital yang fantastis , berikut ini tahap sederhana yang dapat Anda tempuh.

Kelompokkan Permasalahan yang muncul di masyarakat

Di dalam kebiasaan startup ataupun kebiasaan bisnis secara umum, sangatlah penting untuk mengelompokkan masalah yang akan diselesaikan oleh start up yang Anda rintis. Masyarakat seperti pelanggan atau pembeli anda, yang harus bisa Anda bujuk sehingga dapat menjadi pengguan atas start up Anda, yang berbayar maupun tidak.

Coba berjalan-jalanlah dan carilah tempat kuliner, maka Anda pun sadar Anda belum mempunyai wawasan tentang tempat kuliner yang enak di kota Anda. Maka dari itu buatlah situs start up media kuliner, yang memberi ulasan tentang bermacam tempat kuliner lezat di kota-kota besar. Itulah alasan berdirinya qraved.com dan eatjogja.com .

Ketika Anda ingin pulang kantor sendiri dimalam hari, Anda tidak mampu  mendapatkan ojek dan taksi. Pada saat itu Anda akan sadar pentingnya transportasi bagi masyarakat kalangan menengah. Sehingga muncullah start up penyedia transportasi seperti GoJek dan Grabbike lahir.

Jika  Anda pulang kantor dengan menyetir mobil, kemudian ada teman kantor anda yang minta untuk pulang bersama anda, saat itulah Anda sadar bahwa penghasilan tambahan  bisa anda peroleh dengan jadi sopir dadakan sepulang kantor. Sehingga  berdirlah UberTaxi, yang mempertemukan orang yang mempunyai  mobil dan orang yang membutuhkan tumpangan.

Indonesia memiliki wilayah sangat luas dan penduduknya banyak sekitar hampir 250 juta penduduk, dan hampir 100 juta orang sebagai pengguna internet aktif yang diakses lewat smartphone. Ada banyak problem yang muncul di masyarakat dan dengan mudah  Anda dapat menciptakan start up yang bermanfaat untuk mereka. Peluang usaha start up tidak akan habis batasnya dikarenakan pelaku start up sangatlah sedikit dan lapangan pasarnya masih terlalu besar dan luas.

Temukan teman yang satu tujuan

Tahapan ini cukup menantang Anda karena Anda harus bisa mendapatkan teman kerja yang bersedia bekerja sama dengan anda. Anda harus dapat menyakinkan mereka dengan gagasan anda yang inovatif serta anda harus meyakinkan mereka untuk mau bekerja sama . Seperti Mark Zuckenberg yang mengajak teman kuliahnya, Eduardo Saverin, untuk bersama-sama membangun thefacebook.com, asal-mula Facebook. Ataupun seperti duo Kevin Systrom dan Mike Krieger dalam mendirikan Instagram.

Ketika Anda sudah mendapatkan teman, mereka dapat disebut co-founder. Merekalah teman  “pendiri” startup Anda yang dapat bersama-sama membangun startup menuju kesuksesan.

Rancanglah startup dan model bisnis yang ingin Anda jalankan

Dengan teman co-founder Anda, merancang start up yang akan Anda buat dapat anda mulai. Rancanglah brand startup dengan nama yang sederhana, gampang diingat, serta keren dan menarik. Lihatlah cara Go-Jek dapat  menjadikan kata “Go” dan “Ojek” menjadi Go-Jek, yang disengaja atau tidak, maknanya dalam bahasa Jawa adalah bercanda. Serta betapa sanagat  inspiratif nama kitabisa.com yang menunjukkan semangat sosial dari start up tersebut.

Temukan nama merk yang simpel, mendeskripsikan start up Anda, dan mengena di hati masyarakat sebagai pelanggan anad nanti . tambahkan  juga tagline yang menarik dan berbobot!

Jika membicarakan tentang model bisnis ada istilah “monetisasi,” yang berarti jalan yang bisa dipakai untuk mendapatkan untung. contohnya bagi model start up ecommerce, biasanya platform ecommerce memberikan sarana ruang gratis untuk penggunanya untuk melakukan jual-beli. Tetapi untuk para penjual, diberikan fitur khusus untuk menjajakan produknya dengan sponsor premium. Hanya  membayar uang dengan jumlah tertentu pada ecommerce, maka dagangan penjual akan lebih gampang laku.

Contoh lagi di media kuliner, situs mereka dapat memberikan pelayanan review kuliner untuk beberapa restoran tertentu. Start up yang menyediakan layanan penjualan tiket traveling dapat memeroleh iklan dari perusahaan transportasi  atau maskapai maupun sejumlah hotel tertentu.

Start up pelayanan jasa seperti Go-Jek atau Grabbike sudah cukup jelas memiliki bentuk bisnis dengan penjualan jasa transportasi. Tetapi, bagi beberapa start up yang berbentuk media maupun aplikasi informasi, memang butuh strategi khusus untuk memonetisasi.

Believe it or not, sampai saat ini Whatsapp belum mendapati cara guna memonetisasi.dirinya . sehingga Anda pasti belum pernah melihat iklan di  aplikasi Whatsapp Anda bukan? berbeda dengan LINE yang dengan cukup kreatif dapat memunculkan Sticker spesial yang diberi dana iklan dan dapat digunakan bagi penggunanya.

Masuklah ke perkumpulan startup dan mungkin investor akan anda dapatkan!

Ada cukup banyak co-working space atau tempat kerja yang  memiliki fungsi sebagai forum komunitas  tempat bertemu startup dan investor. misalnya saja Jogja Digital Valley, Bandung Digital Valley , Stasion , Ikitas Inkubator Bisnis di Semarang, dan lain sebagainya. Di sinilah founder startup ataupun investor bertemu, mengadakan event, ekshibisi, dan lain-lain.

Tempat sejenis itu juga mempunyai program inkubasi, yang pada intinya dapat memfasilitasi lebih dari satu startup dalam waktu tertentu guna mempunyai kantor di co-working space tertentu. Nanti, start up yang mengalami inkubasi akan didorong dan dibina sampai siap, dan apabila beruntung akan pertemukan dengan investor.

Jika Anda bingung dari mana harus mulai, coba lihat situs techinasia yang adalah situs komunitas start up di Indonesia bahkan Asia. Anda dapat menyimak berita-berita menarik seputar berita teknologi ,tips membuat startup, acara temu start up, dan lain sebagainya.

Memiliki wawasan tentang penggunaan teknologi adalah yang paling penting

Benar jika tidak ada keharusan bagi startup untuk berorientasi pada teknologi dan sistem informasi. Tetapi dalam kenyataannya semua startup berlandaskan atas hal tersebut. Bahkan perusahaan tua yang tidak berlandaskan teknologi saja juga tidak mampu mengelak bahwa penggunaan teknologi itu sangat perlu dalam bisnis. Padahal, alasan kenapa startup dapat cepat berkembang dan fantastis, terlebih lagi jikalau bukan pengguna komprehensif teknologi dan informasi.

 Apakah hanya ahli  IT yang dapat membuat startup? haruskah merekrut ahli  IT?

Inilah kesalahartian yang sangat sering terjadi pada pelaku startup. Perkiraan banyak orang yang salah adalah membangun startup merupakan keahlian dan mainannya anak IT maupun orang yang tergila-gila dengan teknologi saja. Apabila  founder tidak memiliki keahlian IT, maka dia tidak akan mampu mendirikan startup, dan dia wajib merekrut orang IT. Padahal tidaklah seperti itu. Percayalah!

Dibutuhkan ketajaman naluri yang lebih dari sekedar IT untuk membangun startup dan Semua orang dapat menjadi ahli IT.

Ya, Anda dapat belajar membuat website, menciptakan berbagai macam desain, medirikan pemrograman, dan lain sebagainya tanpa harus diberi background gelar akademis. Bagaimanakah Caranya? Maka kita perlu belajar! Saat ini sudah banyak sekali tempat untuk Anda supaya bisa belajar mengenai dunia IT baik itu formal ataupun informal, baik itu melaui online ataupun offline.

Teknologi adalah elemen yang lumayan penting dalam start up. Kemampuan Anda harus punya adalah teknis yang tajam untuk dapat mempunyai penguasaan bisnis digital di Indonesia dan dunia. Tetapi perlu diingat! Teknologi pada akhirnya hanya akan menjadi salah satu bagian saja. ketajaman lainnya yang diperlukan pelaku start up justru adalah mengelompokkan problematika masyarakat dan potensi keperluan pasar. Yang lebih utama adalah kreativitas dan inovasi seorang founder dalam memunculkan kreasi startup yang ia dirikan supaya meledak dan menjadi fenomena dunia digital yang fantastis. Nah, siapkah anda menjadi pengusaha startup?

Oleh: Nuraini Anitasari