software akuntansi pada restoran

Penggunaan Software Akuntansi Pada Restoran, Data Apa Saja Yang Harus Dipersiapkan?

restpSeringkali ditemui banyak pengusaha kuliner, seperti restoran yang kewalahan dalam memantau kondisi keungangannya. Mereka tidak mengetahui berapa keuntungan yang didapat, stok yang dimiliki, dan berbagai hal lainnya. Kondisi seperti ini jika dibiarkan berlarut-larut akan mempengaruhi jalannya roda usaha.

Untuk itu pengelolaan keuangan yang tepat harus dilakukan sejak awal. Sehingga dapat diketahui dengan pasti berapa omzet harian, laba yang didapat, keluar-masuknya uang dan sebagainya.

Pada saat ini melakukan penyusunan laporan keuangan untuk usaha restoran sudah dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan menggunakan software akuntansi. Dengan menggunakan software akuntansi pada restoran yang terkomputerisasi maka pencatatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Agar proses implementasi sistem komputerisasi dapat berjalan mulus, sebaiknya Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak software provider untuk memastikan data apa saja yang dibutuhkan. Pada umumnya, data-data yang digunakan untuk implementasi adalah :

  • Data barang / stok barang. Stok barang yang harus dipersiapkan meliputi bahan baku mentah dan menu. Kedua data tersebut dibutuhkan karena untuk membuat sebuah menu akan mengurangi jumlah persediaan. Sehingga perlu memasukkan daftar makanan ke dalam data persediaan agar stok barang selalu update.
  • Data hutang. Mengumpulkan data hutang perusahaan seperti nama supplier, nilai hutang, nominal yang terbayar, dan tanggal jatuh tempo. Data- data tersebut akan diolah hingga secara otomatis akan menghasilkan reminder hutang yang jatuh tempo. Dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi maka hutang perusahaan dapat dimonitor.
  • Data piutang. Data ini berisi nama customer, limit kredit, nominal piutang, pembayaran, dan jatuh tempo. Sistem akan otomatis memberikan reminder pada piutang yang jatuh tempo sehingga Anda tidak melewatkan piutang yang belum dibayarkan. Hal ini juga menghindari agar piutang customer tidak overlimit.
  • Membuat neraca. Data dalam neraca meliputi data jumlah kas, bank, piutang, dan persediaan. Lalu data hutang dan modal. Data persediaan, piutang, dan hutang secara otomatis akan tersusun dalam neraca pada saat input data. Untuk kas, bank, dan modal dapat diinput melalui menu isi jurnal.

Memulai sistem yang terkomputerisasi memang bukan pekerjaan yang mudah, dimana dapat dilakukan dengan instan dan langsung terlihat hasilnya. Namun dibutuhkan konsistensi dalam pelaksanaannya dan kemauan untuk mempelajari hal baru.