Laporan keuangan perusahaan manufaktur merupakan salah satu hal paling penting dalam sebuah perusahaan dagang. Karena dengan adanya laporan keuangan, management bisa dengan mudah menganalisa serta mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan proses bisnis yang ada.

Mengapa peran laporan keuangan perusahaan bisa sepenting itu?

Sudah jelas, karena salah satu fungsi dari laporan keuangan itu sendiri adalah menggambarkan sebuar realita kondisi perusahaan terutama dalam hal posisi keuangan.

Agar memudahkan Anda dalam memahami menenai laporan keuangan perusahaan manufaktur, tulisan ini akan memberikan ulasan mengenai laporan keuangan perusahaan manufaktur secara komprehensif.

Faktanya, terdapat sedikit perbedaan antara laporan keuangan manufaktur dangan laporan keuangan komersil lainnya.

Itulah kenapa Anda harus mengetahui hal ini.

Untuk detailnya, yuk, simak penejelasan berikut ini.

Pengertian Laporan Keuangan

Daftar Isi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1 (2015:1), Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang di kuantifikasi dalam nilai moneter.

Sementara itu, menurut Harahap (2008:105) menyatakan bahwa, Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan.

Sedangkan definisi Laporan keuangan menurut wikipedia adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

  • Neraca
  • Laporan laba rugi komprehensif
  • Laporan perubahan ekuitas
  • Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  • Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Secara singkat perusahaan manufaktur adalah suatu usaha atau bisnis yang aktivitas bisnisnya menjual bahan mentah atau barang setengah jadi. Selanjutnya, barang-barang tersebut akan dikirim kepada penjual sebagai bahan utama dalam pembuatan produk mereka.

Bisa dibilang industri manufaktur itu punya jasa yang besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Semua sektor kehidupan pastinya membutuhkan produk-produk dari perusahaan manufaktur.

Bahkan apa yang Anda pakai atau gunakan sekarang pasti tak akan menyadari bahwa sebagian besar berasal dari industri manufaktur.

Contohnya, Anda pasti punya smartphone ataupun jam tangan bukan?

Nah, spare part yang ada di dalamnya itu merupakan produk dari perusahaan manufaktur.

Contoh lain, yaitu alat transportasi dari merek Honda.

Baik motor ataupun mobil yang diproduksi, Honda tidak membuat semua bagian dari kendaraan sendiri tetapi bekerja sama dengan perusahaan manufaktur atau supplier untuk membeli barang-barang pendukung pembuatan kendaraan.

Apabila industri manufaktur berhenti beroperasi, maka akan timbul dampak yang cukup besar terutama pada persediaan produk di pasaran.

Daftar Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Beberapa contoh perusahaan manufaktur di Indonesia yang sering di cari untuk didownload dan dipelajari sebagai bahan referensi bersama laporan keuangannya baik dalam bentuk excel maupun pdf di antaranya yaitu :

Perusahaan Manufaktur Indonesia Sektor Industri Barang Konsumsi

1. Sub sektor Farmasi

  • PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  • PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

2. Sub Sektor Kosmetik

  • PT Mustika Ratu Tbk (MRAT)
  • PT Martina Berto Tbk (MBTO)
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

3. Sub sektor Makanan & Minuman

  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT Davomas Abadi Tbk (DLTA)
  • PT Akasha Wira International Tbk (ADES)

4. Sub sektor Rokok

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
  • PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
  • PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA)

Perusahaan Manufaktur Indonesia Sektor Perusahaan Industri Dasar & Kimia

1. Sub sektor Kimia

  • PT Barito Pasific Tbk (BRPT)
  • PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS)

2. Sub sektor Semen:

  • PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMBR)

3. Sub sektor Pakan Ternak

  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
  • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

4. Sub Sektor Pul & Kertas

  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
  • PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)

Perusahaan Manufaktur Indonesia Sektor Aneka Industri

1. Sub sektor Teksil & Garment

  • PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY)
  • PT Argo Pantes Tbk (ARGO)
  • PT Eratex Djaya Tbk (ERTX)

2. Sub sektor Otomotif

  • PT Astra International Tbk (ASII)
  • PT Astra Otopart Tbk (AUTO)
  • PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)
  • PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

3. Sub sektor Elektronika

  • PT Sat Nusa Persada Tbk (PSTN)

Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa

Beberapa jenis perusahaan yang umum diketahui adalah perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur. Ketiga jenis perusahaan ini pastinya dalam menjalankan proses bisnisnya belum tentu sama persih.

Sama halnya dalam tinjauan laporan keuangan. Ketiga jenis perusahaan ini juga berbeda mengenai detail isi laporannya.

Untuk lebih jelasnya, simak perbedaan laporan keuangan masing-masing perusahaan tersebut.

Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Seperti yang diketahui bahwa perusahaan dagang mendapatkan keuntungan atau profit dari produk yang mereka jual, yakni bisa produk belum jadi (bahan baku), produk setengah jadi (bahan makanan), dan tentu saja produk jadi.

Pada perusahaan industri dagang, sistem penjualannya pun sederhana, yaitu dengan menjual kembali produk yang dibeli kepada konsumen.

Mereka akan sedikit menaikkan harga barangnya dari harga jualnya.

Kondisi ini tentu agak berbeda pada industri manufaktur.

Meski yang dijual sama-sama berupa produk tetapi lebih bervariasi, produknya bisa berupa barang jadi ataupun bahan mentah yang terlebih dulu diolah atau bahan mentah yang sudah diolah tetapi masih mentah.

Umumnya, laporan keuangan perusahaan dagang yang sering digunakan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

  • Laporan laba rugi
  • Laporan neraca
  • Laporan arus kas
  • Laporan perubahan modal
  • Laporan hutang
  • Laporan persediaan barang

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Berbeda dengan perusahaan dagang, perusahaan industri jasa ini bukan menjual produk atau barang melainkan dengan menawarkan suatu layanan atau keahlian tertentu.

Maka dari itu, bentuk laporan keuangannya pun sedikit berbeda yang terdapat pada bagian persediaan dan pembelian.

Pada saat terjadi pembelian di perusahaan jasa, transaksi tersebut akan langsung diinput sebagai perlengkapan atau peralatan.

Selain itu, di dalam laporan keuangan perusahaan industri jasa tidak terdapat harga pokok penjualan, sehingga tidak ada laporan persediaan barang.

Laporan Keuangan Perusahan Manufaktur

Sementara pada perusahaan manufaktur, persediaan dan pembelian barang terdapat beberapa komponen, yaitu persediaan bahan baku, bahan pendukung, pembelian, persediaan saat proses produksi, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan, serta akuntansi biaya.

Apabila Anda belum memiliki tim sendiri, Anda bisa meng-outsource proses ini dengan berlangganan paket jasa pembuatan laporan keuangan dari PAKAR Bisnis.

Manfaat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Beberapa fungsi penting laporan keuangan perusahaan manufaktur yang perlu dipahami, antara lain:

1. Sebagai Pedoman Laporan Keuangan

Laporan ini yang akan merangkum pendapatan yang mendapatkan dengan biaya manufaktur yang mengeluarkan. Dengan mengetahui bagaimana relasi pendapatan dengan biaya, perusahaan dapat mencari cara agar pendapatan yang mendapatkan pada tahun berikutnya lebih baik, daripada dengan pendapatan tahun ini.

Dengan informasi jenis biaya yang memperlukan perusahaan juga dapat memodifikasi biaya-biaya mana saja yang mungkin bisa mengurangi sehingga margin yang di dapat akan lebih besar.

2. Indikator Performa Perusahaan

Laporan keuangan juga berfungsi sebagai indikator performa perusahaan tersebut. Apalagi jika perusahaan tersebut adalah perusahaan publik, yang secara aktif menjual sebagian dari perusahaannya kepada masyarakat umum dalam bentuk saham.

3. Sebagai Data Pembanding

Laporan keuangan dapat digunakan sebagai pembanding terkait bagaimana performa perusahaan dalam produksinya.

Profit yang diperoleh perusahaan apakah ada peningkatan atau penurunan, serta marginnya apakah lebih besar atau lebih kecil.

Selain itu perusahaan juga dapat menentukan strategi jangka panjang dan pendek. Serta menentukan prioritas, agar keuntungan yang didapatkan meningkat.

Dan juga sebagai pertimbangan apakah mereka perlu meningkatkan biaya riset ataukah membeli teknologi baru agar biaya produksi dan penggunaan material menjadi lebih rendah.

4. Monitoring Kesehatan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan dapat menjadi indikator performa kesehatan keuangan perusahaan tersebut. Kesehatan keuangan sebuah perusahaan sangatlah vital sebagai penyokong eksistensi perusahaan itu sendiri.

Perusahaan yang memiliki keuangan yang sehat tidak hanya untuk membiayai operasional saja.

Memiliki keuangan yang sehat akan memudahkan perusahaan mendapatkan dana pinjaman dan memiliki image yang bagus terutama untuk perusahaan public.

Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Berikut beberapa jenis laporan keuangan pada perusahaan manufaktur, yaitu:

1. Laporan Harga Pokok Produksi

Dalam perusahaana manufaktur, kita mengenal adanya istilah laporan harga pokok produksi. Laporan inilah yang menjadi poin utama dalam perusahaan manufaktur.

Dengan adanya laporan ini, sebuah perusahaan manufaktur bisa melihat jumlah nilai persediaan yang digunakan dalam sebuah proses produksi.

Selain itu, laporan tersebut juga dapat melihat jumlah nilai biaya yang digunakan dalam proses produksi, dan jumlah nilai biaya overhead pabrik yang keluar dalam sebuah proses produksi.

Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan dengan pasti berapa nilai harga pokok pada produknya.

Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada nilai jual yang akan digunakan untuk menjual produk jadi dari hasil produksi tersebut.

Aktivitas Kegiatan yang diutamakan perusahaan manufaktur adalah produksi, sehingga adanya biaya produksi yang muncul akan diketahui menjadi harga pokok produksi.

Dengan adanya nilai dan biaya tersebut, maka akan terlihat berapa harga pokok produksi pada barang jadi yang telah dibuat yang nantinya akan berpengaruh terhadap nilai jual dari barang produksi tersebut.

Kumpulan dari macam-macam biaya tersebut terdiri dari:

Biaya bahan baku atau BBB

yaitu harga perolehan atau disebut harga pokok dari suatu bahan yang terdapat pada barang jadi. Namun, pada bahan baku merupakan bagian dari barang jadi yang dapat diketahui setiap rincian bahannya. Bahan baku pada sebuah pabrik, bisa juga berupa barang jadi dari pabrik lain.

Biaya tenaga kerja langsung atau BTKL

Sebelum membahas apa yang dimaksud biaya tenaga kerja langsug, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu tenaga kerja langsung.

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki hubungan serta kinerja langsung dengan proses pengelolahan barang.

Baik pengelolaan bahan dengan menggunakan kemapuan fisik maupun dengan menggunakan bantuan mesin.

Dari gambaran di atas maka bisa ditarik sebuah kesimpulan bahawa biaya tenaga kerja langsung adalah semua jenis kontraprestasi yang diberikan kpeada tenaga kerja langsung.

Biaya overhead pabrik atau BOP

Yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang timbul saat proses pengolahan yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung.

Setidaknya terdapat 3 jenis biaya yang termasuk kedalam biaya overhead. Ketiga jenis biaya tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Biaya bahan penolong merupakan jenis biaya yang sangat kecil kuantitasnya yang dipergunakan untuk proses pengolahan, dan tidak bisa ditelusuri keberadaannya pada barang jadi.
  2. Biaya kerja tidak langsung, seperti contohnya upah pengawas, mekanik, mandor, dan bagian reparasi.
  3. Biaya penyusutan gedung pabrik, seperti misalnya penyusutan mesin.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan raba rugi perusahaan komersil lainnya di mana di dalamnya terdapat nilai pendapatan dan beban dalam satu periode sehingga mendapatkan nilai laba atau rugi dalam satu periode tertentu.

Di dalam laporan ini memiliki empat komponen dasar yang harus diperhatikan. Komponen tersebut merupakan bagian penting dalam melakukan pencatatan pada laporan laba rugi perusahaan, yaitu:

Pendapatan (Revenues)

Yaitu merupakan suatu pendapatan perusahaan dari hasil penjualan produk yang dibuat. Pendapatan tidak dapat dikatakan keuntungan murni hal ini karena dalam mencari keungtungan masih harus di hitung dengan biaya yang diperlukan sehingga menghasilkan barang ataupun jasa dari perusahaan tersebut.

Beban atau Biaya (Expense)

Yang dimaksud dengan bebab atay biaya di sini merupakan beban yang memiliki semua perhitungan biaya yang diperoleh perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

Keuntungan (Profit)

Merupakan hasil selisih antara pendapatan dengan beban. Namun, keuntungan harus didapatkan ketika sebuah pendapatan dari hasil penjualan harus melebihi dari biaya yang dikeluarkan.

Kerugian (Loss)

Pada tahap akhir komponen laba rugi yaitu kerugian merupakan kebalikan dari keuntungan. Sehingga, dapat dikatakan hasil pendapatan lebih kecil dari biaya.

3. Laporan Neraca

Laporan neraca pada perusahaan manufaktur juga sama dengan laporan nearca perusahaan komersil lainnya di mana di dalamnya terdapat dua bagian penting yaitu aktiva dan pasiva.

Aktiva ini merupakan sumber utama keuangan perusahaan karena semua aset perusahaan tercatat pada laporan ini mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, piutang, persediaan dan sebagainya.

Sedangkan pasiva adalah kewajiban (hutang) perusahaan serta modal perusahaan.

4. Laporan Perubahan Modal

Begitu juga untuk laporan perubahan modal perusahaan manufaktur pun sama dengan laporan perubahan modal pada perusahaah komersil lainnya.

Laporan ini berisi nilai modal awal, perubahan modal karena prive atau hal lainnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan perusahaan.

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Agar mudah memahami isi dari laporan keuangan perusahaan manufaktur, berikut contoh riilnya.

Contoh gambar laporan Harga Pokok Produksi

contoh HPP dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Contoh gambar laporan Laba Rugi

contoh laba rugi dalam Laporan Keuangan

Contoh gambar laporan Neraca

contoh neraca dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Contoh gambar laporan Perubahan Modal

contoh perubahan modal dalam Laporan Keuangan industri manufaktur

Kesimpulan

Dari uraian serta contoh yang sudah dipaparkan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa laporan keuangan pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan perusahaan komersil lainnya.

Perbedaan yang paling mencolok antara laporan keuangan perusahaan manufaktur dan perusahaan komersil lain adalah salah satunya yaitu laporan harga pokok produksi.

Setelah peran dan contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur, tentunya Anda sudah memiliki modal dasar untuk memahami dan menggunakan laporan keuangan tersebut untuk kepentingan bisnis Anda.

Namun, jika Anda masih ragu dan masih belum memahami bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang tepat, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Zahir Accounting.

Dengan menggunakan software dari Zahir Accounting ini, Anda akan memperoleh banyak kemudahan dalam membuat laporan keuangan meski pengetahuan akuntansi Anda minim.

Selain itu masih banyak keuntungan lainnya dengan menggunakan software Zahir.

Fitur-fiturnya dalam mengolah kebutuhan aktivitas akuntansi dan keuangan perusahaan lengkap dan interface software mudah dipahami oleh yang baru pertama kali menggunakannya.