Cara Membuat Laporan Arus Kas & Contohnya

Laporan kas keuangan sangatlah penting tidak hanya untuk individu, tetapi juga untuk para pemilik bisnis. Dengan mengetahui kas aktivitas dalam sebuah bisnis atau perusahaan, maka Anda bisa mengetahui pendapatan dan pengeluaran Anda. Tidak dipungkiri, bahwa mengetahui cara penyususnan arus kas aktivitas ini bisa mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga penerimaan dan pengeluarann bisa terlihat dan terbaca secara data lebih jelas. Mungkin dulu Anda hanya merasa bahwa laporan arus kas aktivitas hanya penting dipelajari dan ketahui untuk para akuntan. Namun, kini siapapun, mempelajari arus kas dari kegiatan operasional sangatlah bermanfaat.

Data dari laporan keuangan juga bisa dipakai sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan bisnis dimasa depan. Maka, untuk membuat laporan cashflow perlu ditulis secara jelas dan detail. Nantinya, rincian laporan ini disusun secara rapi dan akan dilaporkan sebagai bukti nyata pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Laporan ini bisa berbentuk laporan yang memuat investasi tunai, pendapatan tunai hingga jumlah kas yang sesuai.

Dalam artikel ini akan membahas tentang pengertian arus kas operasi perusahaan yang tentu bisa memudahkan para pelaku usaha untuk lebih mudah dalam melihat arus kas bersih perusahaan. Selain pengertiannya, Anda juga bisa mendapatkan informasi manfaat arus kas aktivitas hingga cara membuat arus kas yang tepat. Untuk mengetahui hal ini, coba simak artikelnya dibawah ini.

Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas atau (cash flow statement)? Bagaimana cara membuat serta contoh laporan arus kas yang tepat? Sebagai pelaku bisnis, anda harus memahami arus kas. Bukan hanya seorang untuk akuntan saja, melainkan laporan arus kas (cash flow statement) memiliki pengaruh yang sangat penting bagi bisnis anda. Karena dengan adanya laporan keuangan ini, anda akan mengetahui kondisi perusahaan anda dalam kondisi untung atau rugi. Biasanya, laporan ini memberikan informasi tentang jumlah pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu.

Arus kas adalah sebuah gambaran tentang jumlah uang yang masuk (cash in flow) dan jumlah uang yang keluar (cash out flow) atau dengan kata lain penerimaan dan pengelularan. Cash flow dalam keuangan keluarga dan bisnis mungkin sedikit berbeda. Jika dalam keuangan keluarga, arus kas yang dimaksud adalah cash basis. Jika dalam bisnis terdapat cash basis dan accrual basis.  Sedangkan laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas (penerimaan dan pengeluaran kas) dari suatu perusahaan atau organisasi selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Laporan kas aktivitas ini mencakup tiga jenis arus kas utama, yaitu arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi, dan arus kas aktivitas pendanaan.

  1. Arus kas dari operasi mencakup penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa, serta pembayaran kas untuk biaya operasional seperti gaji, bahan baku, dan biaya overhead.
  2. Arus kas investasi mencakup pembayaran atau penerimaan kas yang terkait dengan investasi perusahaan seperti pembelian aset tetap atau penjualan saham di perusahaan lain.
  3. Arus kas pendanaan mencakup kas yang diperoleh atau dibayarkan untuk pendanaan perusahaan seperti peminjaman, pengeluaran dividen, dan pembelian atau penjualan saham.

Laporan arus kas sangat penting bagi manajemen dan investor untuk memantau aliran kas dalam perusahaan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Sebagai contoh, jika perusahaan menghasilkan arus kas dari operasi yang positif tetapi memiliki arus kas dari pendanaan yang negatif, ini mungkin menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan membutuhkan lebih banyak modal untuk terus beroperasi. Laporan arus kas harus disiapkan dengan hati-hati dan akurat. Salah satu cara untuk memastikan keakuratan-nya adalah dengan membandingkan arus kas selama periode lain dengan periode sebelumnya. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat menggunakan model proyeksi arus kas untuk memperkirakan aliran kas di masa depan dan membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

Dalam kesimpulannya, laporan arus kas adalah alat yang sangat penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Laporan kas ini memberikan informasi yang berharga tentang kesehatan keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus membuat laporan arus kas secara teratur dan memastikan bahwa laporan tersebut akurat dan up-to-date.

Manfaat Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan ini memiliki berbagai manfaat yang bisa memberikan pengaruh pada perkembangan bisnis yang sedang Anda jalankan. Maka, manfaat dari laporan arus kas ini bisa juga dirasakan oleh pelaku usaha yang sedang berusaha memperbaiki laporan keuangannya. Lalu, apa saja manfaat laporan arus kas, berikut ulasannya:

1. Memudahkan dalam Menilai Kemampuan Entitas Perusahaan

Bagi pebisnis yang sudah berpengalangan, maka proses penilaian entitas dalam mendapatkan arus kas yang tepat bisa dilakuakn dengan mudah, namun hal in tidak akan terjadi jika mereka masih merintis usaha atau bisnis. Salah satu manfaat dalam laporan arus kas adalah memudahkan pebisnis dalam menilai entitas untuk mendapatkan arus kas idea. Dengan adanya laporan ini, maka Anda bisa melihat secara data detail kondisi keuangan perusahaan. Selain itu, jenis laporan cashflow ini juga memudahkan untuk menilai kemampuan entitas perusahaan sehingga penghasilan bisnis dimasa mendatang bisa lebih baik dari sebelumnya.

2. Menilai Kemampuan Entitas Dividen secara Akurat

Dengan adanya laporan arus kas yang digunakan dalam sebuah bisnis, maka pelaku usaha bisa dengan mudah memastikan jumlah kas yang dipakai untuk membayar sejumlah kewajiban yang ada pada sistem bisnis. Hal ini tentu akan memberikan banyak manfaat dan bisa berdampak pada perkembangan usaha. Sebagai, contoh pebisnis akan lebih mudah memantau payroll gaji karyawannya, bisa juga memantau pembayaran hutang perusahaan dan pembayaran dividen yang perlu dibayarkan kepada para pemegang saham. Tak hanya itu, laporan ini juga bisa memberikan manfaat bagi para investor perusahaan tersebut. Dengan adanya laporan ini, maka bisa memberikan manfaat bagi para investor perusahaan.

3. Melindungi Transaksi Investasi & Pendanaan Kas yang Tepat

Jumlah aset dan kewajiban yang ada pada sebuah perushaaan juga bisa berubah seiring berjalannya waktu. Faktor penyebabnya juga beragam, sehingga para pelaku usaha wajib memperharikannya dengan baik. Maka, pelaku usaha juga bisa lebih mudah untuk mengetahui penyebab dari perubahan jumlah aset dan kewajiba itu. Hal ini akan memberikan keuntungan tersendiri bagi setiap perusahaan yang melakukannya.

4. Memberikan Keterangan Angka Laporan Kas Bersih & Laba Bersih

Manfaat lain yang bisa dirasakan dari laporan yang berisi data keuangan adalah memberikan keterangan tepat tentang angka laba dan kas bersih yang berhasil didapat oleh perusahaan. Maka, pada dasarnya informasi tentang laba bersih perusahaan sangatlah dibutuhkan. Hal ini dikarenakan dengan adanya laba bersih dari perusahaan maka bisa lebih mudah untuk menilai perihal tingkat keberhasilan dan kegagalannya. Jadi, bisa dipastikan bahwa laporan keuangan ini wajib dimiliki oleh semua perushaan dengan kepentingannya masing-masing.

Tujuan Pembuatan Laporan Arus Kas

Cash flow statement atau laporan arus kas atau adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang penting bagi para investor, kreditur, manajemen, dan pihak terkait lainnya dalam mengambil keputusan tentang investasi, perencanaan keuangan, dan pengelolaan arus kas perusahaan. Tujuan dari laporan cash flow adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan sumber dan penggunaan dana perusahaan

Laporan arus kas memberikan informasi tentang sumber dan penggunaan dana perusahaan, sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis dalam hal pendanaan, investasi, dan operasional.

2. Informasi Aktivitas Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Informasi laporan arus kas dirancang sesuai prinsip keuangan  yang didalamnya ada inforamasi terkait pengeluaran dan penerimaan. Semua aktivitas yang diberikan juga terkait dengan kategori tersebut yang akan dijabarkan secara detail atas arus tersebut.

3. Membantu dalam mengukur kinerja perusahaan

Laporan arus kas juga membantu dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan. Informasi mengenai arus kas dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan dan memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

4. Membantu dalam pengambilan keputusan

Laporan arus kas juga membantu para investor, kreditur, dan pihak terkait dalam mengambil keputusan investasi dan kredit. Informasi mengenai arus kas dapat membantu para investor dan kreditur dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang atau memberikan pengembalian investasi yang cukup. Dengan adanya data laporan, dasar pengambilan keputusan juga bisa memiliki arahan yang lebih jelas. Maka, perusahaan bisa melakukan pertimbangan yang pas untuk menyusun strategi selanjutnya.

5. Membantu dalam pelaporan keuangan

Laporan arus kas juga merupakan bagian penting dari laporan keuangan perusahaan yang harus disajikan secara periodik. Laporan ini harus disajikan dalam format yang jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak terkait. Dengan demikian, tujuan utama dari laporan cash flow adalah memberikan informasi yang akurat dan relevan mengenai arus kas perusahaan kepada pihak terkait, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hal investasi, perencanaan keuangan, dan pengelolaan arus kas perusahaan.

6. Memeriksa Hubungan Antar Divisi

Dalam sebuah perusahaan, maka tentu ada beberapa divisi yang membantu mengelola operasional perusahaan. Keterkaitan kerja sama antara setiap divisi perlu diperiksa secara berkala agar bisa mengetahui tingkat kualitasnya. Melalui laporan arus kas ini, maka bisa dilakukan dengan mudah sehingga pemilik perusahaan tidakperlu lagi mengecek setiap aspek dari tiap divisi. Begitu laporan kas aktivitas operasi dipakai dasar perubahan kebijakan yang mungkin akan dilakukan dimasa depan.

Selain lima tujuan tersebut, laporan cash flow juga mampu menilai hal-hal berikut ini :

• Entitas dalam Mendapatkan Arus Kas

Jika Anda mendengar tentang data aktual, maka laporan keuangan arus kas dinilai lebih baik darinya. Anda bisa membuat prediksi tentang jumlah, waktu dan ketidakpastian tentang arus kas nantinya dengan mengecek hubungan antar pos pada laporan cash flow.

• Kemampuan Entitas untuk Membayar Deviden & Kewajiban

Dengan melihat laporan arus kas, maka perusahaan Anda baru bisa memastikan jumlah kas nya untuk membayar sejumlah kewajiban seperti gaji karyawan, melunasi hutang dan membayar deviden. Dengan adanya laporan arus kas, maka investor bisa melihat gambaran arus kas dalam kegiatan bisnis.

• Alasan atas Perbedaan Antara Angka Laba Bersih & Kas Bersih

Dari laba bersih yang didapat perusahaan, maka bisa dilihat sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya. Maka informasi laba bersih tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang memakai laporan keuangan.

• Transaksi Investasi & Pendanaan Kas

Jumlah asset dan kewajiban dapat berubah dikarenakan faktor tertentu. Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan, pamakai informasi bisa mengetahui penyebab perubahan kedua akun tersebut.

Elemen Laporan Arus Kas : Pengertian dan Jenis Elemennya

Ada tiga elemen dasar yang termuat dalam laporan arus kas, yaitu laporan kas aktivitas operasi, laporan kas aktivitas investasi, dan pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut berkaitan kegiatan operasional utama perusahaan untuk menghasilkan laba yang tentu saja berdampak pada pergerakan kas. Jenis elemen arus kas pertama adalah kegiatan operasi yang berkaitan dengan pembayaran kewajiban perusahaan dan piutang. Kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan menggunakan arus kas antara lain adalah pengeluaran operasional dan pembayaran gaji karyawan.

Aktivitas Investasi pada laporan tersebut menggambarkan penerimaan kas akibat adanya proses penjualan produk perusahaan. Di samping itu, ada pula aktivitas yang menyebabkan berkurangnya kas, namun meningkatkan aktiva lain. Salah satu contohnya adalah membeli mesin baru. Elemen terakhir yang ada dalam laporan arus kas adalah aktivitas investasi yang berhubungan dengan investasi jangka panjang. Ada pula aktivitas pendanaan yang ditandai dengan bertambahnya kas dan liabilitas jangka panjang, salah satunya adalah peminjaman modal di bank.

3 Elemen Laporan Arus Kas

Terdapat 3 elemen yang terdapat pada laporan arus kas.

1. Operating Activities (Aktivitas Operasional)

Operating Activities atau aktivitas operasional ialah arus kas yang berasal dari kegiatan itu sendiri, bisa dalam bentuk pemasukan atau pengeluaran. Kegiatan yang telah diklasifikasikan kedalam suatu kelompok ini akan tercermin pada laporan laba rugi.

Contoh arus kas aktivitas operasional, antara lain:
Penerimaan uang dari konsumen yang digunakan untuk membayarkan hutang dan gaji karyawan.
Penerimaan deviden
Pelunasan pajak
Penerimaan bunga

2. Investing Activities & Cashflow dari Aktivitas Investasi

Investing activities atau aktivitas investasi adalah arus kas yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan dalam bentuk pemasukan atau pengeluaran. Kegiatan yang sudah diklasifikasikan kedalam suatu kelompok ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva perusahaan dan juga kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang perusahaaan dengan modal lain. Contoh aktivitas investasi pada laporan arus kas seperti penjualan mesin lama dan pembelian mesin baru. Nilai arus kas yang negatif menggambarkan perusahaan mengeluarkan uang untuk investasi yang akan berdampak pada perbaikan bisnis kedepan. Namun, jika nilai arus kas positif, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan mendapatkan uang dengan menjual aset produktifnya, sehingga bisa mengurangi kapasitas usaha kedepannya dan juga mengurangi prospek usaha secra jangka panjang,

3. Financing Activities Aktivitas Pendanaan Perusahaan

Financing Activities adalah arus kas pendanaan dari kegiatan kas dalam sebuah perusahaan serta pembayaran dividen yang dilakukan akan dilaporkan. Perubahan kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemegang saham di neraca nantinya akan dilaporkan dalam aktivitas pendanaan. Beberapa informasi yang ada laporan ini dipakai publik sebagai keputusan bisnis. Kegiatan ini erat kaitannya dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan model dan memperlancar pembayaran return investor.

Contoh:
Emisi saham
Penjualan obligasi
Pelunasan kredit dari bank
Pembayaran dividen

Metode Laporan Arus Kas Perusahaan: Metode Langsung dan Tidak Langsung

Dalam penyusunan laporan arus kas ini, ada dua metode yakni metode langsung dan metode arus kas tidak langsung. Untuk lebih lengkap mengetahui pemahaman dari metode laporan arus kas, bisa simak dibawah ini:

1. Metode Tidak Langsung

Metode tidak langsung memiliki dua kategori arus kas dalam suatu perusahaan. Kedua kategori ini yakni kelompok utama penerimaan kas bersih dari semua aktivitas. Dalam menggunakan metode ini, penyusunan laporan terlebih dahulu melakukan perhitungan seberapa banyak jumlah yang keluar dan arus kas yang masuk. Metode langsung juga menampilkan informasi yang bermanfaat dalam rangka menghitung arus kas di masa depan, yang mana tidak tersedia pada metode tidak langsung.

2. Metode Tidak Langsung

Metode arus kas ini disajikan mulai dari laporan laba rugi pada periode tertentu hingga penyesuaian dengan penambahan atau pengurangan perubahan pada pos yang bisa mempengaruhi kegiatan operasional. Bisa dikatakan bahwa metode tidak langsung adalah cara untuk menyesuaikan laporan arus laba rugi dan neraca dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi selain kas, penangguhan dari pembayaran dan penerimaan arus kas pada aktivitas operasi di masa yang akan datang atau masa sebelumnya, serta komponen penghasilan yang ada kaitannya dengan arus kas pendanaan.

Contoh Laporan Arus Kas & Penyusunan Laporsan Arus Kas

Ada beberapa tahapan dalam menyusun laporan pengeluaran kas dari kegiatan perusahaan. Sebelum membuat laporan ini, Anda harus memastikan untuk mendapatkan sumber informasi yang tepat. Adapun sumber informasi itu seperti laporan posis keuangan komparasi, laporan laba rugi dan neraca tahun berjalan serta data-data lainnya. Jika Anda sudah mendapatkan sumber informasi, maka laporan laba bersih dan arus kas ini bisa disusun terlebih dahulu untuk menghitung perubahan saldo kas dan setara kas. Selanjutnya, bisa menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasional. Selanjutnya, menghitung arus kas bersih dari kegiatan pendanaan dan investasi.

Ada dua sumber data yang dibutuhkan untuk membuat arus kas, yakni:

Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung

Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca di periode sebelumnya. Berikut contoh langkah cara menyusun laporan cash flow pada tahun 2016 dengan metode tidak langsung:

1. Data Laporan Laba Rugi 2016


Dari contoh diatas, perusahaan tersebut sedang dalam keadaan merugi sebesar Rp 244.473.335.

2. Mengumpulkan Data Neraca Tahun 2015 & 2016
Neraca tahun 2015:


Neraca tahun 2016:

3. Membandingkan antara Neraca Periode Sebelumnya (2015) dengan Neraca yang Sedang Berjalan (2016)
Tujuan dari membandingkan neraca pada tahun yang berbeda ini agar mendapatkan data aktivitas keuangan perusahaan pada periode tahun 2016.

Maka, didapat data sebagai berikut:

Kolom Net Change memperlihatkan kegiatan yang terjadi sejak tahun 1 Januari hingga 31 Desember dan adalah selisih dari data pada neraca tahun 2016 dengan tahun 2015.

Kelompok Aktiva:
Jika Angka yang didapat pada kolom tersebut positif maka terjadi pengeluaran kas dan jika negative maka terjadi penerimaan kas.

• Kelompok Kewajiban & Ekuitas (Passiva):
Jika angka yang didapat pada kolom Net Change adalah positif maka bisa adanya realisasi kas masuk, sedangkan bila tandanya menunjukkan negative, maka bisa terjadi penerimaan kas.

4. Menyusun Laporan Cash Flow
Berdasarkan laporan laba rugi dan perbandingan neraca tahun 2015 dan 2016 maka Anda siap untuk membuat laporan cash flow. Seperti yang sudah disebutkan bahwa arus kas memiliki tiga elemen.

a. Operating Activities
Dari sumber laporan laba rugi di tahun 2015 didapat bahwa perusahaan mengalami kerugian Rp 244.472.335,-
[Laba atau Rugi – Cost atau Expense non cash (depreciation & amortization)] = Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Pada contoh diatas maka didapati nilai kas dari Operating Activities sebesar (Rp 32.886.142.667,-)

b. Investing Activities
Investing activities bisa didapat dari kolom net change pada perbandingan neraca periode kini dan neraca periode sebelumnya. Pada contoh diatas, hanya ada satu rekening pada item ini yakni aktiva tetap. Jika jumlah itemnya banyak, maka jumlahkan semua angka maka akan didapat arus kas dari aktivitas investasi. Pada contoh diatas, jumlahnya didapat sebesar Rp 16.843.930,-

c. Financing Activities
Financing Activites bisa didapat dengan memindahkan angka dari kolom net change dari kelompok kewajiban dan ekuitas pada contoh neraca diatas. Untuk angka yang bertanda positif maka biarkan begitu saja. Lalu jumlahkan sehingga didapat financing activities sebesar Rp 30.709.925.565,-

d. Total Cash Activities
Total cash activities didapat dari nilai total:
[Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities]
Pada contoh diatas didapati total cash activities sebesar (Rp 2.193.061.032,-)

Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas yang Seharusnya)
Expected cash ending balance diperoleh dari penjumlahan total aktivitas kas dengan saldo awal kas sebesar Rp 317.169.097,-

e. Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataannya)
Actual cash ending balance didapati dari neraca yang sedang berjalan sebesar Rp 317.169.097

f. Variance (Selisih)
Apabila hasil dari perhitungan saldo kas dan saldo akhir, maka nilai variance adalah nol, jadi laporan arus kas tersebut sudah sesuai.

g. Direct Method (Metode Langsung)
Berikut contoh cara membuat laporan arus kas dengan metode langsung:
Yang menjadi perbedaannya dengan metode tidak langsung adalah sumber datanya

Cara Menyusun Laporan Arus Kas: Buku Kas Bank

Buku kas bank adalah sebuah media yang dipakai untuk mencatat informasi detail atas keluar dan masuknya arus kas secara tunai maupun kredit. Pencatatan yang detail ini dilakukan sehingga bisa diketahui kondisi finansial usaha dengan cara penggolongan transaksi, status dan juga keterangannya. Maka, pencatatan buku ini bisa dijadikan acuan dalam pengecekan kas pada periode tertentu hingga membantu dalam pengambilan keputusan, rencana keuangan dan analisanya. Berikut langkah memhuat buku kas kecil (Pettit Cash):
1. Lakukan Pemeriksaan Silang: Lakukan hal ini antara buku kas bank, rekening Koran, bonggol check dan buku kas kecil.
2. Eliminasi Semua Transaksi Silang Antar Buku Kas
3. Melakukan Pengklasifikasian Antar Semua Jenis Pengekuaran dan Pemasukan Kas ke Dalam Elemen Laporan Cash Flow. Pada langkah ini, Anda melakukan pekerjaan pada langkah sejak awal dan rutin setiap hari agar pekerjaan terasa ringan.

• Kegiatan Operasi
Semua transaksi yang berhubungan dengan perusahaan akan masuk ke laporan laba rugi yakni transaksi revenue atau pendapatan, biaya operasional dan harga pokok penjualan.

• Kegiatan Investasi
Transaksi berhubungan dengan penjualan dan pembelian dari aktiva tetap, pengembalian cash bon, penerimaan kas dari piutang, pengeluaran kas yang didapt membuat piutang meningkat. Dalam hal ini pemberian cash advance, deposit dan biaya uang muka.

• Kegiatan Pendanaan
Semua transaksi yang berhubungan dengan modal dan kewajiban perusahaan, seperti pengeluaran kas untuk melunasi hutang perusahaan, penerimaan kas dari hasil hutang baru atau credit loans dan bank loans.

4. Menyusun Laporan Cash Flow

Caranya adalanya dengan menjumlahkan tiap jenis kegiatan yang diklasifikasikan sesuai dengan jenis kegiatan sehingga terbentuknya laporan arus kas. Dalam mempermudah pemahaman Anda mengenai penyusunan laporan cash flow dengan menggunakan direct method, berikut contohnya.

Kemungkinan bentuk buku kas bank:


Kemungkinan bentuk buku petty cash:


Langkah selanjutnya yaitu:
• Menambahkan dua kolom baru pada sebelah kiri kolom transaksi, yaitu kolom Kegiatan dan Credit Acct
• Pada Credit Acct, masukan lawan rekening dari tiap transaksi
• Pada kolom Kegiatan, masukan salah satu jenis kegiatan yang sesuai dengan elemen pada laporan cash flow.

Pada akhirnya tampilan dari buku laporan cash flow dengan direct method akan seperti berikut:
Lakukan hal yang sama untuk menyusun laporan pada buku petty cash. Selanjutnya gabungkan kedua buku kas tersebut yaitu buku kas bank dan buku petty cash. Apabila sudah digabungkan, langkah selanjutnya yaitu menghitung sub total.