Solusi yang mungkin adalah menggunakan fasilitas sinkronisasi data antar cabang, dengan dua alternatif :

A. Pusat hanya mengimport jurnal transaksi

1. Masing-masing cabang menggunakan minimal 1 paket zahir dengan edisi yang berbeda-beda tergantung jenis usahanya.

2. Setiap hari atau setiap waktu tertentu, masing-masing cabang mengirimkan transaksinya melalui internet (Ada fasilitas export untuk sinkronisasi).

3. Pusat melakukan sinkronisasi, dengan mengimport data yang telah dikirim oleh cabang (download data dari internet kemudian import).

Dengan demikian kantor pusat dapat selalu mengetahui laporan keuangan secara keseluruhan (holding).

A. Pusat membuat mirror data cabang

Alternatif lain adalah, pusat membuat data mirror dari masing-masing cabang, dan cabang mengexport seluruh detail transaksi. Sehingga pusat selalu memiliki duplikat data dari masing-masing cabang. Pusat dapat membuat master data seperti rekening2, membuat transaksi koreksi, adjustment, dll kemudian mengirimkannya kembali ke cabang untuk disinkronisasi.

Dengan cara ini, tidak perlu ditempatkan staf yang ahli untuk membuat adjustment dan koreksi, cukup staf biasa untuk menginput transaksi rutin harian saja, untuk selanjutnya pusat yang melakukan hal-hal tersebut.

Diakhir bulan, pusat melakukan sinkronisasi dari data-data mirror tadi untuk membuat laporan konsolidasi.