Mengelola Team Work

MENGELOLA TEAM WORK AGAR FOKUS PADA GOAL

Pernahkah anda mendengar filosofi sapu lidi? Menggunakan satu batang lidi untuk menyapu halaman yang penuh sampah dedaunan, dijamin akan sulit menggerakan sampah-sampah tersebut. Kalaupun bisa akan membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang lebih besar. Namun bila puluhan batang lidi disatukan diikat kuat pada bagian atas menjadi sapu lidi, maka pekerjaan kita untuk menyapu halaman tersebut akan lebih mudah. Itulah gambaran tentang pentingnya suatu pekerjaan dikerjaan secara team work. Menyatukan kekuatan untuk efisiensi kerja bersama.

Team work terbentuk untuk satu tujuan yang sama. Seperti filosofi sapu lidi diatas, yang mengikat kuat serta menggerakkan sapu lidi untuk satu tujuan yang sama dapat disebut leader. Hanya bedanya, batang-batang lidi tidak memiliki hasrat dan kepentingan layaknya manusia. Disinilah uniknya mengelola team work berisi manusia yang memiliki tujuan awal, sudut pandang, dan cara kerja yang berbeda-beda. Mengelola team work agar FOKUS pada goal yang sama merupakan tantangan yang besar untuk seorang leader.

Dalam suatu teamwork dibutuhkan seorang leader atau pemimpin untuk memandu mereka. Leader yang baik harus dapat menempatkan dirinya dalam situasi apapun seperti  menghargai setiap pekerjaan anggotanya, mendorong team untuk bekerja lebih baik, memotivasi dan menginisiasi team untuk mencari solusi bersama. Namun pemimpin dalam team work harus dapat membuat anggotanya tidak bergantung pada pemimpin saja untuk dijadikan tumpuan.

Poin utama agar semua anggota team memberikan kontribusi terbaiknya dalam mencapai goal bersama adalah selalu mendengungkan kedalam pikiran bahwa goal dari team ini adalah milik kita bersama. Keberhasilan dari team adalah keberhasilan dari setiap anggota juga. Hal ini dinamakan pembentukan mindset kepemilikan. Pembentukan mindset kepemilikan dalam menumbuhkan sikap tanggungjawab, paham perannya dalam team, dan saling membantu, dewasa dan juga mandiri. Suasana dinamis dan sukacita akan membuat setiap anggota mempertahankan rasa kepemilikan sekuat tenaga dengan kontribusi terbaiknya demi mencapai tujuan bersama tersebut. Apapun masalah yang menghadang, maka mengingatkan kembali goal bersama team dapat membuat team menjadi lebih kuat dan tidak mudah menyerah. Kembali pada fokus tujuan awal.

Selain itu untuk membuat team fokus pada goal adalah membangun komunikasi yang baik dalam tim tersebut. Penempatan setiap anggota tim sesuai dengan skill masing-masing merupakan potensi yang besar. Namun potensi tersebut tidak akan keluar dari diri mereka masing-masing dan berperan besar dalam mencapai tujuan tanpa komunikasi dan rasa saling percaya. Komunikasi serta rasa saling percaya ini berkaitan. Komunikasi yang baik dibangun di atas rasa saling mengerti dan memahami antar anggota tim, termasuk di dalamnya leader team. Rasa saling percaya akan menumbuhkan komitmen, kenyamanan untuk bertukar pikiran, dan berbagi ketika ada masalah yang dihadapi sehingga dapat diselesaikan bersama dan tidak menjadi bumerang bagi tim.

Mengelola team work agar fokus pada tujuan pada dasarnya adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Namun kemudahan ini hanya akan didapat jika masing-masing anggota team merasa saling membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Jika ada satu anggota saja yang egois atau mengelola team work akan menjadi sulit. Sehingga komunikasi adalah hal yang terpenting dalam mengelola team work.