Mengalokasikan Modal

Mengalokasikan Modal Usaha? Perhatikan 4 Hal Ini

 

Modal adalah salah satu persyaratan awal untuk menjalankan usaha, meskipun tidak melulu harus memiliki modal dulu baru usaha dapat dijalankan. Modal pun tidak selalu dalam bentuk uang.  Modal dapat berubah barang, SDM, skill, jaringan dan lain-lain. Secara sederhananya modal usaha adalah apa-apa saja yang diperlukan untuk membangun  maupun  mengembangkan usaha. Pada pembahasan  kali ini,  mengalokasikan modal usaha yang dimaksud adalah modal berupa uang untuk membangun sebuah bisnis baru.

Tidak ada rumus pasti dalam mengalokasikan modal usaha. Karena usaha sejenis pun pasti memiliki perbedaan dalam mengalokasikan modal usahanya. Namun yang pasti, modal memang harus dialokasikan sejak awal dan pengalokasian modal yang tidak tepat akan mengganggu roda perjalanan bisnis Anda. Prinsip utama dalam mengalokasikan modal usaha adalah modal harus dialokasikan atau digunakan seefisien dan seefektif mungkin. Berikut adalah beberapa hal yang harus anda utamakan terlebih dahulu saat mengalokasikan modal usaha Anda :

  1. Sarana dan prasarana usaha.

Dalam mengalokasikan modal usaha, sarana prasarana adalah hal pertama yang harus Anda penuhi. Karena tanpa hal tersebut usaha Anda akan kesulitan untuk berjalan. Buatlah daftar secara rinci sarana dan prasarana apa saja yang Anda butuhkan disesuaikan dengan jenis usaha yang akan Anda rintis. Utamakanlah sarana dan prasarana yang pokok terlebih dahulu. Sarana dan prasarana yang dirasa sekunder atau tersier dapat Anda penuhi nanti setelah usaha Anda berjalan dengan stabil.

  1. Persyaratan usaha secara hukum.

Jika jenis usaha Anda memerlukan persyaratan hukum,  ada baiknya Anda mengalokasikan modal usaha Anda untuk segera mengurus surat-surat penting tersebut, misalkan surat izin usaha,  DEPKUMHAM, dan lain-lain. Memiliki kelengkapan legal ini akan lebih menguatkan usaha Anda dan dipercaya oleh konsumen.

  1. Kebutuhan operasional atau modal kerja.

Kebutuhan operasional ini seperti untuk bahan baku, gaji, promosi, dan hal lainnya yang berhubungan dengan keberlangsungan usaha harian Anda. Anda dapat mengaloksikan modal usaha Anda atau menyesuaikan kebutuhan operasional ini perbulan,  lalu dievaluasi alokasi mana yang belum efisien dan efektif.  Mungkin saja setelah beberapa bulan berjalan Anda mengevaluasi dan ternyata membutuhkan tambahan SDM, sehingga alokasi operasional Anda harus diperbesar. Atau terjadi sebaliknya

  1. Dana cadangan.

Bila ketiga poin mengalokasikan modal usaha di atas telah terpenuhi,  ada baiknya Anda mulai memikirkan adanya dana cadangan untuk berjaga-jaga ketika usaha Anda sedang turun.  Alokasi ini dapat terbilang penting karena pebisnis sudah paham bahwa dunia bisnis tidak selalu mulus. Anda harus menghadapi jatuh bangun terlebih dahulu dalam merintis usaha Anda. Kesiapan mental Anda di uji, terlebih bila modal usaha yang Anda bangun hilang dan bagaimana cara mendapatkan modal usaha itu kembali. Bila ada post cadangan modal usaha, setidaknya Anda masih bisa bernafas menjalankan usaha Anda dan tidak mulai dari nol lagi.

Bijaklah dalam mengalokasikan modal usaha Anda. Belajar dari pengusaha sejenis dapat menjadi referensi yang baik ketika Anda kesulitan dalam mengalokasikan modal. Jangan ragu-ragu untuk mencari investor tambahan ketika Anda tahu alokasi modal Anda masih dirasa belum memenuhi. Selain itu, Anda juga harus memikirkan bagaimana cara modal usaha itu dapat kembali modal. Ingat kembali kata kunci dalam mengalokasikan modal usaha Anda yaitu se-efektif dan se-efisien mungkin!