Membuat Laporan Keuangan Lembaga Pendidikan Itu Mudah

MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ITU MUDAH

Lembaga pendidikan, baik yang formal dalam bentuk sekolah, ataupun informal seperti kursus atau bimbingan belajar adalah salah satu jenis usaha  selalu dibutuhkan masyarakat mengingat semakin meningkatnya jumlah anak sekolah atau orang yang ingin meningkatkan kemampuan/ketrampilannya melalui kursus. Disamping itu jenis usaha ini tahan krisis, maka tidak heran jika banyak yang melirik usaha ini.

Namun, dari sekian banyak usaha di bidang pendidikan tidak semuanya mampu bertahan lama atau berkembang.  Ada banyak hal yang mempengaruhinya, misalnya masalah pemasaran, materi yang tidak ter-update, atau masalah pencatatan keuangan. Contoh terakhir ini yang jamak terjadi karena banyak yang menyepelekan masalah akuntansi.  Pencatatan keuangan ini penting bagi semua jenis usaha, tanpa memandang skala usaha tersebut.  Pencatatan transaksi yang tertib akan memudahkan kita dalam memantau alur keluar-masuknya uang.

Membuat Laporan Keuangan

Membuat laporan keuangan untuk lembaga pendidikan tidaklah rumit, karena yang dicatat hanyalah pendapatan dan pengeluaran uang, hutang-piutang. Sebagai contoh: jika kita menjalankan usaha bimbingan belajar skala rumahan, dengan 2 orang pengajar, dan  karena usaha tersebut dijalankan dari rumah, maka tidak membutuhkan biaya operasional yang besar.  Maka kita hanya mencatat pendapatan perbulan dari iuran SPP yang dibayarkan, kemudian pengeluarannya untuk gaji pengajar, pembelian alat tulis (atk) dan bayar iuran listrik. Dari jumlah yang tersisa dapat kita alokasikan untuk pos lain atau ditabung guna penambahan modal. Untuk pencatatan yang sederhana ini dapat dilakukan secara manual atau dengan program excel.

Begitu pula jika usaha ini semakin berkembang, pencatatan keuangan atau membuat laporan keuangan harus tetap dilakukan dengan tertib. Melalui pencatatan keuangan akan diketahui jumlah siswa yang menunggak SPP, jumlah angsuran dan sisa angsuran uang gedung, pembelanjaan alat tulis, honor pengajar, dan biaya operasional lainnya. Dengan diketahuinya jumlah pendapatan dan pengeluaran akan membantu pihak lembaga pendidikan dalam menentukan rencana kegiatannya. Seiring berkembangnya usaha ini, mungkin dalam melakukan pencatatan keuangan sudah dapat mulai dipertimbangkan untuk menggunakan software keuangan atau akuntansi.

Untuk melihat contoh laporan keuangan perusahaan jasa, termasuk usaha lembaga pendidikan, dengan menggunakan software keuangan atau akuntansi, dapat melihatnya disini

Semoga penjelasan singkat ini bisa bermanfaat.