Bisnis perantara

 

Benarkah Bisnis Perantara Lebih Menguntungkan?

 

Di Indonesia, sebutan untuk makelar, calo, tengkulak atau broker mungkin sudah tidak asing lagi dikenal oleh masyarakat. Seperti misalnya calo tiket, makelar tanah, makelar rumah, tengkulak hasil perkebunan, broker surat-surat perizinan, dan lain sejenisnya.  Tingkatannya pun ada yang masih kelas teri sampai dengan kelas profesional yang sudah dikoordinir perusahaan. Keempat istilah tersebut hampir mirip pekerjaannya namun terkadang masih tercap negatif dikalangan kebanyakan masyarakat. Karena yang diketahui yaitu mereka hanya mencari untung dalam kesempitan. Bila ditelisik lebih jelasnya, seseorang yang pekerjaannya sebagai makelar, calo, tengkulak atau broker adalah pedagang perantara yang menghubungkan antara pedagang satu dengan yang lainnya dalam hal jual beli atau antara penjual dan pembeli. Dengan kata lain, mereka menjalankan bisnis perantara.

Seiring perkembangan teknologi, saat ini juga sudah berkembang bisnis perantara yang menggunakan sistem teknologi. Masyarakat tidak merasa dirugikan namun merasa terbantu dengan sistem tersebut. Perhatikanlah cara kerja tokopedia, gofood, sophee, dan sejenisnya yang sebenarnya menjadi penjembatan atau perantara antara penjual dan pembeli. Hampir mirip bukan sistem kerja bisnis perantara ini? Ada range untuk bagi hasil atau imbal jasa untuk perantara tersebut dari hasil keuntungan yang telah disepakati oleh penjual dan perantara atau perantara dengan pembeli.

Benarkah bisnis perantara ini sangat menguntungkan? Model bisnis ini sangat menguntungkan mengingat bahwa untuk menjalankan bisnis ini tidak perlu modal besar bahkan bisa tanpa modal. Selain itu resiko meruginya pun kecil karena hanya sebagai perantara bukan pemilik barang yang jika tidak laku akan rugi. Sebagai contoh makelar properti yang akan mencarikan pembeli untuk rumah seharga 1M. Makelar tersebut akan mendapatkan komisi sebanyak 2,5 persen atau 25jt. Bayangkan sekali deal rumah terjual akan mendapatkan 25jt. Ini makelar yang sudah termasuk kelas kakap dan cukup menggiurkan.

Kelihatannya sangat mudah menjalankan bisnis perantara, hanya mencari penjual yang butuh dibantu memcarikan pembeli lalu menawarkan ke pembeli yang potensial. Namun untuk menjalani bisnis perantara ini baik sebagai makelar, broker atau sejenisnya, diperlukan skill seorang marketer. Beberapa hal yang harus dimiliki adalah kemampuan komunikasi, bernegosisasi, menguasai segala hal terkait barang yang ditawarkan, memiliki jaringan terkait, dan dapat dipercaya. Agar Anda sukses dalam bisnis perantara maka usahakanlah agar kedua kepentingan baik penjual maupun pembeli dapat terpenuhi dan tidak ada yang dirugikan.