Jakarta – banyak orang yang melakukan bisnis selalu terkendala modal. Seiring inilah yang menjadi alasan kegagalan bisnis . Padahal , untuk menjadi pengusaha selalu mencoba jangan merasakan takut akan rugi. Jika ia takut merugi maka ia takut untung. Direktur PT. Zahir internasional Muhammad Ismail Thalib mengatakan salah satu kiat membangun usaha bisnis kreatif salah satu usah misi dan visi yang jelas.

Menurut ismail salah jangan gampang tergoda dengah hal yang merusak visi dan misi usaha. Membangun usaha harus ada misi dan visi . Visi bisnis itu penting, “ kata Ismail saat menjadi pembicara dalam bincang bisnis Kreatifpreneur Republika di kantor harian republika , Kamis (16/2).

Sebagai pembuat Software akutansi zahir memiliki Visi menjadi yang terdepan dalam bisnis ini , ketika di tawarkan oleh konsumen untuk membuat software yang customize(modifikasi) dengan harga yang mahal dari software yang selama ini di jual, Zahir menolaknya. Alasanya, dengan menerima tawaran itu berarti mengeluarkan sumber daya yang lebih sehingga dapat mengganggu bisnis inti menjual software akutansi secara masal. Jika itu terjadi visi zahir dilanggar karna untuk memenuhi permintaan itu sumberdaya yang ada dikarnakan hanya untuk melayani satu konsumen. “ apalagi , belum tentu konsumen lain suka akan produk modifikasi itu”

MAU SUKSES

Kini tak kurang dari 25 ribu user telah menjadi pelanggan zahir baik perusahaan nasional maupun anak perusahaan asing yang beroprasi di indonesia” . kalau zahir menyerah pada saat itu mungkin indonesia engga punya produk software akutansi berbahsa indonesia,” ujarnya . Banyak konsumen menggunakan produk software zahir ketika lahir lima tahun pertama zahir masih membangun pondasi. Berbisnis memang sangat mudah tetapi kenyataanya sulit meraih kercayaan konsumen. Karna itu zahir mencoba mengedukasi secara berbisnis. Ternyata memilih mitra bukan lah mudah” mencari partner bisnis itu banyak, tetapi sedikit yang punya komitmen “ katanya Ismail mengatakan , modal memang penting tetapi lebih penting menjalankan bisnis yang kokoh sebelum menjalankan bisnis.
Sebelum mengembangkan jaringan baru, ada baiknya memperkuat bisnis yang sudah ada” jika pondasi kurang kuat kemudian mengembangkan bisnis lain , ini bahaya karna targetnya ga jelas, “ ujar pria berkaca mata ini .


PERKUAT BISNIS

Eko suprianto, salah satu peserta yang kini berbisnis kuliner mengaku ketakutan mendapatkan penghasilan yang ia jalankan , karna kawatir tak memperoleh pemasukan yang berkelanjutan, dia ahirnya berfikir membangun usaha sampingan selain kuliner. Menanggapi hal itu Ismail mengatakan , langkah eko membuat segala effort yang dikeluarkan hanya setengah- setengah” kalau begitu hasilnya tidak maksimal karna target tidak fokus dan tidak jelas “ kata ismail . Hal serupa diakui peserta lain , salabi, yang berbisnis ternak bebek. Dia kesulitan memasarkan produk karna konsumen sudah memiliki jaringan sendiri,. Ismail mengnjurkan salabi untuk selalu menyiapkan mental karna pada awal melakukan usah tidak gampang , yang penting harus spesifik dan detail. Keberanian mencoba adalah proses belajar menjadi enterpreneur. Anak seornag pengusaha tidak juga menjadi jaminan akan sukses jika ia tidak punya mental usaha”. Modal bukan hanya uang , tetapi keberania, membangun jaringan dan komitemen akan target akan jaminan modal berikutnya “ ujarnya. Beberapa peserta mengakui kesulitan untuk disiplin memisahkan uang untuk pribadengan perusahaan.

Ismail mengingatkan pengusaha bukan owner, tetapi memosisikan sebagai pekerja” gajih diri sendiri catat cash flownya. Beberapa karna kalau abu” bisa berantakan dan akhirnya merugi “. Kemudian , ketika sudah baik dalam mengelola keuangan dan memasarkan produk, jangan lupa berinofasi dan berbeda dengan yang lain. Kalau harus jadi follower, buatlah modifikasi yang membuat produk lebih unggul dibandingkan produk lainya. Ismail mengingatkan pentingnya media dalam memasarkan produk. Seperti website. Web blog dan sosial network.”. atau coba masuk ke forum”, seperti kaskus, toko bagus dan forum lainya,.” Ujar ismail . media menjadi pintu mengembangkan dan memasarkan produk.

Wakil pemimpin redaksi republika Aris Hilman dalam sambutannya mengatakan , jumlah pengusaha di indonesia hanya 0,18 persen dari total penduduk padahal , angka ideal komunitas bisnis kreatif kelas menegah ini mencapai lima persen. Pengusah bisnis kreatif harus mengais kelas menengah ini”. Singapura, misalnya, memiliki patokan jumlah pengusaha yang mencapai lima persen, “ kata aris . itu membuat singapura tidak kelimpungan saat menghadapi krisis.. yunani terguncang krisis karna jumlah pengusaha mereka sedikit. Penggembangan kewira usahaan seiring dengan jumlah pembagunan berkarakter , sehinga akan tercipta wira usahawan yang memiliki integritas. Tepat waktu, disiplin, anti korupsi.

Republika (12/02/2012)